Sukses

Sakralitas Etnik Busana Pengantin Svarna dari Didiet Maulana

Didiet Maulana mempresentasikan rancangan busana adat untuk pengantin di tahun 2015.

Liputan6.com, Jakarta Tradisi etnik Indonesia, yang mewujud salah satunya pada busana adat, memang memiliki pesonanya sendiri. Anggun adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan pesona itu.

Tak heran bila busana tradisional Indonesia masih menjadi pilihan dari banyak calon pengantin untuk dikenakan pada hari besarnya. Tapi Svarna by Ikat Indonesia yang digawangi oleh desainer Didiet Maulana bukan sekadar membuat Anda anggun dengan rancangan busana adat untuk pernikahan.

Saat kaki Anda melangkah menuju altar suci, bisa dibayangkan bagaimana kesyahduan terpancar dari rancangan busana bustier berdetil kristal dan mutiara dan 3D embellishment lain, termasuk pada pinggiran sheer cape-nya, yang padu dengan songket bali dengan nuansa warna putih bersentuhan baby blue.

Desain busana adat yang humble tanpa meninggalkan kesan selebrasi hasil karya Didiet tidak menutupi persona alami pemakainya. Rancangan-rancangannya justru mengaksentuasi inner feel dari mempelai yang penuh sakralitas dalam menghayati momen spesial pernikahan.

Melalui busana seperti baju kurung merah, lengkap dengan kerudungnya, yang dipasangkan degan songket Sumatra berbordir benang 2 tekstur, desainer yang meluncurkan Svarna pada tahun 2011 ini berhasil menyampaikan bahwa tak mustahil untuk menjadi pengantin yang berkesan, meski tak disertai dengan tampilan busana ekstra panjang atau bermandikan kerlip permata.

Kuncinya adalah padu-padan. Dan dalam hal inilah Anda perlu memeberi ruang pada perancang untuk bergerak dengan kompetensinya. “Trust your designer,” ucap desainer yang menangani busana pernikahan penyanyi Andien di hadapan pengunjung acara White Elegance yang diselenggarakan oleh komunitas di bawah naungan akun Instagram @TheBrideBestFriend pada Minggu 17 Mei 2015 di marketing gallery Izzara Apartment.

Sebanyak 6 looks yang mengisi presentasi Svarna di event tersebut menjadi petunjuk tentang pada desainer seperti apa Anda akan berdiskusi soal busana untuk hari sakral itu. Aksen bunga yang berada di bagian dalam dari baju bodo, yang kala itu tampil dengan pasangan kain sengkang Makassar, merupakan wujud eksplorasi kreatifitas Didiet sebagai desainer fesyen dalam merancang. Tujuan Svarna memang untuk mewujudkan impian calon pengantin dan bagi Didiet, tiap pengantin punya hak untuk terlihat berbeda.

Di lini busana made-to-order Svarna, melalui proses awal diskusi – yang menurut Didiet sebaiknya dilakukan mulai dari 1 tahun sampai 5 bulan sebelum hari H – impian Anda sebagai calon pengantin tak akan dibiarkan mentah. Arahan dan masukan yang akan didialogkan oleh sang desainer dengan Anda akan menghasilkan sesuatu yang well-researched, yang dalam acara White Elegance ini tampil salah satunya dalam rupa kebaya Jawa klasik tahun 1800-an dengan warna merah berbahan bludru lengkap dengan aksesori dan sepatunya.