Liputan6.com, Jakarta Daftar pustaka merupakan bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Penulisan daftar pustaka yang benar dan sesuai kaidah akan menunjukkan kredibilitas serta kualitas tulisan Anda. Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menulis daftar pustaka dari buku dan berbagai sumber lainnya.
Pengertian dan Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah kumpulan referensi atau sumber yang digunakan dalam menyusun sebuah karya tulis. Daftar ini biasanya ditempatkan di bagian akhir tulisan dan disusun secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis. Beberapa fungsi penting dari daftar pustaka antara lain:
- Memberikan apresiasi dan penghargaan kepada penulis asli yang karyanya dikutip
- Menghindari tuduhan plagiarisme
- Memudahkan pembaca melacak sumber asli informasi
- Menunjukkan keluasan referensi yang digunakan penulis
- Meningkatkan kredibilitas tulisan
Dengan mencantumkan daftar pustaka secara lengkap dan akurat, Anda menunjukkan bahwa tulisan Anda didasarkan pada sumber-sumber terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Advertisement
Aturan Umum Penulisan Daftar Pustaka
Sebelum membahas cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber, ada beberapa aturan umum yang perlu diperhatikan:
- Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis
- Jika tidak ada nama penulis, urutkan berdasarkan judul karya
- Gunakan spasi ganda antar entri dan spasi tunggal dalam satu entri
- Baris kedua dan seterusnya dalam satu entri diketik menjorok ke dalam
- Penulisan nama penulis dimulai dari nama belakang, diikuti koma dan inisial nama depan
- Hilangkan gelar akademik, kebangsawanan, atau keagamaan
- Judul buku ditulis miring (italic)
- Cantumkan kota penerbit dan nama penerbit
- Gunakan tanda titik untuk memisahkan tiap elemen
Dengan memahami aturan-aturan dasar ini, Anda akan lebih mudah menyusun daftar pustaka yang rapi dan sesuai kaidah ilmiah. Selanjutnya kita akan membahas cara penulisan daftar pustaka dari berbagai jenis sumber.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
Buku merupakan salah satu sumber referensi utama dalam penulisan karya ilmiah. Berikut adalah format umum penulisan daftar pustaka dari buku:
Nama belakang penulis, Inisial nama depan. (Tahun terbit). Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh:
Kartodirdjo, S. (1999). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium Sampai Imperium. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Beberapa variasi penulisan daftar pustaka dari buku:
1. Buku dengan Satu Penulis
Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
2. Buku dengan Dua Penulis
Kasali, R., & Saptari, R. (2001). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3. Buku dengan Tiga Penulis atau Lebih
Untuk buku dengan tiga sampai tujuh penulis, cantumkan semua nama penulis. Untuk lebih dari tujuh penulis, cantumkan enam nama pertama diikuti tiga titik dan nama penulis terakhir.
Contoh tiga penulis:
Nasution, S., Suryabrata, S., & Sudijono, A. (2001). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Buku Terjemahan
Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. (H. Teguh & R. A. Rusli, Penerjemah). Jakarta: Prenhallindo. (Karya asli terbit 1997)
5. Buku Edisi Tertentu
Kreitner, R., & Kinicki, A. (2014). Perilaku Organisasi (Edisi 9). Jakarta: Salemba Empat.
6. Buku Tanpa Penulis
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Jakarta: Depdiknas.
7. Buku Elektronik (E-book)
Suryabrata, S. (2015). Metodologi Penelitian [Versi Elektronik]. Jakarta: Rajawali Pers.
Dengan memahami berbagai variasi penulisan daftar pustaka dari buku, Anda dapat menyesuaikan format sesuai jenis buku yang dijadikan referensi. Selanjutnya kita akan membahas cara penulisan daftar pustaka dari sumber-sumber lainnya.
Advertisement
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Jurnal ilmiah merupakan sumber referensi penting dalam penulisan karya akademik. Format umum penulisan daftar pustaka dari jurnal adalah sebagai berikut:
Nama belakang penulis, Inisial nama depan. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.
Contoh:
Wibowo, A. (2012). Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 1-14.
