Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda merasakan adanya jerawat yang bertekstur keras dan tak kunjung reda? Biasanya jerawat dengan ciri-ciri ini disebut dengan jerawat batu. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya ? Simak tips berikut yang dilansir dari beautyheaven.com.au, Jumat (25/11/2016)
Jerawat batu adalah jerawat yang besar dan tanpa ujung atau tanpa mata, sehingga tak bisa dipencet. dr. Li Chuen Wong, Consultant Dermatologist dari Sidney Skin menjalskan tentang apa dan bagaimana cara mengatasi jerawat batu dengan tepat.
1. Apakah jerawat batu itu?
Jerawat yang membengkak, besar, serta terdapat di dalam kulit ini biasanya tak ada ujungnya atau matanya dan terasa sakit jika disentuh. Istilah medis dari jerawat ini adalah cystic acne.
Advertisement
2. Mengapa jerawat ini bisa terbentuk?
Ini terjadi karena pori-pori kulit tertutup dan tersumbat oleh minyak, kotoran dan sel-sel kulit mati, sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan. Lama-kelamaan timbulah pembengkakan yang besar dan terasa sakit.
3. Apa yang menyebabkan tertutupnya kelenjar minyak tersebut?
Banyak hal yang memicu tersumbatnya pori-pori wajah. Mulai dari makeup yang terlalu tebal, pelembap yang terlalu kaya akan kandungan minyak, hingga proses pembersihan kulit yang tak menyeluruh. Tak hanya itu, memencet jerawat atau komedo dan perubahan hormonal menjelang menstruasi juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat batu tersebut.
Faktor lainnya adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orangtua pernah menderita cystic acne, maka ada kemungkinan anaknya juga akan mewarisi gen tersebut.
4. Mengapa jerawat batu terasa sakit, melebihi jerawat biasa?
Karena jenis jerawat ini sangat meradang dan tidak ada kepala atau matanya, maka nanah yang ada di dalamnya tak dapat keluar hingga menimbulkan tekanan di dalamnya. Inilah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit.
5. Bagaimana cara mengatasinya?
Jangan pernah dipencet! Jika jerawat jenis ini dipencet, maka hal ini akan memperburuk peradangannya dan bahkan menimbulkan bekas luka yang sulit untuk dihilangkan. Segera setelah jerawat ini terbentuk, oleskan krim antibiotik selama beberapa kali sehari agar peradangan serta bakterinya mati. Jika Anda ke dermatologis, maka ia bisa memberi obat antibiotik maupun pil pencegah kehamilan untuk mengatur hormon (jika jerawat disebabkan oleh perbahan hormon).
Untuk mengempiskannya dengan cepat, Anda bisa minta dermatologis untuk menyuntikkan suntikan cortisone. Alternatifnya adalah mengoleskan salep cortisone, lalu dioleskan lagi salep benzoil peroxide dan tutupi dengan plester.
Namun sebelumnya, bersihkan wajah dengan pembersih yang mengandung salicylic acid.
Jaga selalu kebersihan kulit dan coba untuk membatasi asupan gula dan produk susu dalam makanan Anda sehari-hari.