Liputan6.com, Jakarta Bahasa aritmetik dan algoritmik dari matematika yang diterapkan dalam computer science telah membawa peradaban manusia jauh ke masa teknologi dan informasi yang amat canggih. Kedatangan robotic age atau era robotik semakin sulit untuk disangsikan.
Setelah benda pintar menjadi semakin handy, yang bermula dari smart phone, produk-produk itu kini memasuki arena wearability dimana smart watch bisa disebut sebagai salah satu contohnya. Konsekuensi wajar dari pergerakan tersebut adalah aplikasi konsiderasi mode kepada benda-benda itu. (Siapa yang tak mau jadi modis? Bahkan sudah sejak zaman mesir kuno wig dibuat)
Baca Juga
Gejalanya sudah terlihat. Yang teranyar adalah kolaborasi antara Apple Watch dan rumah mode super eksklusif asal Prancis, Hermes. Lalu bagaimana dengan busana itu sendiri? Bagaimana bayangan Anda tentang fesyen masa depan? Interpretasi akan tema robot futuristik dalam kaitannya dengan gaya busana diketengahkan oleh label besutan Amot Syamsuri Muda dan Andrea Risjad di Plaza Indonesia Men’s Fashion Week, Kamis 17 September 2015.
Advertisement
Kaos lengan pendek warna biru tua yang dipadankan dengan celana berdesain double belt loops adalah salah satu perwujudan nuansa edgy dari gambaran mode masa depan yang disuguhkan dalam koleksi berjudul `Ul.Te.Ri.Or` dari ISIS. Jelas di sana dapat dirasakan gabungan kesan atletik dan kasual – dalam kamus mode terkini disebut `athleisure` – yang lebih dekat dengan genre high street fashion.
Tawaran model celana yang tidak longgar tapi juga tak terlalu fit di koleksi ini menjadi pemberi percikan street culture nan funky disamping sisi yang lebih quirky dengan kehadiran saku-saku tempel berukuran besar. Yang lebih `menantang` normalitas mode pria hadir sebagai desain cropped jacket dimana jika dipakai tanpa busana dalam maka bagian potongan bentuk segitiga di bagian bawah akan memperlihatkan area perut pemakainya.
Celana selutut beraksen layering atau sleeveless long vest gaya oriental menjadi pilihan yang lebih sartorial di koleksi ini. Setelah semua dipaparkan, Anda mungkin punya gugatan perihal imajinasi Anda tentang fesyen futuristik dalam perbandingan dengan koleksi ISIS ini yang cenderung masih kental kerangka kekiniannya.
Apa Anda tengah berkhayal soal baju-baju masa depan berbahan metal penuh kabel ? Pastinya koleksi ISIS ini memang diperuntukan bagi pengguna di waktu dekat ini. Tapi kalaupun mau dibahas lebih lanjut mengenai fantasi Anda itu, mungkin Anda perlu berpindah sudut pandang untuk mendapati satu gambaran masa depan berbeda.
Ide tentang Cyborg dengan segala rupa baja dan kabelnya sudah populer lewat komik dan film sejak tahun 1980an (dan dalam koleksi Ul.Te.Ri.Or dari ISIS, rujukan akan masa itu tampak pada warna-warna neon yang digunakan). Tapi bukti nyata evolusi fesyen menunjukkan bagaimana prinsip praktikalitas berlaku.
Bukan serta merta mengeliminasi kemungkinan meluasnya penggunaan metal sebagai bahan busana, tapi yang sudah terlihat adalah bagaimana serat kain yang tentunya lebih ringan sedang diupayakan menjadi semakin canggih. Anda bisa mencari tahu di internet tentang perkembangan baju pintar dari Ralph Lauren. Dari fakta itu, Anda bisa mengganti imajinasi soal manusia masa depan berbaju logam dan kabel.
Saat perkembangan robot android (robot yang menyerupai manusia) semakin maju dimana batasan antara manusia dan robot menjadi kabur (jangan lupakan kajian Artificial Intelligent), Anda mungkin akan menyaksikan bagaimana bahkan sosok robot pun tampil dalam balutan lembaran-lembaran kain rancangan rumah mode ternama. Bedanya, busana ini mungkin diperlengkapi dengan berbagai program yang dapat memaksimalkan kinerja sang robot.
Â
(Fotografer: Angga Yuniar - Liputan6.com)
Â