Sukses

Ketahui Efek Diet Ketogenik pada Kulit dan Cara Mencegahnya

Diet ketogenik atau sering disingkat keto saat ini sedang menjadi tren.

Liputan6.com, Jakarta Diet ketogenik atau sering disingkat keto saat ini sedang menjadi tren. Diet ini mengatur asupan makanan dengan cara mengurangi jumlah karbohidrat dan menggantinya dengan makanan kaya lemak dan protein. Dengan jumlah karbohidrat yang minim, tubuh akan memecah asam lemak dan trigliserida dalam lemak dan protein yang akan membentuk keton sebagai sumber energi.

Banyak orang berminat menjalankan diet keto karena terbukti mampu menurunkan berat badan secara efektif. Namun sebelum Anda mencobanya, kenalilah efek diet keto pada kulit dan bagaimana mencegahnya sebagai berikut, seperti dilansir dari Global News, Jumat (25/05/2018).

Kulit menjadi berjerawat

Bagi pemilik kulit dengan jenis berminyak, diet keto disinyalir bisa  memicu timbulnya jerawat. Persentase asupan makanan dalam diet keto hampir 80% adalah lemak. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology, para peneliti menemukan bahwa konsumsi lemak yang tinggi bisa merangsang timbulnya jerawat.

“Kita tahu bahwa konsumsi lemak yang tinggi dapat memiliki efek buruk pada kulit, dan secara umum telah terbukti menyebabkan jerawat pada wanita lebih dari pria,” ujar Dr. Paul Cohen, direktur Rosedale Dermatology Centre Toronto. Disarankan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh seperti alpukat, dan menghindari lemak jenuh seperti daging yang digoreng dengan minyak.

 

 

2 dari 3 halaman

Kulit kusam dan kering

Bagi pemilik kulit cenderung kering, efek diet keto diduga bisa menyebabkan dehidrasi pada kulit sehingga membuat kulit tampak kusam dan pecah-pecah. Hal ini disebabkan kurangnya asupan karbohidrat dalam tubuh. Para pelaku diet keto disarankan untuk menjaga cairan dalam tubuh dengan cara minum air putih minimal 8 gelas per hari.

 

3 dari 3 halaman

Kulit iritasi

Meskipun jarang, diet keto juga dapat memicu prurigo pigmentosa atau iritasi kulit. Iritasi ditandai dengan gatal, benjolan merah pada punggung, dada atau leher. Hal ini terjadi ketika fase awal melakukan diet keto tubuh beradaptasi dan memproduksi aseton dalam keringat yang bisa menyebabkan timbulnya iritasi. Disarankan untuk menghindari pemicu timbulnya iritasi seperti kosmetika dengan bahan-bahan berbahaya, deterjen, atau pemicu alergi lainnya.

Efek diet keto pada kulit memang tidak bisa digeneralisi terjadi pada semua pelakunya. Diperlukan pengamatan perubahan pada kulit setelah setelah melakukan diet keto dan bervariasi dalam kurun paling cepat satu minggu bahkan beberapa bulan.

Dr. Paul Cohen menyatakan bahwa untuk memperoleh kulit yang bagus, diet dengan makanan bergisi seimbang harus dilakukan. “Secara umum, keseimbangan adalah yang terbaik untuk kulit. Diet yang sangat ketat tidak baik untuk apa pun,” ujarnya. Ia juga menganjurkan untuk berdiet sesuai kondisi tubuh.

 

Simak juga video menarik berikut ini: