Liputan6.com, Jakarta Memiliki payudara dengan bentuk dan ukuran sempurna tentunya mampu membuat wanita semakin percaya diri. Untuk mendapatkan payudara sempurna, segala cara rela ditempuh, salah satu yang terpopuler adalah operasi plastik payudara. Meski memiliki efek kesehatan, namun mereka tetap melakukannya demi mewujudkan impian payudara sempurna. Lantas bagaimana pandangan dokter ahli bedah plastik melihat tren operasi plastik payudara ini?
Baca Juga
Implan payudara untuk membuat ukurannya lebih besar atau kecil kini mulai menjadi tren di Indonesia. Tindakan medis yang bersifat estetika ini nyatanya aman dilakukan dengan syarat pasien mengetahui dengan jelas ketentuannya. Seperti ukuran yang tepat, bentuk yang sesuai, dan bahan apa yang dapat digunakan agar tidak mengganggu kesehatan.
Advertisement
Menurut dr Aditya Herwandar dr. Aditya Herwandar S Sp.BP-RE, operasi plastik sah-sah saja dilakukan jika dirasa perlu untuk menunjang penampilan. Bagi wanita single, kebanyakan beralasan tuntuan karier untuk penampilan yang menarik. Sementara itu bagi wanita menikah, menginginkan bentuk payudara yang sempurna demi menambah percaya diri mereka.Â
"Semua wanita ingin cantik. Kami hanya membantu mereka mendapatkan estetika yang baik. Yang penting pengerjaannya sesuai aturan, operasi plastik payudara aman dilakukan," ungkap dr Adit, yang ditemui di d'elegance aesthetic clinic, beberapa waktu lalu.Â
Salah satu syarat utama yang harus diketahui sebelum implan payudara adalah ukuran dan bahan atau material implan. Silikon memiliki ukuran berbeda, namun wanita Asia sudah mempunyai standarnya. Â
"Ukuran silikon yang disarankan untuk wanita Asia 200-300 cc. Jika diberikan ukuran lebih besar lagi, kulit Asia akan memerah yang menimbulkan masalah kesehatan. Sementara silikon adalah bahan aman yang dimasukkan dalam tubuh manusia," tutur Dokter ahli bedah lulusan Universitas Indonesia ini.
Berbicara tentang tantangan terberat selama menjalani profesi tersebut adalah memberikan pengertian pada pasien. Beberapa pasien ingin memiliki ukuran payudara melebihi ukuran yang disarankan. Bahkan banyak pasien yang masih belum puas sehingga datang kembali untuk ditambah lagi ukurannya. Di sini peran dokter memberikan pengertian agar operasi plastik payudara yang berfungsi untuk estetika tidak berubah membawa penyakit bagi pasien.
"Kami hanya menyarankan yang baik dan aman yang tidak menimbulkan banyak komplikasi. Jika memungkinkan kami kerjakan, jika tidak memungkinkan, sebisa mungkin kami berikan pengertian tentang dampaknya," ungkap dr Adit.