Sukses

Amy Deanna, Model Penderita Vitiligo Pertama yang Mendunia

Sebagai model penderita vitiligo pertama, Amy Deanna berhasil membuktikan diri dan mencetak kesuksesan.

Liputan6.com, Jakarta Kekurangan fisik bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk tampil modis dan bekerja sebagai model di industri fashion. Hal inilah yang dirasakan oleh Amy Deanna, seorang wanita penderita Vitiligo yang berasal dari Texas.

Amy terlahir dengan kondisi kulit yang tidak sempurna, Ia mengalami kekurangan melanin dan pigmen kulit yang mengakibatkan munculnya bercak putih pada tubuh. Hal inilah yang membuat kulit Amy terlihat tidak sempurna akibat bercak putih atau vitiligo yang tidak merata pada tubuhnya.

Dilansir dari Independent, Kamis (07/03/18), seorang ahli dermatologi dari British Association of Dermatologists, Matthew Gass menyebutkan bahwa, vitiligo adalah kondisi yang umum dijumpai dan mempengaruhi sekitar satu persen populasi manusia di dunia. Kondisi ini tidak dapat diprediksi, sebab variasi bercak yang ditimbulkan masing-masing kulit seseorang akan berbeda-beda, bahkan ada orang yang akan kehilangan warna kulit asli secara total.

 

2 dari 3 halaman

Wajah CoverGirl

Meski kondisinya seperti ini, Amy tidak menyerah begitu saja dengan kondisi tersebut. Ia bahkan dinobatkan sebagai wajah baru oleh CoverGirl, sebuah majalah kecantikan internasional, yang baru saja meluncurkan kampanye kecantikan terbaru mereka yang berjudul "I Am What I Make Up".

Melalui beberapa kampanye yang telah dilakukan, CoverGirl memang memiliki misi untuk mengubah pandangan orang-orang terhadap industri kecantikan.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Kekurangan fisik jadi sebuah hal yang positif

 

I'm coming for everything I've ever wanted... crowned 👑 📸📸 by the amazing @pabloanton01 💋

Sebuah kiriman dibagikan oleh Amy🌹 (@amy.deanna) pada

Wajah yang cantik bukan hanya sekedar bersih, awet muda dan putih berseri. Menurut mereka pandangan seperti inilah yang justru membuat banyak wanita semakin tidak percaya diri akan apa yang dimiliki.

Amy berusaha menunjukkan pada dunia bahwa kekurangan yang dimilikinya saat ini bisa diberdayakan menjadi sesuatu hal yang positif. Ia berusaha membantu para penderita Vitiligo lainnya untuk tetap bersemangat dan percaya diri terhadap kondisi kulit mereka.

*(Latifah Gusri)