Sukses

Intip Koleksi 4 Desainer Indonesia di Dubai Modest Fashion Week

Empat desainer memberikan bocoran koleksi busana muslim yang akan ditampilkan di Dubai Modest Fashion Week 2017.

Liputan6.com, Jakarta Dubai Modest Fashion Week 2017 akan digelar pada 8-9 Desember 2017 di Dubai, Uni Emirat Arab. Wardah didaulat untuk menjadi makeup partner bagi pergelaran busana kelas dunia ini. Sebagai wujud komitmen Wardah yang mendukung perkembangan fashion di Indonesia, Wardah menggandeng empat desainer untuk tampil di Dubai Modest Fashion Show 2017. Mereka adalah Zaskia Sungkar, Restu Anggraeni, Ria Miranda, dan Norma Hauri. Masing-masing dari mereka menampilkan koleksi busana yang sesuai dengan karakter mereka.

Dalam press conference yang digelar di Rumah Maroko pada Kamis (30/11/2017), keempat fashion designer ini memberikan bocoran rancangan busana yang akan mereka pamerkan di Dubai Modest Fashion Week 2017. Apa saja itu? Berikut rangkumannya.

 

1. Zaskia Sungkar

Zaskia Sungkar mengambil tema Capricorn untuk koleksi busananya kali ini. Ia terinspirasi dari wanita capricorn yang terlihat cantik dan feminim di luar namun memiliki jiwa yang sangat kuat dan tegas. Dari inspirasi inilah akhirnya Zaskia menciptakan rancangan busana yang maskulin namun feminin dengan siluet yang tegas terstruktur. Ditambah dengan detail beads dan aksesoris berbahan metal untuk menambah kesan kuat pada seorang wanita. Busana rancangan Zaskia Sungkar didominasi oleh warna hitam, silver, dan merah yang merepresentasikan seorang wanita capricorn. Busana muslim dengan collar menjadi ciri khas dari Zaskia Sungkar. Ia mengaplikasikan collar di bagian dada dan bawah dengan detail payet sehingga tetap menampilkan kesan simple namun elegan. Untuk menonjolkan sisi maskulinnya sendiri, Zaskia memilih cutting celana pada bagian bawah dan belt silver. Silver dipilih untuk menampilkan kesan elegan.

Koleksi busana Zaskia akan dipadukan dengan makeup look Yellow yang memperlihatkan healty skin dan juga flawless. Menurut Kia, makeup look kuning sangat cocok untuk koleksi busananya karena busana yang dirancangnya ini menggunakan siluet seperti dress yang cocok digunakan untuk acara formil. Sehingga tidak perlu makeup yang terlalu mencolok untuk tampil cantik dengan busananya.

 

2 dari 4 halaman

2. Ria Miranda

2. Ria Miranda

Ria Miranda mengambil tema Eucaflora yang menggabungkan motif dari alam. Terinspirasi dari keinginan untuk menikmati sebuah proses, di mana proses pengerjaan koleksi busana Miranda sendiri memakan waktu hingga 7 bulan. Selain itu, Ria juga menggunakan teknik sulaman dalam koleksi busana muslimnya yang inspirasinya ia dapatkan dari kearifan budaya lokal Sumatra Barat.

Motif pada koleksi busana muslim Ria didapatkan dari sisa kelopak bunga untuk motif koleksi 2018. Pewarna yang digunakan Ria pun alami yakni berasal dari tumbuhan dan buah-buahan seperti kulit alpukat.

"Mulai dari bikin kainnya, pilih warnanya. Bahannya juga dari alam. Dari sisa-sisa bunga, kulit alpukat untuk warnanya. Kainnya sendiri dari serat alam, yakni eucalyptus. Kainnya beberapa ada yang dari Eucalyptus. 2018 sih harapannya bisa komitmen untuk menghargai alam dan menghargai sebuah proses," kata Ria.

