Liputan6.com, Jakarta Perubahan di dunia fashion terus berlanjut dan tampaknya semakin meluas. Salah satunya adalah perihal fungsi acara fashion week. Sebagian pelaku industri fashion melihat bahwa event tersebut tak lagi relevan dengan kondisi saat ini.
Beberapa label mode memutuskan untuk tak berpartisipasi pada perhelatan fashion week. Yang terbaru adalah brand Public School.
Melansir halaman Fashionista pada Senin (25/12/17), desainer Maxwell Osborne dan Dao-Yi Chow selaku pendiri label Public School mengumumkan bahwa brand mereka tak akan mengikuti New York Fashion Week pada bulan Februari 2018 dan memilih untuk mempresentasikan koleksi mereka dengan konsep direct-to-consumer.
Advertisement
Public School
Sepanjang tahun 2017 lalu, Public School memang telah melakukan berbagai perubahan pada sistem bisnis mereka. Sejak tahun lalu, label tersebut tak lagi menampilkan koleksi busana pria dan wanita secara terpisah.
Selain itu, judul koleksi mereka pun bukan lagi menyatakan musim, melainkan memiliki nomor urut. Collection 1 meluncur pada tahun 2017.
“Perusahaan ini akan fokus memperbaiki ragam jenis produk yang dibuat, ritme delivery, dan restrukturisasi organisasi, termasuk melakukan perekrutan,” ucap juru bicara Public School.
Sebelum Public School, label Anya Hindmarch melakukan hal serupa. Brand tersebut memutuskan untuk meninggalkan London Fashion Week.
Advertisement
Anya Hindmarch
Anya Hindmarch, label fashion asal London akan mempresentasikan koleksi terbarunya di butiknya sendiri dengan konsep direct-to-consumer.
Pada show tersebut juga akan diterapkan sistem see-now buy-now. Di mana konsumen bisa langsung membeli busana-busana yang diperagakan.
Keputusan tersebut didasari oleh uji coba sistem baru see-now buy-now yang dilakukan sebelumnya pada sebuah model tas dan hasilnya cukup sukses.
Bio In God Bless