Liputan6.com, Jakarta Di tengah zaman ketika fashion lebih mengindahkan produksi massal dan mengorbankan kualitas serta pelayanan individual, Feby Haniv, seorang desainer muda, memperkenalkan F.H. POUR HOMME by Feby Haniv di hadapan para pecinta dan penulis mode.
Presentasi khusus lini busana pria ini dikemas dalam bentuk peragaan dan bertajuk VANITAS MANSION S/S 2016, yang digelar di Glass House, Ritz Carlton Hotel Jakarta Pacific Place (19/5/2016).
Baca Juga
Seperti rilis yang diterima tim liputan6, Senin (23/5/2016), di awal profesi Feby lebih menggarap busana wanita, dengan merek Feby Haniv Couture. Namun, kepedulian untuk memenuhi kebutuhan kaum pria pada busana-busana resmi yang representatif untuk berbagai bidang kerja maupun kehidupan sehari-hari tidak pernah pudar. Ditambah lagi dengan latar belakang pendidikan Feby yang mengambil mata kuliah utama busana pria. Kini Feby mewujudkan cita-cita terpendamnya.
Bagi Feby, keistimewaan busana pria yang diciptakan khusus oleh seorang desainer, tidak dapat ditemukan pada busana siap pakai yang banyak terdapat di pasaran. Terlebih lagi hanya sedikit desainer wanita, seperti Feby, yang mengkhususkan dirinya untuk menangani blazer dan setelan jas pria.
Advertisement
Feby tidak hanya menomorsatukan potongan pada blazer dan setelan jas ciptaannya, melainkan juga membuat pemakainya merasa nyaman, dan menguatkan karakter pemakainya. “Saya juga ingin menghidupkan kembali seni dan ritual memesan setelan jas atau pun blazer agar mendapat penampilan yang prima. Ini dilakukan pria dari segala usia, di zaman dahulu”, ujar desainer lulusan Esmod Jakarta ini.
Vanitas merupakan simbol karya seni, terutama karya lukis, pada abad 16-an hingga abad 17-an. Feby membayangkan sebuah graha era Victoria yang penuh dengan lukisan-lukisan. Seni lukis berselera tinggi dan kemegahan bangunan menjadi benang merah karya F.H. POUR HOMME by Feby Haniv.
Dalam peragaan VANITAS MANSION S/S 2016, adopsi keindahan era Victoria itu ditandai dengan penggunaan warna merah dan hitam serta bahan damask yang kaya tekstur. Pigura-pigura berukir melatari panggung peragaan. Agar rancangan terasa lebih kekinian disiasati Feby dengan penggunaan bahan-bahan bertekstur kasar seperti pada bahan plaits.
Sementara itu, permaduan gaya vintage – preppy yang ditawarkan dalam koleksi menjadi poin yang mencuri perhatian. Sang desainer, yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Texas, Amerika Serikat dan Melbourne, Australia juga jeli dalam memperhitungkan anatomi tubuh dan kepribadian kliennya untuk mencapai kesan berkelas.
Persembahan perdana 16 setelan jas dan 4 setelan blazer karya F.H. POUR HOMME by Feby Haniv ini diharapkan akan memperluas wawasan kaum pria akan pentingnya memesan blazer atau setelan jas secara khusus pada ahlinya. Busana pesanan pasti memiliki nilai lebih dibandingkan membeli setelan siap pakai.
Dengan pemilihan bahan yang tepat dan ketrampilan tangan yang tinggi, sebuah setelan jas atau blazer memiliki ketepatan dan keistimewaan dibandingkan dengan produksi massal. Melalui peragaan koleksi ini, F.H. POUR HOMME by Feby Haniv memberi panduan tentang tipe blazer dan setelan jas yang baik untuk berbagai kesempatan .