Sukses

3 Motif Batik yang Selalu Abadi

Di tengah maraknya motif-motif batik baru yang bermunculan, ada pula motif yang selalu abadi.

Liputan6.com, Jakarta Batik telah menjadi warisan budaya bangsa Indonesia. Seiring perkembangan zaman, motif batik pun ikut berevolusi. Banyak motif baru bermunculan dan langsung menjadi favorit para pencinta fashion.

Namun, di tengah maraknya motif-motif batik baru yang bermunculan, ada pula motif yang selalu abadi. Motif-motif ini biasanya memiliki nilai tinggi sehingga masih terus dilestarikan.

Maka tak heran, meski motif-motif ini telah dibilang tua, tetapi tak usang ditelan zaman. Para desainer mode pun tetap menggunakannya sehingga membuat motif-motif batik ini abadi. Misalnya desainer Edward Hutabarat yang setia dengan motif batik klasik. 

Liputan6.com merangkum motif-motif batik yang abadi, berikut ini.

1. Parang

 

A photo posted by Edward Hutabarat (@edo_thejourney) on



Batik Parang memiliki makna tinggi dan mempunyai nilai besar dalam filosofi. Berasal dari kata lereng, batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.

Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.

2. Megamendung

 

A photo posted by Edward Hutabarat (@edo_thejourney) on



Motif batik Megamendung merupakan karya seni batik yang identik dan bahkan menjadi ikon batik daerah Cirebon dan daerah Indonesia lainnya. Motif batik ini mempunyai kekhasan yang tidak ditemui di daerah penghasil batik lain.

Kekhasan motif megamendung tidak saja pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalam motifnya. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon.


Sejarah timbulnya motif megamendung berdasarkan buku dan literatur yang ada selalu mengarah pada sejarah kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon.

3. Pesisiran

 

A photo posted by Edward Hutabarat (@edo_thejourney) on



Motif batik pesisir memperlihatkan gambaran yang berbeda dengan motif batik keraton. Batik pesisir lebih bebas serta kaya motif dan warna. Mereka tidak terikat dengan aturan keraton, akan tetapi memiliki sedikit nilai filosofis. Motif batik pesisir berupa tanaman, binatang, dan ciri khas lingkungannya.