Liputan6.com, Jakarta Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 71, desainer mode yang juga pemerhati budaya Indonesia Edward Hutabarat mempersembahkan suguhan fashion show yang sarat akan nilai peradaban Indonesia. Mengusung batik sebagai material utamanya, desainer yang akrab dengan sapaan Bang Edo ini memukau pecinta fashion dan budaya yang hadir di Senayan City, Senin (15/8/2016).
Persembahan tarian daerah, instalasi bambu dan fashion show koleksi batik dari Edward Hutabarat ini dinamakan Batik Journey. Perjalanan Batik yang tidak hanya sekedar fashion namun menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia. Pada momen kemerdekaan ini Edward seakan ingin memberikan semangat cinta terhadap negeri dalam rancangannya.
Advertisement
"Selama melakukan perjalanan riset hampir 20 tahun terakhir, saya semakin menyadari Indonesia memiliki peradaban yang tinggi. Saya ingin mengingatkan kembali generasi saat ini yang terlupa akan hal itu," ungkap Edward saat konferensi pers di Atrium Senayan City.
Menurut Edward, batik merupakan nilai yang tinggi dan pembuatannya tidak mudah. Sehingga pada fashion show kali ini Edward memastikan tidak ada kain batik yang terpotong. Ia menggunakan teknik kain di pola terlebih dahulu kemudian dibatik setelahnya. Batik Sawung Galing dan Batik Garis menjadi esensi utama pagelaran busana kali ini. Untuk pria, Edward juga menghadirkan karya-karya kimono yang tidak kalah menarik.
Fashion show ini semakin mencuri perhatian dengan adanya instalasi bambu karya arsitektur asal Bandung, Joko Avianto. Dibangun dari 1.500 batang bambu tali dari Bandung yang dibentuk menjadi sebuah rumah adat yang menjadi runway stage para model. Model-model keluar dari rumah adat tersebut dan memamerkan rancangan batik dari Edward Hutabarat.
"Inspirasi ini didapat dari arsitektur kebudayaan Nusantara Sunda Besar yang diimplementasikan ke dalam struktur tulang-tulang bambu yang melengkung sekaligus eklektik dan simetris," ungkap Joko Avianto.
Seperti namanya Batik Journey, kain-kain batik ini tidak hanya disuguhkan dalam pagelaran busana, namun juga Anda diajak untuk melihat instalasi batik yang mengagumkan. Kain panjang dengan motif batik yang bervariasi terjuntai indah di langit-langit salah satu pusat perbelanjaan ternama di Ibukota ini.
"Pengembangan batik yang dilakukan Edward Edward Hutabarat adalah contoh pelestarian dari hulu ke hilir industri batik yang berasosiasi dan berkualitas tinggi dengan riset yang dalam. Bekraf selalu mendukung para pelaku industri kreatif seperti ini," ungkap Triawan Munaf, Ketua Bekraf yang turut hadir dalam pembukaan Batik Journey.
Karya dan dedikasi untuk dunia fashion Indonesia dengan mengangkat budaya Indonesia hingga ke kancah internasional, pada kesempatan yang sama, Senayan City menganugerahkan Annual Infinite Merit Award yang merupakan acara tahunan ini kepada Edward Hutabarat.
"Melalui program Glorify Indonesia, Senayan City memberikan penghargaan ke-11 ini kepada Edward Hutabarat sebagai desainer Indonesia pertama yang mengangkat kain batik modern ke dunia internasional dan menuangkannya dalam koleksi ready to wear," ungkap Veri Y. Setiady selaku CEO Senayan City.