Sukses

Jubah Raja Salman Sekilas Sederhana, Ternyata Termahal di Dunia

Meski terlihat sederhana, Bisht atau jubah kebesaran Raja Arab Salman Abdulaziz Al Saud menjadi yang termahal di dunia

Liputan6.com, Jakarta Lazimnya jas dipilih para pemimpin negara saat melakukan lawatan, namun Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al Saud tampil dengan jubah atau bisht sebagai luaran. Ia memakai bisht warna cokelat caramel dengan ornamen emas di pinggirnya.

Bhist memang bisa dipakai siapa saja termasuk orang biasa. Namun apa pembeda jubah orang biasa dan keluarga kerajaan Saudi Arabia?

Mengutip arabnews.com, Kamis (2/3/2017) bisht menjadi busana resmi para petinggi di negara-negara Arab, seperti politisi, ulama, dan para petinggi termasuk keluarga kerajaan. Bhist paling mahal adalah jubah keluarga kerajaan Arab Saudi.

Sebab dalam proses pembuatan bisht bagi keluarga kerajaan seperti yang dipakai Raja Salman sepenuhnya buatan tangan atau handmade. Serta menggunakan bahan dan benang kualitas nomor satu.

Raja Salman bersama Presiden Jokowi jelang pemberian penghargaan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/2). Raja Salman mendapat penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipurna. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Bisht untuk keluarga kerajaan dirancang khusus dan dibuat dengan tangan. Mereka menggunakan benang emas, benang perak, atau kombinasi keduanya," jelas salah seorang penjahit Abu Salem dari Al Ahsa.

Sebab itu nilai satu jubah atau bisht bagi keluarga kerajaan mencapai 20 ribu Riyal Saudi atau sekitar Rp 70 juta. Tergantung dari model jahitan, warna, serta bahan dan benang yang digunakan.

Sementara bisht biasa bisa dibeli mulai dari 100 Riyal Saudi atau sekitar Rp 350 ribu. Biasanya terbuat dari sutra imitasi dan kawat tembaga sebagai pengganti ornamen emas.

Keluarga Kerajaan menyukai warna-warna netral atau basic seperti hitam, cokelat, beige, dan krem. Sementara untuk generasi muda mulai berani memakai warna biru muda dan maroon.

Sebagai dalaman atau inner, para pria memakai baju panjang yang dikenal dengan thawb atau thoebe yang di Indonesia biasa disebut gamis. Serta dilengkapi dengan ghutrah atau sorban motif kotak-kotak merah dan karet pengencang berwarna hitam.

Jika diperhatikan secara detail, cara pakai jubah atau bisht juga unik. Meski memiliki dua bagian lengan, Raja Arab Saudi dan keluarga kerajaan lainnya hanya memasukkan tangannya pada salah satu sisi saja. Sedangkan sisi lengan lainnya dibiarkan menggantung.