Sukses

Pesona Endek Bali dalam Refleksi Aurora dan Ayam Jago

Bali Fashion Trend 2018 mengangkat nilai-nilai lokal yang dikemas dalam nuansa internasional. Penasaran seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta Bali Fashion Trend 2018 mengangkat nilai-nilai lokal yang dikemas dalam nuansa internasional. Begitu pula dengan kain tradisional unggulan Kota Denpasar kain tenun ikat endek yang dikemas dengan lebih modern di acara fashion yang digagas Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan TS Suites Bali itu.

Melibatkan dua desainer lokal Denpasar yakni Lusi Damai dan Dhevinta Tito, kain tenun ikat endek direfleksikan dalam kedamaian Aurora dan pesona ayam jago. Mereka menggunakan dua palet warna endek yang berbeda dalam koleksi kali ini.

Damainya aurora yang cantik diterjemahkan ke warna-warna toska, campuran biru, hijau terang, dan violet. Gaya mendesain Lusi Damai cenderung semi kasual formal. Karena satu gaya dapat digunakan untuk acara formal ataupun kasual sekaligus.

Terinspirasi fenomena alam aurora, Lusi Damai membuat keindahan kain endek terasa lebih menakjubkan. Pancaran cahaya menyala-nyala pada ionosfer akibat interaksi medan magnetik bumi dengan partikel bermuatan dari matahari diterjemahkan dalam 10 look untuk Bali Fashion Trend 2018.

Gaya formal seperti blazer dan skirt atau pants namun tetap dengan sentuhan kasual. Tampilan elegan lebih terlihat dari bros mawar emas yang juga mengacu pada keunikan Bali.

Ayam jago yang gagah menjadi inspirasi Dhevinta Tito untuk membuat karyanya yang didominasi warna merah dengan sentuhan biru dan hijau. Namun siluet A line dan bodycon tetap memberikan sentuhan feminin untuk koleksinya di Bali Fashion Trend 2018.

Sang desainer menggunakan kain endek sekar jepun yang merupakan satu-satunya manufaktur endek di Denpasar. Dengan ciri khas motif yang khusus, dibalut dalam warna yang berani, kecantikan kain endek sekar jepun tak akan lekang oleh waktu.