Beberapa variasi penulisan daftar pustaka dari jurnal:
1. Artikel Jurnal dengan DOI
Jika artikel memiliki DOI (Digital Object Identifier), cantumkan di akhir referensi.
Contoh:
Kusuma, A. B., & Susilowati, E. (2019). Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use Terhadap Attitude Toward Using E-Filing. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 10(1), 1-18. https://doi.org/10.18202/jamal.2019.04.10001
2. Artikel Jurnal Online Tanpa DOI
Jika artikel tidak memiliki DOI, cantumkan URL jurnal.
Contoh:
Prasetyo, B., & Trisyanti, U. (2018). Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan Sosial. IPTEK Journal of Proceedings Series, 5, 22-27. http://iptek.its.ac.id/index.php/jps/article/view/4417
3. Artikel Jurnal Cetak
Untuk jurnal cetak, cukup cantumkan informasi volume dan nomor tanpa URL atau DOI.
Contoh:
Suparno, P. (2018). Misconceptions in Linear Motion in High School Students. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 14(1), 7-14.
4. Artikel dalam Proses Terbit (In Press)
Untuk artikel yang sudah diterima namun belum terbit, gunakan frasa "in press" menggantikan tahun.
Contoh:
Marlina, L., & Supriyadi, D. (in press). Implementasi Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasar.
Dengan memahami berbagai format penulisan daftar pustaka dari jurnal, Anda dapat mencantumkan referensi jurnal dengan tepat sesuai jenisnya. Selanjutnya kita akan membahas cara penulisan daftar pustaka dari sumber online.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber Online
Di era digital, banyak referensi yang diambil dari sumber online. Berikut adalah panduan penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber online:
1. Artikel Website
Format umum: Nama penulis. (Tahun, Tanggal). Judul artikel. Nama Website. URL
Contoh:
Hidayat, A. (2021, 5 Januari). Pentingnya Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0. Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/05/120000371/pentingnya-literasi-digital-di-era-revolusi-industri-4-0
2. Halaman Web Tanpa Penulis
Jika tidak ada penulis, mulai dengan judul artikel.
Contoh:
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar. (2020, 15 Maret). Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/blog/cara-menulis-daftar-pustaka/
3. Blog
Format: Nama penulis. (Tahun, Tanggal). Judul post. [Blog post]. Nama Blog. URL
Contoh:
Wijaya, D. (2019, 7 Agustus). Tips Menulis Skripsi dengan Cepat. [Blog post]. Catatan Mahasiswa. https://catatanmahasiswa.com/tips-menulis-skripsi-cepat/
4. Video YouTube
Format: Nama channel. (Tahun, Tanggal). Judul video [Video]. YouTube. URL
Contoh:
Ruangguru. (2020, 12 Juni). Cara Mudah Menulis Daftar Pustaka [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=abcdefghijk
5. Podcast
Format: Nama host. (Tahun, Tanggal). Judul episode (No. episode) [Audio podcast episode]. Dalam Nama Podcast. Nama platform. URL
Contoh:
Situmorang, R. (2021, 3 Februari). Menulis Karya Ilmiah yang Baik (Episode 15) [Audio podcast episode]. Dalam Podcast Akademia. Spotify. https://open.spotify.com/episode/1a2b3c4d5e6f7g8h9i0j
6. Media Sosial
Format: Nama akun. (Tahun, Tanggal). Isi post sampai 20 kata pertama [Deskripsi konten]. Nama platform. URL
Contoh:
@kemendikbud.ri. (2021, 10 Maret). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan @nadiemmakarim menyampaikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional [Foto Instagram]. Instagram. https://www.instagram.com/p/CMPQRSTUvwx/
Dengan memahami format penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber online, Anda dapat mencantumkan referensi digital dengan tepat dan sesuai kaidah ilmiah. Selanjutnya kita akan membahas cara penulisan daftar pustaka dari sumber-sumber lainnya.
