Liputan6.com, Jakarta Jika perempuan seumurnya sudah akrab dengan sulam alis dan shading alis, Nabilah JKT 48 justru anti mencukur alisnya. Kenapa?
Meski tren kecantikan alis seperti sulam dan shading alis banyak digemari para perempuan karena praktis dan membuat tampilan selalu prima, personel girl band JKT 48 Nabilah Ratna Ayu justru punya pandangan berbeda. Nabilah tak peduli jika ia disebut kolot. Mengapa?
Baginya, alis merupakan sesuatu yang sakral dan tak boleh diotak-atik. Ya, meski ia hidup di era modern, untuk urusan alis, kelahiran Jakarta, 11 November 1999 ini tetap mengikuti tradisi keluarga, terutama petuah sang mama.
Advertisement
"Aku nurut apa kata nyokap, alis nggak boleh dicukur atau diapa-apain sebelum nikah. Alasannya nanti nggak pangling lagi," jelas Nabilah saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Pemain film Sunshine Becomes You itu sebenarnya pernah menjalani cukur alis sekali seumur hidupnya untuk keperluan iklan minuman isotonik. Namun, ke depannya ia memutuskan untuk menjaga alis indahnya tersebut.
"Waktu itu sekali-sekalinya buat syuting iklan. Tapi memang pada dasarnya alisku sudah terbentuk, jadi kalau nggak dicukur juga nggak masalah," lanjutnya.
Saat ditanya jika menjalani ritual cukur alis ingin seperti siapa, member termuda generasi pertama JKT 48 ini mantap menjawab hanya ingin jadi dirinya.
"Nggak mau ikut-ikutan alis tebal Shincan atau Cara Delevingne. Kalau nanti aku bikin alis, biar aku ciptain tren sendiri. Alis Nabilah," pungkasnya sambil tertawa manja.
Â
Â
Â
Â
Â
Â