Liputan6.com, Jakarta Semenjak terpilih sebagai Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump diboikot oleh banyak desainer dengan cara tak mendesain baju untuknya. Hal ini seperti yang dilakukan Tom Ford, Marc Jacobs, Zac Posen, Christian Siriano, dan Sophie Theallet. Walau memiliki koleksi terbatas desainer ternama, ia tetap bisa tampil memukau dunia.
Seperti yang terlihat dalam kunjungannya ke Saudi Arabia, Vatican, Belgium, dan Sicily. Saat di Sicily, ia memakai mantel bermotif bunga dengan detail tiga dimensi dari dari Dolce & Gabbana. Atau, saat ia memakai jumpsuit putih rancangan Ralph Lauren dalam malam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2017.
Advertisement
Melania pun tak keberatan untuk membayar mantel bunga 3D dengan harga tinggi. Setelah dipakai Melania Trump, mantel yang dipatok D&G senilai Rp 681 juta ini banyak pembeli.
Salah seorang fashion stylist Phillip Bloch berpendapat, kebanyakan orang yang bergelut di dunia fashion sering berubah-ubah dan palsu. Jika dulu banyak orang menentang untuk membuatkannya baju, kini diam-diam banyak orang pula yang mengiriminya baju. Padahal, mendandani Melania, istri Presiden Amerika Serikat, adalah sebuah kebanggaan.
"Semakin hari, semakin banyak yang mengirimkan kotak berisi pakaian untuk Melania. Ia menyimpan beberapa pakaian dan ada juga yang dikembalikan,” ujar salah seorang penjaga.
Bloch menambahkan, Melania Trump tak memerlukan gaun adibusana untuk tampil memesona dunia. Ia sudah mempunyai taste dan tetap terlihat mewah dengan pakaian sederhana.
"Dia tidak memerlukan rancangan pakaian yang mewah. Toh, Melania dapat membeli sebanyak yang ia mau dan ia selalu terlihat cantik," ucap Bloch.
Fellisia
Saksikan Video Menarik Berikut ini: