Kisah Kutukan Putih Sebelum Jadi Warna Gaun Pernikahan Terfavorit

Liputan6.com, Jakarta Putih merupakan warna paling umum untuk gaun pernikahan. Namun, tahukah Anda sejarah gaun putih menjadi warna paling umum dari gaun pernikahan?

Warna putih biasanya melambangkan kesucian dan kemurnian. Para calon pengantin pun menginginkan tampil sempurna dan cantik bagaikan bidadari dengan warna tersebut.

Secereboh apapun si calon pengantin, ia akan berusaha untuk menjaga gaun putihnya tetap putih, bersih, dan cantik. Dikutip dari Metro, Senin (28/3/2016), warna putih baru populer menjadi gaun pernikahan sekitar 176 tahun yang lalu.

Sebelum itu, merah merupakan warna yang paling populer dijadikan gaun pernikahan. Maklum saja, merah melambangkan konotasi mawar merah yang romantis. Merah juga melambangkan cinta yang membara.

Sementara warna putih justru dikaitkan dengan kesedihan karena banyak dipakai di acara-acara duka. Sehingga tidak ada orang yang mau memakainya di acara-acara pernikahan.

Namun, suatu saat Mary Queen of Scots memilih warna putih untuk gaun pernikahannya. Kala itu, ia pun dihujat karena dianggap tak sopan. Beberapa tahun kemudian, suaminya meninggal dan ia dianggap mengutuk suaminya dengan memakai gaun putih pada pernikahannya.

Anggapan itu pun akhirnya dipatahkan oleh Queen Victoria yang menciptakan tren baru. Ia memakai gaun putih berbahan lace yang begitu anggun di pesta pernikahannya dan membuat setiap orang terkagum-kagum. Setelah itu, banyak wanita terinspiasi darinya dengan memakai gaun putih untuk pernikahan.

Sejak saat itu, orang Barat percaya putih merupakan warna yang paling mungkin untuk gaun pernikahan. Padahal sebelumnya terbukti merahlah yang menjadi warna gaun pernikahan. Lantas, kini setiap wanita pun sebenarnya bisa memakai apapun untuk hari pernikahannya.