Dalam koleksinya ini, Ria menampilkan warna pastel yang berasal dari alam. Tak hanya warna, motif bunga yang terdapat pada busana Ria pun merupakan motif bunga asli yang dipindahkan ke kain eucalyptus dengan teknik tertentu. Teknik ini disebut ecoprint. Detail payet tetap digunakan Ria untuk mempertahankan ciri khas rancangan busana Ria Miranda. Koleksi Eucaflora ini sendiri merupakan hasil kerjasama Ria dengan salah satu pemenang Wardah Fashion Award 2016, di mana pemenang tersebut menggunakan eco print dalam rancangan busananya.

Makeup look sendiri disesuaikan dengan karakter Ria yang down to earth karena peduli dengan lingkungan. Memadukan warna hangat dan warna dingin, di mana warna hangat berasal dari warna alam yang digunakan sedangkan warna dingin payet yang berwarna kebiru-biruan. Oleh karena itu, Carol membuat pencampuran warna hangat dan warna dingin juga sebagai eyeshadow.

3 dari 4 halaman

3. Restu Anggraeni

3. Restu Anggraeni

Koleksi busana muslim rancangan Restu Anggraeni di Dubai Modest Fashion Week 2017 bertemakan Interdecadal yang merupakan hasil eksplorasi tren fashion lintas dekade. Interdecadal dirancang dengan mengedepankan siluet-siluet khas era 40-an dan 60-an. Restu membuat cutting pada pinggang yang membuat busana terlihat body fit, mencirikan wanita pekerja yang simple namun tetap stand out. Restu sendiri berfokus pada baju kerja karena di Timur Tengah sendiri sedang ada tren di mana wanita bisa bekerja sehingga ini menjadi momen yang baik untuk brand Indonesia masuk ke pasar Dubai.

Hadir pula power suit yang merupakan adaptasi dari tren 40-an yang melambangkan semangat feminisme. Motifnya lebih kepada classic look sehingga bisa dimasukkan unsur maskulin yang mewakili karakter wanita pekerja. Restu menggunakan bahan maskulin seperti wool twill dan twill blend dengan motif dan palet bernuasa genderless. Restu juga memadukannya dengan bahan organdi yang terkesan feminim, membuat busana dengan bermaterial dan berpotongan klasik tampak lebih atraktif.

Makeup looknya sendiri disesuaikan dengan wanita yang aktif. Melihat cutting pada busana Restu yang body fit sehingga Carol lebih berfokus pada bagian bibir. Di mana Carol menggunakan warna magenta untuk menampilkan kesan yang simple namun tetap stand out.

4 dari 4 halaman

4. Norma Hauri

4. Norma Hauri

Norma Hauri mengambil tema Amarna dalam koleksi busananya di Dubai Modest Fashion Week 2017. Koleksi busana muslim ini merupakan koleksi Norma Hauri untuk musim panas dan musim semi 2018. Ia terinspirasi dari sosok Nefetiti yang merupakan ratu Mesir paling terkenal di dunia. Nefetiti dikenal dengan pesona kecantikannya dan merupakan istri Firaun yang sangat suportif dan penuh kasih sayang.

Koleksi Amarna menampilkan gaya dan cutting klasik yang mencirikan seorang Norma Hauri. Desainnya yang terstruktur dan edgy, menampilkan unsur kebangsaan dan piramid. Shade pada busana Norma sendiri terinspirasi dari rancangan Christian Dior. Terdapat payet berbentuk kumbang di beberapa bagian yang memang terinspirasi yang kumbang Mesir. Koleksi ini juga menggunakan penutup kepala dengan motif kulit ular yang melambangkan kekuasaan pada zaman mesir kuno. Head scarf ini terinspirasi mahkota ratu Mesir seperti Nefetiti dan Cleopatra yang menandakan bahwa ia anggota kerajaan.

Koleksi Amarna akan dipadukan dengan Black Look. Di mana black look ini akan menggambarkan perempuan yang memiliki kekuasaan tanpa makeup full. Karena memang fokus dari black look ini adaah penggunaan block eyeliner sehingga memperlihatkan sosok wanita yang powerfull.