Sukses

Gerakan #CantikSatukanKita, Wujud Selebrasi Keragaman Wanita

Sebagai wujud peeayaan perbedaan Wanita, Dove usung gerakan #CantikSatukanKita

Liputan6.com, Jakarta Setiap individu memiliki kararakteristik tersendiri. Itu juga yang terjadi pada wanita, dengan keberagaman yang hadir semakin memberi warna tersendiri dalam kehidupan. Berbicara mengenai cantik, maka kini bukanlah saatnya untuk menjadikan cantik sebagai stereotip. Justru kecantikan wanita adalah hal yang tak bisa digolongkan berdasarkan kondisi fisik semata. 

Tepat pada, Selasa (25/9/2018) bertempat di Easter Opulence Restaurant Jakarta, Dove yang merupakan brand dengan ragam rangkaian perawatan tubuhnya, mengajak para wanita untuk merayakan keberagaman kecantikan terutama di Indonesia. Dalam rangka kampanye #CantikSatukanKita, maka Dove menggelar beauty gathering bersama para influencer, serta para editor dari media ternama di Indonesia, untuk bergabung dalam event cantik ini. 

Gerakan ini merupakan wujud kepedulian Dove kepada para wanita agar bangga terhadap apa yang ada pada diri mereka. Tak hanya itu saja, gerakan ini juga mendukung terciptanya lingkungan yang positif dan inklusif lewat gerakan #CantikSatukanKita yang terinspirasi dari semangat Bhineka Tunggal Ika. Bahkan Dove juga sudah melakukan penelitian dengan hasil riset yang berjudul "Indonesia Riset Confidence Report 2017." Penelitian ini menjabarkan bahwa masih terdapat keraguan wanita Indonesia akan kecantikan diri mereka karena tidak sesuai dengan standar kecantikan tertentu sehingga menghambat perkembangan dan potensi diri.

2 dari 2 halaman

Kampanye #CantikSatukanKita

Riset ini menyatakan bahwa 84% wanita Indonesia mengaku tidak tahu akan kecantikan diri mereka yang sebenarnya, dan 72% percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan, wanita harus memenuhi standar kecantikan. Selain itu, sebanyak 92% wanita Indonesia setuju akan kecantikan sesuai versi mereka sendiri dan 86 % setuju jika para wanita senantiasa cantik di usia berapapun.

Ira Noviarti, Meutia Hatta, Sri Prihartini Lestari Wijayanti, S.H.,M.H.,Sisi Asih, Butet Manurung

Dalam konsep gathering yang intim, Dove tak hanya menggelar grup diskusi bersama para editor dari media-media ternama, namun juga menghadirkan para sosok inspiratif diantaranya Dieara Bachir yang juga merupakan fotografer di balik kampanye #CantikSatukanKita. Dalam gerakan ini, Diera Bachir berpartisipasi untuk memotret sejumlah wanita yang tampil apa adanya tanpa proses edit. Ini juga merupakan salah satu gerakan dari Dove sebagai wujud untuk para wanita agar mencintai dan percaya pada diri sendiri. Nantinya akan ada tanda "No Digital Distortion" pada setiap potret yang hadir dalam ragam aktivasi Dove.

Selain itu, hadir Meautia Hatta yang merupakan sosok wanita Indonesia dan juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Periode (2010-1014), Butet Manurung, Pelopor Pendidikan Alternatif untuk Masyarakat Adat dan Pendiri Sokola, Sisi Asih yang merupaka seorang media influencer, serta nama lainnya yang turut berpartisipasi dalam event dan gerakan #CantikSatukanKita.

Ira Novianti yang merupakan Personal Care Director Unilever Indonesia mengungkapkan bahwa "Walaupun kami melihat adanya keraguan di perempuan Indonesia untuk menyadari kecantikannya sendiri, tetapi merea lebih mengetahui adanya kecantikan yang beragam dan mudah melihat kecantikan pada orang lain. Melalui #CantikSatukanKita, Dove ingin mengangkat urgensi untuk menbangun lingkungan yang positif bagi perempuan Indonesia, agar mereka bisa jadi pribadi yang lebih kuat dalam mengembangkan potensi diri. Hal ini sejalan dengan salah satu topik yang diusung dalam Unilever Sustainable Living Plan, untuk menciptakan dunia di mana wanita dapat menjalani hidup yang ingin dijalaninya tanpa dibatasi oleh stereotip dan standar tertentu yang merugikan."Ungakpnya.

Nampaknya kini gerakan-gerakan akan pentingnya mencintai diri sendiri dan menghargai perbedaan adalah isu yang diangkat di seluruh dunia. Oleh sebab itu, mulailah dari diri sendiri dan lingkungan untuk menciptakan lingkungan positif dan kondusif dalam rangka mencintai dan menghargai perbedaan. Yang pasti, setiap orang tentu memiliki kekurangan, namun di balik kekurangan pasti ada potensi lainnya yang memberikan nilai lain dalam diri mereka.