Liputan6.com, Jakarta Geger Fitsa Hats berhasil dijadikan sebagai penghasilan bagi tangan-tangan kreatif. Kata-kata Fitsa Hats sendiri populer sejak Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dalam sidang keempat kasus penistaan agama yang sedang dijalaninya. Ahok megungkapkan saksi yang bernama Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengubah nama restoran dalam BAP menjadi Fitsa Hats usai sidang yang berlangsung di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, pada Selasa (3/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Karena kata-kata Fitsa Hats sudah populer di media sosial, banyak orang-orang kreatif yang membuat desain logo Fitsa Hats dari brand Pizza Hut yang sudah terkenal. Dengan logo yang berciri khas topi merah ini, para desainer mengubah kalimat yang ada di dalamnya dari Pizza Hut menjadi Fitsa Hats. Tak pelak, banyak netizen yang kemudian menggunakan logo ini untuk dijual dalam bentuk kaus.
Tak tanggung-tanggung, kaos Fitsa Hats yang dijual melalui toko online ini berhasil menjadi perhatian ditengah ramainya pembicaraan masyarakat. Terbuat dari bahan cotton combed, kaus ini dijual dengan harga Rp 90 ribu hingga Rp 110 ribu dengan berbagai jenis. Semua orang bisa menggunakannya mulai dari pria, wanita dan berbagai jenis kaus lengan pendek, panjang hingga v-neck juga dijual.
Tidak hanya satu penjual saja yang membuat desain kaus Fitsa Hats ini, ternyata banyak penjual yang terus mempromosikan dagangannya melalui twitter. Dengan menggunakan tagar #Fitsahats, mereka mencoba menggaet para konsumen sehingga tetap modis ditengah serbuan popularitas Fitza Hats saat ini.