Liputan6.com, Jakarta Rambut adalah mahkota kepala yang sangat penting bagi penampilan. Rambut yang prima akan membuat penampilan seseorang menjadi menarik. Namun apa jadinya jika helaian rambut di kepala Anda makin menipis dan rontok.
Menurut seorang ahli dermatologi bernama Dr. Wong, rambut memang menjadi penghias di kepala namun efek psikologis dari kerontokan rambut sangat dalam. Banyak orang menjadi depresi karena masalah rambut rontok. Dilansir dari laman powerofpositivity, Selasa (19/9/2017) ketahui penyebab kerontokan pada rambut berikut ini.
Baca Juga
Kerusakan Rambut
Salah satu penyebab rambut rontok adalah kondisi rambut yang rusak. Kerontokan rambut bukan hanya dialami kaum pria. Pada pria kebotakan disebabkan oleh rambut yang rontok. Menurut Dr. Leona Yip yang meneliti tentang kerontokan rambut sekitar 40% wanita di usia 50 tahun mengalami kerontokan rambut. Walaupun demikian ada pula wanita yang sudah mencapai usia 80 tahun yang masih memiliki rambut lebat di kepalanya, meskipun jumlahnya kurang dari 45%.
Advertisement
Kerontokan rambut dimulai dengan penipisan rambut secara bertahap yang disebabkan oleh hormon hidrotestosteron yang menyebabkan folikel rambut mengecil. Hal ini akan mengakibatkan rambut rontok.
Kondisi Autoimmune Alopecia Areata
Imunitas dalam tubuh sangat diperlukan untuk keseimbangan kesehatan tubuh. Adanya imunitas menjadikan tubuh bertahan terhadap gangguan kesehatan, termasuk kesehatan rambut.
Kondisi rambut rontok bisa disebabkan oleh masalah imunitas atau disebut juga dengan autoimun. Sel kekebalan tubuh justru saling menyerang yang berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh. Rambut bisa mengalami kerontokan ketika autoimun alopecia areata terjadi, karena sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut yang mengakibatkan kebotakan total.
Menderita PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Kerontokan rambut pada wanita juga bisa disebabkan oleh PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) yang dideritanya. Wanita mengalami ketidakseimbangan hormon dan produksi hormon testosteron yang berlebihan pada indung telur. Keadaan ini bukan hanya menyebabkan kerontokan rambut di kepala, tapi juga menimbulkan kebotakan. Uniknya hal ini juga dapat membuat rambut tumbuh lebih lebat di tempat yang tidak dikehendaki seperti di bulu kaki, tubuh dan wajah.
Konsumsi Obat–Obatan
Tidak semua obat – obatan cocok untuk pertumbuhan rambut. Ada pula obat yang bisa menimbulkan kerontokan rambut. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi, namun beberapa anti depresan, beta–blocker dan obat–obatan anti inflamasi dapat menjadi penyebab rambut rontok.
Hamil
Pada saat hamil wanita bisa mengalami kerontokan rambut. Ketika hamil wanita akan mengalami banyak perubahan hormon yang salah satunya mengakibatkan kerontokan rambut. Menurut ahli bedah rambut Dr. Carlos Wesley wanita hamil akan mengalami peningkatan estrogen yang berdampak pada kulit dan rambut. Sekitar sembilan minggu setelah melahirkan wanita akan mengalami rambut rontok sebanyak 30% meskipun rambut akan tumbuh kembali dengan kondisi yang lebih tipis.
Â
Melia Citra