Liputan6.com, Jakarta Banyak sekali mitos, baik dari nenek moyang atau pun baru, yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dilansir dari situs Pure Wow pada Kamis (27/8/2015), berikut ini 7 mitos kecantikan yang perlu Anda ketahui kebenarannya.
Â
Mitos: duduk sambil menyilangkan kaki akan menimbulkan pembuluh darah seperti laba-laba
Advertisement
Â
kebenaran: pembuluh darah laba-laba dapat disebabkan karena duduk atau berdiri yang terlalu lama, merokok dan obesitas. Selain itu, pembuluh darah ini juga bersifat genetik. Jadi tidak perlu khawatir untuk menyilangkan kaki Anda saat duduk, karena pembuluh darah seperti laba-laba ini bisa muncul karena banyak sebab.
Â
Mitos: mencukur membuat rambut tumbuh lebih tebal
Â
kebenaran: Anda harusnya paham betul bahwa mitos satu ini hanyalah cerita lama. Mencukur tidak akan mengubah struktur folikel rambut. Lagipula, jika mitos ini benar adanya, para wanita tidak akan mungkin terus mencukur bulu pada wajah mereka.
Â
Mitos: Anda dapat memperkecil pori-pori Anda
Â
kebenaran: Sayangnya, ukuran pori-pori ini ditentukan secara genetis dan tidak dapat diubah. Hal yang dapat Anda lakukan hanyalah membuat mereka terlihat lebih kecil.
Â
Mitos: Mencabut sehelai uban akan kembali menumbuhkan 2 helai di tempat yang sama
Â
kebenaran: menmencabut satu helai rambut tidak mempengaruhi follicles yang mengelilinginya. Tapi Anda harus coba untuk menahan rasa untuk terus ingin mencabuti uban Anda, karena lama kelamaan Anda bisa menjadi botak.
Â
Mitos: Pasta Gigi dapat mengobati jerawat
Â
kebenaran: Berkat kandungan seperti Hydrogen Peroxide, alkohol dan soda kue, pasta gigi memang bisa mengeringkan jerawat. Tetapi dalam jangka panjang, bahan-bahan lain yang terkandung dalam pasta gigi ini dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan dan membuat kulit terkelupas.
Â
Mitos: Anda tidak perlu melindungi kulit dengan sunscreen saat cuaca berawan
Â
kebenaran: mungkin Anda telah mendengar mitos ini jutaan kali. Faktanya ialah seberapapun redupnya sinar matahari, Anda harus selalu memakai sunscreen. Karena sinar mtaharilah yang dapat merusak kulit. Menurut Yayasan Kanker Kulit, hingga 80% dari sinar UV matahari dapat melewati awan dengan mudah.
Â