Elegannya Wanita Abad 18 dalam Koleksi Sebastian Gunawan

Liputan6.com, Jakarta Keindahan busana karya desainer kenamaan Indonesia Sebastian Gunawan kembali dipamerkan. Kali ini desainer yang akrab disapa Seba itu menampilkan fashion show tunggal dengan koleksi terbarunya bertajuk Aristocrat.

Aristocrat identik dengan nuansa Victoria. Gaya busana ini yang akhirnya dipersembahkan Seba bersama sang istri, Cristina Panarese dalam 78 koleksi ready to wear dari Sebastian Red serta 8 koleksi gaun pengantin untuk label Sebastian Sposa.

Koleksi bertajuk Aristokrat dari Sebatian ini terinspirasi dari film The Leopard yang menceritakan bangsawan abad ke-18 di Italia. Pada zaman itu semua keturunan ningrat mengalami masa-masa keruntuhan. Meskipun mengalami keruntuhan mereka ingin tetap berpenampilan stylish.

Melihat gaya busana wanita ningrat di masa Victoria, hal inilah yang ingin diaplikasikan Seba dalam busana rancangannya yang diimplementasikan dengan gaya modern saat ini. Potongan feminin dan maskulin ia padukan menjadi busana yang lebih fresh. 

"Penampilan glamor dari bangsawan Italia pada abad ke-18 menjadi inspirasi koleksi Aristocrat ini. Cristina dan saya ingin memperlihatkan sisi seksi wanita dari sudut pandang yang berbeda. Ada sedikit sentuhan maskulin seperti kerah putih dan pita hitam menyerupai tuksedo laki-laki," ungkap Sebastian Gunawan saat diwawancarai usai fashion show, Selasa (11/10/2016), di Ritz Calton Pasific Place. 

Pada bad ke-18, banyak wanita menggunakan busana off shoulder sementara pria menggunakan kemeja dan tuksedo dengan dasi. Busana menggunakan garis desain kuat seperti off shoulder, tangan balon, pinggang kecil, rok lebar, kemeja pria kerah putih dan dasi hitam diinterpretasikan pada masa sekarang yang lebih modern seperti busana koktail berupa jumpsuit yang dipadukan dengan kemeja dan outer.

Tema Aristocrat abad ke-18 ini disajikan Sebastian Gunawan dengan ringan namun tetap elegan. Dipersiapkan selama 9 bulan Seba dan sang istri menyajikan koleksi dengan material damas, crep silk, gorgane, sifon, lace, mikado dipadukan dengan berbagai material lainnya. Untuk siluet terlihat permainan asimetris dengan cutting pendek di bagian depan sementara bagian belakang panjang.

"Seksi dalam hal maskulin dengan baju pleated baby dol, kerah putih dengan dasi hitam. Saya sebagai desainer menyiasati inspirasi yang sudah pernah ada ini dan memberikan hal yang lebih fresh," tambahnya.

Selain itu koleksi ready to wear Sebastian Gunawan memberikan banyak pilihan dari desain bukan hanya gaun. Anda juga dapat menemukan jumpsuit dengan aksen cape, jumpsuit dengan jas pendek dan panjang, juga gaun malam motif bunga-bunga.

Pilihan warna yang feminin seperti biru, pastel, merah, dan putih dipadukan dengan cutting jumpsuit yang maskulin dan material lace yang manis membuat koleksi Sebastian Gunawan ini menyampaikan busana pada abad 18 yang berbeda, lebih modern dan stylish.

Pada akhir gelaran fashion show ini penonton juga dimanjakan dengan suguhan varian terbaru dari Magnum yaitu Magnum Tiramisu. Penonton diminta untuk berfoto terlebih dahulu di booth Magnum, kemudian akan mendapatkan es krim terbaru Magnum yang terinspirasi dari dessert khas Italia tersebut.