Liputan6.com, Jakarta Museum Victoria & Albert mengumumkan peluncuran koleksi pakaian dalam yang terinspirasi dari beberapa artefak berusia 166 tahun. Pakaian dalam ini terdiri dari empat koleksi yang berbeda dan bekerja sama dengan merek pakaian mewah Inggris Coco de Mer untuk musim gugur/musim dingin.
Koleksi pakaian dalam ini sendiri bertajuk "The Beauty of Nature" yang dipengaruhi oleh objek tertentu dalam arsip museum, seperti botol parfum Inggris di abad ke 18, pernik tradisional Korea, dan bantal sutra bunga dari abad ke 17.
Koleksi ini dibuat dengan tujuan untuk menyoroti keahlian luar biasa yang dipamerkan di Museum Victoria & Albert. Sekaligus menyajikan kelihaian Coco de Mer dalam merancang pakaian dalam.
Advertisement
"Merupakan suatu kehormatan untuk berkolaborasi dengan V&A. Saya selalui menyukai museum dan sebagai dua merek warisan Inggris dengan hasrat keindahan," ujar CEO Coco de Mer Lucy Litwack.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Bergaya klasik
Â
Kolaborasi ini menghasilkan pengembangan koleksi pakaian dalam yang mewujudkan elemen kunci dari Coco de Mer, yakni kemewahan. Salah satu koleksi bertajuk Signature terinspirasi dari tekstil yang disebut Wreathnet. Dirancang oleh William Morris pada tahun 1882. Coco de Mer pun memutuskan untuk memilih warna ruby yang kaya dan diaplikasikan pda gaun panjang dan kimono.
Advertisement
Rancangan lainnya
Lain halnya dengan Golden Heron yang dirancang berdasarkan rancangan gelas pada abad 18 dan botol parfum. Pakaian ini memadukan satin biru tua dengan sulaman emas yang mencerminkan warna yang dilihat pada botol parfum tersebut.
Anda bisa mendapatkan koleksi ini mulai 13 Agustus di situs resmi Coco de Mer. Bagaimana? Tertarik mencoba pakaian dalam bergaya vintage?