Liputan6.com, Jakarta Setiap brand lokal di Tanah Air pasti selalu punya ‘DNA’ atau ciri khas masing-masing. Saskara misalnya brand fashion lokal yang berdiri sejak 2018 dengan visinya yaitu mengangkat kebudayaan dan keindahan Nusantara melalui tiap karyanya.Â
Kali ini, Saskara menghadirkan koleksi Nusantara dengan mengangkat warisan budaya dan keindahan alam Aceh, sekaligus mengingatkan kembali sebuah simbol spiritual di provinsi Aceh dan kaitannya dengan esensi peristiwa Isra Miraj yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun kesepuluh setelah kenabian, sekitar 14 abad yang lalu.Â
Baca Juga
Riset Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM, Siapa yang Jadi Primadona?
Berkat Dukungan Shopee, Aerostreet X Wonderful Indonesia Pecahkan Rekor MURI Penjualan Sepatu Terbanyak dalam 10 Menit
Shopee 11.11 Big Sale Perkuat Strategi Brand Lokal dan UMKM, Penjualan Meroket hingga 75 Kali Lipat di Shopee Live
Dalam peristiwa tersebut, Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina, kemudian naik ke langit ketujuh untuk menerima perintah shalat lima waktu. Shalat lima waktu adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim, yang berperan sebagai "tiang" dalam agama Islam sekaligus menjadi penghubung antara manusia dengan Sang Maha Pencipta.
Advertisement
CEO sekaligus desainer Saskara, Andya Kartika mengatakan bahwa Aceh dikenal sebagai 'Serambi Mekah' karena kedekatannya dengan nilai-nilai Islam dan kekayaan tradisi religiusnya. Aceh ternyata menjadi daerah yang telah lama menjadi inspirasi bagi Saskara dalam meluncurkan karya-karyanya.Â
"Melalui Bungong Jeumpa, paduan nilai-nilai Islam, tradisi, dan keindahan alam Aceh dibingkai dalam sebuah karya dari Saskara. Seringkali saat kita berhadapan dengan seseorang yang kita anggap penting, kita berusaha tampil dalam keadaan terbaik, tapi bagaimana saat kita menghadap kepada Sang Maha Pencipta? Pesan itu yang kami coba sampaikan melalui produk-produk Saskara," ujar Andya.Â
Â
COO SASKARA Afif Kamal Fiska juga menambahkan bahwa dalam pemilihan waktu peluncuran yang bertepatan dengan Isra Miraj, dikhususkan karena koleksi Bungong Jeumpa kali ini terdiri dari lima pilihan mukena dan scarves.Â
"Dimana mukena merupakan alat ibadah yang dikenakan muslimah di Indonesia saat shalat, dan Isra Miraj adalah peristiwa Nabi Muhammad SAW mendapat perintah shalat 5 waktu," ujar Afif.Â
Bungong Jeumpa memiliki desain dua bangunan ikonik yang dibangun pada masa kesultanan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam yakni Masjid Agung Baiturrahman dan Gunongan, yang dibalut dalam rangkaian bunga cempaka yang merupakan simbol representasi dari keanggunan dan kekuatan. Selaras dengan makna dari bunga cempaka, pemilihan nama tiap produk dari koleksi Bungong Jeumpa diambil dari nama-nama pahlawan wanita Aceh - Dhien, Keumala, Meurah, Meutia dan Puteh. Para pahlawan wanita Aceh ini merupakan simbol keteguhan, kelembutan, dan keanggunan, dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Selain motif penuh makna, pemilihan kain untuk produk Bungong Jeumpa ini menggunakan jenis bahan satin silk yang lembut, halus, tidak mudah kusut, dan berukuran kecil saat dilipat. Ditemani pouch berukuran mungil, koleksi kali ini memiliki pelengkap sajadah dengan warna dan motif senada. Selain produk mukena, Bungong Jeumpa juga hadir dalam varian scarves, yang hadir dalam pilihan bahan voal dan satin.
"Bungong Jeumpa" tidak hanya menawarkan keindahan dan kualitas, tetapi juga membawa filosofi mendalam tentang nilai shalat sebagai penghubung antara manusia, Sang Maha Pencipta, dan alam semesta. Setiap karya yang dihasilkan SASKARA mengajak untuk hadir dalam kondisi terbaik saat berhadapan dengan Sang Maha Pencipta, sebuah nilai yang telah lama dihidupkan dalam kebudayaan Aceh, 'Serambi Mekah'.
Â
Â
(*)