Sukses

Busana Muslim Ini Tidak Sepolos yang Anda Kira

Tema boleh `Revealing Innocence`, tapi karya 4 desainer beken di ajang Indonesia Fashion Week 2014 ini tidak sepolos yang Anda kira.

Liputan6.com, Jakarta Masih dalam nuansa relijius, 4 desainer beken Indonesia yakni Itang Yunas, Dian Pelangi, Monica Jufry dan Iva Lativa berkibar dengan karyanya pada hari  kedua, Jumat, 21 Februari 2014 di ajang Indonesia Fashion Week 2014. Tema boleh `Revealing Innocence`, tapi karya 4 desainer kebanggan Indonesia ini tidak sepolos yang Anda kira.

Pada fashion show pamungkas di hari ke dua Indonesia Fashion Week ini, karya-karya dari desainer-desainer tersebut berhasil memukau para tamu undangan. Seperti apa busana yang ditampilkan para desainer tersebut? Berikut ulasan dari liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (22/2/2014):

1. Itang Yunas

Seseorang yang tidak menggeluti dunia fashion sekalipun akan tahu siapa Itang Yunas. Pria yang memulai karir fashionnya sejak tahun 1981 ini telah meraih berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Motif heksagonal dengan gambar-gambar seperti kaca-kaca di bangunan-bangunan klasik memenuhi karya-karya Itang Yunas pada koleksi ini. Dari segi warna dan corak, koleksi Itang kali ini begitu intens. Nuansa oriental terlihat juga dalam koleksi Itang Yunas.

2. Iva Lativah

Lahir di kota Bandung pada tahun 1958, Iva lativah adalah ketua Ikatan Perancang Busana Muslim di Jawa Barat. Akulturasi budaya tradisional Indonesia dengan budaya tradisional negara lain, yakni Korea, hadir dalam koleksi Iva. Desain-desain dari busana-busana rancangan Iva terinspirasi dari pakaian tradisional wanita Korea yang disebut dengan Hanbok.

Warna-warna menyala seperti warna kuning menyala, hijau menyala dan biru menyala dipakai oleh Iva dalam karya-karyanya. Budaya tradisional Indonesia sendiri tampil pada penggunaan kain-kain batik pada busana-busana itu. Colorful Indo-Korea adalah istilah yang dapat diberikan pada koleksi Iva Latifa.

3. Monica Jufry

Karir fashion Monica Jufry dimulai setelah hampir 16 tahun sejak kelulusannya dari Universitas Trisakti dan sekolah fashion LPTB Susan Budi Harjo. Pada tahun 2008, Monica Jufry dipilih untuk merancang busana `Safari Ramadhan` yang adalah program dari Isteri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Bambang Yudhoyono.

Soft, etnik, elegan dan religius adalah empat kata yang tepat untuk menggambarkan koleksi Monica Jufry pada shownya di Indonesia Fashion Week 2014. Bahan yang ringan, potongan yang simple, penggunaan warna-warna teduh seperti cream adalah hal-hal yang membuat karya-karyanya berkesan soft dan elegan. Nuansa etnik dalam karya-karyanya didapat dari aplikasi bordir warna coklat keemasan dan corak lurik halus serta model jilbab gaya timur tengah.

4. Dian Pelangi

Nama Dian Pelangi yang lulus dari pendidikan fashion di ESMOD telah menjadi perbincangan hangat di dunia fashion Indonesia sepanjang tahun 2013. Meraih penghargaan Inspiring Women 2013 dari media Wanita Indonesia dan menjadi juri pada World Muslimah Beauty 2012 adalah sedikit dari sekian banyak prestasi yang dimiliki oleh desainer bernama asli Dian Wahyu Utami ini.

Tampil terakhir pada fashion show bertema Revealing Innocence di Indonesia Fashion Week 2014, Dian menghadirkan koleksi extravagant bertajuk Kingdom of Indonesia. Ratu Etnik Indonesia adalah julukan yang bisa dikenakan pada rancangan-rancangan Dian Pelangi. Busana-busana tradisional berkesan mewah dengan warna-warna memukau menghasilkan decak kagum para tamu undangan.