Jakarta Sudahkah Anda melihat sosok Miquela Sousa? Ya, dirinya merupakan influencer dengan jumlah pengikut 500K dan merupakan hasil kreasi komputer. Miquela memiliki visual yang tampak artificial. Mengingatkan akan humanoid Erica yang jadi model fashion spread Vogue. Memang tidak jauh-jauh dari robot. Bedanya, ia adalah computer-generated influencer. Dalam artian, sosoknya dibuat dari kreasi komputer.
Menariknya dari seorang Miquela adalah ia mengaburkan dunia nyata dan maya. Meski fisiknya hanya bisa dilihat secara online, keberadaannya menegaskan dirinya adalah influencer nyata dengan karya-karya yang juga benar-benar nyata. Berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, sosok yang dicitrakan sebagai perempuan 19 tahun ini merupakan keturunan Brasil dan Spanyol.
Bukan sekadar avatar, Miquela adalah seorang model dan penyanyi (ia punya single berjudul “Not Mine” yang masuk Spotify Viral). Lagu-lagu yang ia nyanyikan dibuat dengan vocaloid, teknologi pengubah suara (umum dikenal sebagai synthesizer), sehingga kita tak tahu bagaimana suara aslinya.
Advertisement
Lil Miquela, Influencer Pertama Ciptaan Komputer
Selayaknya influencer pada umumnya, Miquela juga sering membagikan foto-foto dirinya mengenakan outfit dari merek-merek ternama, seperti Chanel, Prada, Supreme, Converse, Vetements, dan Vans. Apakah ia di-endorse? Berdasarkan pengakuan Miquela saat berbincang dengan Business of Fashion, ia tidak di-endorse. Hanya saja, merek-merek itu sering mengiriminya free stuff. Ia juga rutin hadir di event yang diselenggarakan brand.
Satu lagi yang membuat perempuan dengan ciri khas poni pendek dan gaya rambut double bun ini terkesan begitu nyata adalah ia menjadikan Instagram sebagai platform komunitas, di mana ia dapat berkomunikasi dengan followers yang disebutnya “Miquelites”. Miquela pun tak segan membagikan kisah kesehariannya di Instagram, juga pendapat pribadinya soal isu-isu terkini, seperti transgender, Black Lives Matter, dan video kehamilan Kylie Jenner.
Advertisement
Lil Miquela, Influencer Pertama Ciptaan Komputer
Fisik yang tidak nyata dengan eksistensi yang terasa, Miquela tetap melaju sebagai “virtual celebrities” – yang sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya sudah ada virtual band Gorillaz. Juga Hatsune Miku, penyanyi Jepang yang dicitrakan sebagai perempuan 16 tahun yang tampil di panggung sebagai proyek animasi hologram.
Bila ingin kritis, beberapa foto Miquela terlihat 100% adalah buatan komputer. Tapi tak sedikit foto menampilkan pose ala ootd yang terlihat sebagai hasil editan fantastis. Ada perempuan asli mengenakan sebuah outfit, lalu cetak wajah Miquela dipasangkan. Dan perempuan ini beredar ke mana-mana sebagai "tubuh" Miquela.
Haters gonna hate, tapi itu sebuah teori. Selain foto ootd, lihat saja semua foto saat Miquela menghadiri event atau bertemu seseorang. Her body is real enough, tapi wajahnya adalah hasil karya photoshop yang memukau.
Sosok Miquela yang berpengaruh di jagat maya faktanya menarik perhatian brand untuk menjadikannya bintang campaign. Ia telah melakukan photoshoot untuk Chanel, Moschino, Burberry, Versace, dan Fendi. Yang terbaru, ia didaulat menjadi muse makeup artist Pat McGrath. Seorang avatar membintangi kampanye brand? Bukan revolusi baru. Riccardo Tisci saat masih di Givenchy merancang gaun untuk Hatsune Miku, termasuk juga ketika Louis Vuitton melibatkan karakter fiksi video game “Final Fantasy” pada kampanye Spring/Summer 2016.
Avatar jadi idola baru masa kini? Wajar. Terlebih di era digital yang begitu maju seperti sekarang. Pertanyaannya, siapa pemilik dan yang menggerakkan Miquela? Siapa pun, ia berhasil menyegarkan kembali revolusi teknologi digital.
Oleh:Monica Dian
Sumber: Fimela.com