Liputan6.com, Jakarta Menjalani pekerjaan baru di tempat kerja yang baru memang menyenangkan. Teman baru, kesibukan baru, dan lingkungan yang baru memberikan pengalaman baru bagi Anda.
Tapi tahukah Anda jika pindah kantor bisa mempengaruhi kesehatan kulit? Seperti dilansir dari situs Instyle pada Selasa (15/09/2015), seorang penulis bernama Jennifer Velez mengalami gangguan kesehatan kulit saat pindah tempat kerja. Dalam kurun seminggu pindah ke kantor baru, muncul jerawat yang lebih banyak ketimbang saat ia masih remaja.
Baca Juga
Â
Advertisement
Parahnya, produk perawatan jerawat yang ia gunakan tidak mampu membuat jerawat hilang melainkan semakin parah. Hingga saat ini, jerawat itu masih saja bersarang di kulitnya. Velez pun bertemu dengan seorang ahli kulit wajah, Vanda Serrador untuk membantu Anda yang juga mengalami kondisi kulit yang sama.
Vanda Serrador mengatakan bahwa perubahan yang dialaminya dengan berpindah tempat kerja merupakan hal besar dan mencakup banyak perubahan. Mulai dari lingkungan, lifestyle, dan masih banyak faktor lainnya.
Alasan lain yang tak boleh diabaikan adalah tanpa sadar tubuh Anda mengalami stres. Stres ini mempengaruhi perubahan hormon dalam tubuh. Selain itu, tanpa Anda sadari stres ini juga membuat waktu tidur Anda jadi lebih sedikit sehingga jerawat lebih mudah timbul.
Â
Sementara lingkungan juga mempengaruhi karena adanya perbedaan polusi dan cuaca pada daerah tempat Anda bekerja. Polusi yang berlebih membuat pori-pori Anda tersumbat sehingga tidak dapat bernapas dengan baik. Kotoran menumpuk hingga menyebabkan jerawat baru. Demi menangani masalah ini, ada baiknya Anda mencoba mengganti perawatan kulit Anda dengan yang baru. Jika perlu, periksalah terlebih dahulu keadaan kulit Anda ke dokter spesialis untuk mendapatkan produk perawatan yang tepat. (Ern/Nad)