Sukses

Ingin Cerdas secara Emosional? Hindari 6 Hal Ini

Cerdas secara emosional sangat diperlukan sebagai pribadi yang dewasa. Berikut beberapa hal yang harus dihindari.

Liputan6.com, Jakarta Cerdas secara emosional adalah sebuah kebutuhan dalam hidup. Kemampuan untuk tetap tenang menghadapi komplain, memaafkan dengan mudah, dan menyeimbangkan kehidupan pekerjaan, keluarga, dan hobi memiliki satu kesamaan, yakni kecerdasan emosi. Kemampuan ini sangat diperlukan sebagai pribadi yang dewasa.

Orang dengan kecerdasan emosi memiliki kontrol diri yang lebih baik, mampu membuat orang lain tersenyum, tetap tenang, dan mengatasi segala masalah dengan baik. Hidup mereka umumnya lebih teratur karena lebih mampu membuat keputusan.

Mereka lebih mungkin memiliki kinerja yang baik, hubungan asmara yang lebih bahagia, dan lebih positif menjalani hidup. Jika Anda menginginkannya, ini hal yang perlu Anda hindari seperti dikutip dari Lifehack, Jumat (23/12/2016).

1. Mereka tidak terlibat dalam drama orang lain
Memang mereka lebih berempati, tetapi mereka dapat membatasi diri. Ada perbedaan antara berempati dengan perasaan orang lain dan masuk ke dalam drama kehidupan mereka. Mereka lebih objektif dalam menilai masalah sehingga tidak tenggelam dalam penderitaan.

2. Mereka tidak mengeluh
Mengeluh dan komplain dengan keadaan menunjukkan bahwa mereka adalah korban. Orang yang cerdas emosional yang baik cenderung untuk mencari solusi dari kondisi yang dihadapi, bukan merasa menderita karenanya. Untuk meredakan emosi negatif, mereka cenderung untuk menenangkan diri dengan meditasi atau yoga.

3. Mereka tidak selalu mengatakan "ya"
Kontrol diri merupakan salah satu tanda orang yang cerdas emosional. Mereka mampu menyadari bahwa sesuatu yang dilakukan selalu memiliki konsekuensi. Mereka tidak akan membatalkan apa yang sudah mereka rencanakan.

2 dari 2 halaman

Cerdas emosi

4. Mereka tidak bergosip
Dengan melakukan ini, tentu Anda telah melanggar poin pertama, masuk ke dalam drama kehidupan orang lain. Mereka sadar setiap orang memiliki hak yang sama dan kesempatan untuk terus berkembang.

5. Mereka tidak mengandalkan orang lain untuk kebahagiaannya
Mereka sangat menghargai kedamaian pikiran, sehingga itulah sumber kebahagiaan mereka. Mereka telah belajar bahwa mengandalkan orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan hanya akan berisiko kekecewaan.

6. Mereka menghindari pemikiran negatif akan diri sendiri
Pemikiran negatif soal diri sendiri hanya akan memberikan penurunan percaya diri. Sebaliknya, mereka mampu melihat sisi positif terhadap apa pun yang ada di dalam diri mereka.