Liputan6.com, Jakarta There are so many things could be talked about Jakarta, The City. Bahwa sebagai sebuah kota besar, Jakarta punya banyak kisah tentang segala lapisan masyarakat, namun ialah urban scene dari kehidupan kaum metropolitannya yang menjadi rujukan atas identitasnya sebagai kota besar.
Untuk memberi contoh tentang hal itu, Anda cukup menengok sekitar dan perhatikan bagaimana warga The City tersebut menghabiskan waktunya dengan keluar masuk gedung kantor yang mencakar langit, rehat sejenak di sebuah coffee shop, berbelanja di mal-mal eksklusif, hingga permainan jemari mereka di gadget canggihnya masing-masing.
Fashion items yang mereka kenakan menjadi saksi dari segala hiruk-pikuk kerumitan berbagai urusan yang tak jarang menaikkan tensi. But we do also experience more chilling days at our City, the times when we see it at relax perspective. Nuansa yang lebih easy-going dari The City itulah yang ditampilkan dalam 40 looks karya label ISIS pada gelaran Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) di Hotel Harris, Rabu 20 Mei 2015.
Advertisement
Dengan iringan musik yang mengingatkan pada atmosfer sebuah lounge, para model menampilkan rancangan-rancangan dari label yang digawangi oleh Amot Syamsuri Muda dan Andrea Risjad itu. Di bawah judul `The City`, koleksi dari partisipasi pertama ISIS di JFFF ini memuat looks yang simple dan minimalis. Halter-dress putih dengan belahan dada rendah dan variasi berbentuk letter T hitam dibawakan oleh figur Dena Rachman di awal show.
Tentang sosok-sosok publik di peragaan busana ini, Amot dan Andrea pada konferensi pers sebelum acara dimulai menjelaskan bahwa tokoh-tokoh yang diajak untuk berpartisipasi adalah mereka yang dinilai inspiratif. Dena Rachman adalah mantan penyanyi cilik yang terlahir sebagai pria namun kemudian secara terbuka menyatakan identitas diri sebagai perempuan.
Potongan-potongan busana yang lebih loose di koleksi ISIS ini diwarnai dengan palet monokromatik seperti hitam atau putih yang ditempatkan dengan teknik color blocking melalui penggunaan warna-warna lain semisal kuning muda, pink, emas, biru, dan lain sebagainya.
Satu hal lagi yang perlu disebut terkait warna adalah tentang pilihan ISIS untuk tak menggunakan bahan bermotif di koleksi ini.
Jelas menyuguhkan koleksi yang chill bergaya kontemporer khas masyarakat metropolitan melalui tampilan minimalis, koleksi di The City ini memiliki variasi nuansa yang cukup beragam.
Keragaman itu terangkai mulai dari look androgini dengan celana dan T-shirt putih beraksen warna emas di bahu kanan, tampilan quirky chic yang begitu fun dengan layer warna pastel, gaun lengan asimetris dengan model ala Yunani nan anggun, romantic seperti yang dikenakan oleh Dimas Beck, hingga hiphop yang dibawakan oleh penyayi Dira Sugandi.
Lantunan lagu dari Dira menutup fashion show ini dengan menghantarkan gerak lepas para model menyusuri catwalk menggunakan rancangan-rancangan ISIS yang secara garis besar minimalis namun dengan twist garis-garis desain yang kuat. Itulah koleksi The City yang tentangnya, Amot dan Andrea menyebut `No more drama`. (bio)
Â
(Fotografer: Herman Zakharia)