Liputan6.com, Jakarta Fasilitas dry clean biasanya digunakan untuk mencuci pakaian dengan bahan khusus. Beberapa pakaian yang biasanya tidak dipakai sehari-hari kadang terbuat dari bahan yang sebaiknya tidak dicuci dengan mesin cuci.
Jika nekat mencucinya dengan mesin cuci, pakaian pun menjadi cepat rusak. Namun, fasilitas dry clean seringkali tidak murah. Karena itu, Anda membutuhkan cara lain untuk menjaga pakaian tetap awet meski tidak dicuci dengan dry clean.
Menurut desainer papan atas Indonesia, Stella Rissa, merawat pakaian dengan bahan khusus sebenarnya bisa dengan menjemurnya di bawah sinar matahari.
Advertisement
“Kalau nggak keringatan banget, pakaian bisa dijemur saja. Kuman itu mati kalo kena matahari. Iklim kita juga udah pintar banget,” kata Stella di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dry clean, kata dia, jika dilakukan berkali-kali juga sebenarnya bisa merusak pakaian. Sebab, dry clean menggunakan senyawa kimia yang juga mungkin akan berefek pada kulit tubuh pemakainya.
“Memang sih bukan efek secara langsung begitu. Kalau begitu, mungkin dry clean sudah ditutup dari dulu-dulu. Tapi ini lebih ke efek jangka panjang,” ujar desainer yang terkenal dengan desain modern ini.
Namun, menjemur pakaian juga sebaiknya tidak terlalu lama untuk menjaga warnanya. Menjemur juga sebaiknya dilakukan di tempat aman.
Jika pakaian terkena flek, maka Anda juga bisa mencucinya dengan tangan. Dengan sabun yang lembut sehingga tidak menyebabkan bahannya rusak.
“Handwash itu juga baik sekali sebenarnya, apalagi untuk bahan pure silk, cotton, dan nilon. Gunakan air bersuhu normal karena kalau panas takut muncul wrinkle, kalau dingin takut jadi ciut,” tutur Stella Rissa.