Liputan6.com, Jakarta Tenun NTT dari Indonesia menyatu dengan kemegahan Le Grand Intercontinental Hotel Paris dalam pekan mode bergengsi dunia Paris Fashion Week, 3 Maret 2018. Lewat 18 busana berpotongan coat, tenun NTT dari tiga kabupaten: Rote, Alor, dan Sabu merepresentasikan budaya Indonesia, dengan tema Women Empowerment.
Tema tersebut mengantarkan tenun NTT dari brand lokal LeViCo milik Julie S. Laiskodat dengan dua desainer in-house, Yurita Puji dan Defrico Audy, melenggang di Paris Fashion Week. Ya, cerita di balik empowerment membuat tenun NTT mendapat undangan tanpa mendaftar.
Visi Misi Women Empowerment
"Dunia fashion Eropa tertarik dengan budaya Indonesia, dalam hal ini tenun NTT dan kisah di baliknya, yaitu women empowerment. Karena kebanyakan mata pencaharian perempuan di NTT adalah penenun, jadi sumber pendapatan menjadi perajin," ujar Julie saat dihubungi via telepon kepada Liputan6.com, Kamis (8/3/2017).
Julie sendiri mengaku tertarik dengan tenun NTT karena sang suami yang asli NTT. Saat berkeliling NTT, ia melihat masalah inti ada modal dan pangsa pasar.
Advertisement
Perajin Menangis Terharu
"Awalnya saya ingin berbuat sesuatu untuk NTT. Akhirnya saya membuat kelompok perajin di setiap desa yang memantau ketersediaan benang yang jadi modal utama. Kalau kosong pembeli, bisa langsung jual ke saya dan saya taruh di butik LeViCo Jakarta. Agar dapur mereka bisa terus ngebul," lanjut ibu tiga anak ini.
Maka saat karya para perajin dari tiga kabupaten melihat karyanya dipakai model internasional, rasa haru pun tak terbendung lagi. Julie pun merasa usahanya selama lima tahun ini membuahkan hasil.
"Para perajin sampai nangis terharu. Apalagi dipakai orang bule. Itu semua tenunan mereka, enggak kebayang rasanya," ucapnya.