Liputan6.com, Jakarta Mengawali karirnya sebagai desainer aksesori, Anita Yuni yang juga berprofesi sebagai dokter mulai menjamahi dunia fesyen saat ikut serta dalam mendesain batik dalam Banyuwangi Batik Festival (BBF). Konsep ‘batik khas Banyuwangi’ yang diusung pihak penyelenggara BBF memicu dirinya untuk turut tampil memamerkan desain baju rancangannya.
Dari ajang BBF, berbagai desain busana muslimah lahir dari tangan terampilnya, dan menggiring Anita Yuni tampil pada gelaran fesyen yang lebih besar, yaitu Moslema In Style International Fashion Forward 2015 di Malaysia, 7-8 November 2015 mendatang.
"Mereka lihat sejumlah pemberitaan di Indonesia tentang karya saya. Dan dari situ, karya saya dinilai bisa menggambarkan bagaimana baju seorang muslimah," ujar Anita, seperti informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (3/11/2015).
Advertisement
Ajang fesyen yang diklaim terbesar di Malaysia ini memang dikhususkan bagi kaum perempuan.
"Semua yang terlibat dalam show, mulai dari peragawati, make up artist, fitter, dan crew lain bahkan audiens haruslah perempuan. Busana yang ditampilkan harus tidak ketat, tidak menerawang dan tidak menyerupai tampilan laki-laki," jelas Anita.
Akan ada 11 busana night gown yang dipamerkan Anita di atas catwalk MISIFF 2015. Batik yang digunakan juga masih di dominasi warna alam yang menjadi ciri khas rancangannya, dipadu dengan silk organza, satin dan jaquard. Batik Banyuwangi yang biasanya berwarna cerah sengaja disuguhkan dengan warna pastel yang lembut agar kesan feminim muncul bagi perempuan yang mengenakannya.
Pada gelaran bergengsi tersebut, Anita juga diberi kesempatan spesial untuk merancang busana untuk salah satu presenter televisi nasional Malaysia, Bella Yunus. Desain untuk Bella juga busana malam tapi dibuat dengan lebih formal.
“Bahan utama tetap memakai Batik Banyuwangi,” pungkas Anita kemudian. (Ibo)