Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan material bagi desain arsitektural dan interior dengan wawasan lingkungan, Viro menjadikan seni anyam sebagai identitas perusahaan. Bertekad untuk menjaga kelestarian warisan budaya anyam Indonesia, Viro berupaya untuk membuktikan kemampuan anyaman agar dapat bersinergi bersama perkembangan desain di masa kini maupun mendatang, khususnya untuk konsumen kelas menengah ke atas. Oleh karena itu, Viro berkolaborasi dengan desainer interior Kezia Karin untuk mentransformasi salah satu sudut ruang berukuran 4m x 6m di CASA Indonesia 2018 menjadi sebuah ruang gabungan indoor dan outdoor sebagai bentuk ekspresi kreativitas dalan desain interior dari Viro.
Ini Dia Pemenang Most Innovative Booth di CASA Indonesia 2018
“Yang menarik adalah bagaimana setiap unsur dalam ruang berkonsep Wonderland ini mengandung kreasi kerajinan tangan dari para penganyam lokal. Khusus untuk ajang ini, kami berinovasi menciptakan tujuh pola anyam kustom dan berkolaborasi dengan para penganyam dari Banten untuk memberi detail menawan bagi beragam produk yang ditampilkan dalam setiap sudut ruang, sehingga sesuai dengan selera konsumen yang mendambakan kualitas anyaman premium,” papar Johan Yang, Executive Vice President dari PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik merek Viro.
Pada pameran CASA Indonesia 2018, Viro menampilkan koleksi produk berbasis anyaman berupa pembatas dinding (room divider), karpet, partisi ruangan menyerupai sangkar burung, hiasan burung dan pohon yang menjadi pemanis dalam ruangan. Yang istimewa dari serat Viro adalah bagaimana bahan ini dapat menerapkan konsep archineering sehingga dapat membuat bentuk panel anyaman dengan pola yang bervariasi dan dapat dibentuk sesuai dengan imajinasi dari para perancang. Dengan demikian, bahan dari Viro dapat digunakan tidak hanya untuk desain interior dan eksterior, namun juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan unsur-unsur dekoratif.
Advertisement
Ini dia Pemenang Most Innovative Booth di CASA Indonesia 2018
Sebagai perancang ruang kreatif ini, desainer interior Kezia Karin, mengungkapkan, “Material Viro yang eco faux ini sangat serba guna, dan terkenal untuk penggunaan outdoor. Namun Kezia Karin Studio bekerja sama dengan SANA Living ingin menciptakan sesuatu yang berbeda dan melampaui prediksi orang-orang atas material Viro ini, untuk menunjukkan bahwa tidak ada batas dalam sebuah kreativitas. Kami ingin menggabungkan konsep indoor dan outdoor dengan menciptakan ruang yang dapat memberikan inspirasi bagaimana material Viro dapat digunakan untuk desain mereka. Kami memilih warna-warna mute sehingga dapat menonjolkan detail tekstur dari bahan Viro tanpa menggangu warna lainnya karena pengalaman, flow dan bentuk dari sebuah karya lebih penting. Kemudian, kami menambahkan sentuhan warna merah dan oranye untuk memberikan sedikit sentuhan pop pada tampilan keseluruhannya."
Terkait dengan serat atau material yang digunakan oleh produk-produk anyaman ini, Viro memperkenalkan serat atau bahan eco faux yaitu, inovasi bahan atau serat yang berasal dari bahan non-natural High-Density Polyethylene (HDPE) maupun kombinasi antara bahan alami dengan ntidak alami yang telah dirancang sedemikian rupa menggunakan penerapan ilmu pengolahan material. Melalui kombinasi ini, tercipta materi yang keindahannya serupa dengan bahan alami namun dengan masa pakai yang lebih lama dan kualifikasi khusus seperti menahan rambatan api dan tidak beracun, sehingga dapat menjadi alternatif bahan yang lebih ramah lingkungan.