Liputan6.com, Jakarta Kate Spade dikenal dan akan dikenang sebagai tas yang menyeimbangkan estetika dan fungsi yang menaklukkan keagungan dunia mode.
Ya, Kate Spade berhasil menembus kesadaran kolektif dan mendapat label fashion favorit banyak orang di berbagai belahan dunia. Maka saat perancang Amerika tersebut ditemukan tewas di apartemennya di New York, Selasa, waktu setempat, kabar tersebut begitu mengagetkan.
Wanita 55 tahun tersebut adalah kekuatan kreatif di balik salah satu kisah sukses mode Amerika terbesar dari generasinya, seperti mengutip The Guardian, Rabu (6/6/2018). Namun, siapa sangka jika kesuksesan merek Kate Spade berawal dari hal sederhana, yaitu membuat prototipe tas dari kertas dan selotip pada 1991.
Advertisement
Antitesis Pinoner Tas Minimalis
Sebelum merancangan tas, Kate Brosnahan telah menikmati karier sukses sebagai editor mode di majalah bergengsi Mademoiselle hingga akhirnya menyadari hatinya dan hidupnya untuk merancang tas tangan. Dengan bantuan calon suaminya, Andy Spade, ia menciptakan koleksi tas awal berbahan nilon hitam di rumah mereka di Manhattan.
Konsep duo ini adalah menciptakan tas tangan yang bebas gesekan. Kala itu menjadi antitesis dari tren fashion tahun 80-an yang akhirnya mulai bergeser pada desain minimalis tahun 90-an.
Selera dan naluri berbuah manis. Setelah memamerkan beberapa tas tangan di beberapa pameran, mantan rekan editor fashion Spade menulis tas rancangannya. Tak butuh waktu lama, Editor Vogue dan ikon gaya berpengaruh Anna Wintour pun menjadi promosi besar bagi brand berlambang sekop (spade) ini karena menjadi salah satu penggemarnya.
"Saat dua wanita bertemu dan melihat saling memakai Kate Spade, mereka saling mengerti jika berada dalam kesenangan yang sama," ujar Wintour kala itu.
Advertisement
Penjualan Fantastis
Tujuh tahun kemudian, brand asal New York ini pun bergelimang materi karena kesuksesan penjualan yang selama ini hanya jadi impian semua desainer. Terutama di tahun 1993 dan 1995, penjualan melonjak dari 100 ribu dolar AS menjadi 1,5 juta dolar AS, dan mencapai 27 juta dolar AS pada 1998.
Kala itu rasanya mustahil berjalan di kota-kota di Amerika tanpa melihat label khas itu wara-wiri menyita perhatian. Ia pun menikah dengan rekan kerjanya, Spade pada tahun 1994.
Pada tahun 1996, Dewan Perancang Mode Amerika atau Council of Fashion Designers of America menobatkan Kate Spade sebagai bakat baru dalam aksesori. Dan tahun 1998, ia mendapat kehormatan di penghargaan tahunan bergengsi tersebut sebagai Desainer Aksesori Terbaik.
Kunci Sukses Brand Legendaris
Kate Spade memberikan pandangannya tentang kesuksesan brand tersebut pada Boston Globe tahun 1999. Menurut dia, semua terjadi karena keseimbangan antara fungsional dan terlihat baik dari sisi estetis.
"Tas harus menjadi keduanya, itu yang sering dilupakan para desainer. Begitu banyak tas bisa menampung wastafel dapur, tetapi mereka hanya tas hitam besar biasa," ujarnya.
Setelah menjual labelnya pada Neiman Marcus Group pada tahun 2006, desainer ini memilih fokus membesarkan putrinya. Di kembali dengan merek fashion dan gaya hidup Frances Valentine yang diambil dari nama anaknya. Meski belum berkibar seperti brand pertamanya, ia tetap menjadi legenda mode, tak hanya di Amerika tapi seluruh dunia.
Advertisement