Advertisement
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber Lainnya
Selain buku, jurnal, dan sumber online, ada beberapa jenis sumber lain yang sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Berikut adalah panduan penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber tersebut:
1. Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Format: Nama penulis. (Tahun). Judul skripsi/tesis/disertasi [Jenis karya, Nama institusi]. URL (jika tersedia online)
Contoh:
Pratama, A. (2020). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja [Skripsi sarjana, Universitas Indonesia]. http://lib.ui.ac.id/detail?id=20503344
2. Makalah Konferensi
Format: Nama penulis. (Tahun, Tanggal). Judul makalah. Dalam Nama editor (Ed.), Judul prosiding (hlm. xx-xx). Penerbit.
Contoh:
Wibowo, S. (2019, 15-16 November). Implementasi Pembelajaran Berbasis STEM di Sekolah Dasar. Dalam A. Suryadi & B. Riyanto (Ed.), Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar (hlm. 45-52). Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Laporan Penelitian
Format: Nama penulis/lembaga. (Tahun). Judul laporan (No. Laporan). Penerbit.
Contoh:
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia 2020 (No. 03220.2004). BPS.
4. Undang-Undang dan Peraturan
Format: Judul atau nama peraturan, Nomor peraturan Tahun (Negara).
Contoh:
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 Tahun 2003 (Indonesia).
5. Artikel Koran
Format: Nama penulis. (Tahun, Tanggal). Judul artikel. Nama Koran, hlm. xx.
Contoh:
Kompas. (2021, 2 Mei). Pendidikan di Masa Pandemi. Kompas, hlm. 4.
6. Ensiklopedia atau Kamus
Format: Nama penulis/editor. (Tahun). Judul entri. Dalam Judul ensiklopedia/kamus (Vol. xx, hlm. xxx-xxx). Penerbit.
Contoh:
Posner, R. A. (2008). Privacy. Dalam International Encyclopedia of the Social Sciences (Vol. 6, hlm. 403-407). Macmillan Reference USA.
7. Film atau Video
Format: Nama produser (Produser), & Nama sutradara (Sutradara). (Tahun). Judul film [Film]. Perusahaan produksi.
Contoh:
Soeriaatmadja, M. (Produser), & Riza, R. (Sutradara). (2005). Gie [Film]. Miles Films.
8. Wawancara
Wawancara personal tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, cukup disebutkan dalam teks. Namun, jika wawancara tersebut diarsipkan dan dapat diakses, gunakan format berikut:
Format: Nama yang diwawancarai. (Tahun, Tanggal). Judul wawancara [Transkrip wawancara]. Nama arsip. URL
Contoh:
Habibie, B. J. (2010, 15 Mei). Wawancara dengan B.J. Habibie tentang Perkembangan Teknologi di Indonesia [Transkrip wawancara]. Arsip Sejarah Lisan ANRI. http://www.anri.go.id/arsip/wawancara/bj-habibie
Dengan memahami berbagai format penulisan daftar pustaka dari sumber-sumber di atas, Anda dapat mencantumkan referensi dengan tepat dan lengkap sesuai jenis sumbernya. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas karya tulis Anda dan memudahkan pembaca untuk melacak sumber asli informasi yang Anda gunakan.
Tips Menulis Daftar Pustaka yang Baik
Setelah memahami cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber, berikut beberapa tips tambahan untuk membuat daftar pustaka yang baik dan benar:
- Konsistensi format: Pastikan Anda menggunakan format yang konsisten untuk semua entri dalam daftar pustaka. Jika menggunakan APA Style, terapkan aturannya secara konsisten.
- Kelengkapan informasi: Pastikan semua informasi yang diperlukan (nama penulis, tahun terbit, judul, penerbit, dll) tercantum dengan lengkap dan akurat.
- Periksa ejaan: Teliti kembali ejaan nama penulis, judul, dan informasi lainnya. Kesalahan ejaan dapat menyulitkan pembaca yang ingin melacak sumber asli.
- Urutkan secara alfabetis: Susun daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis atau judul (jika tidak ada penulis).
- Gunakan hanging indent: Baris pertama setiap entri dimulai dari margin kiri, sedangkan baris-baris berikutnya menjorok ke dalam.
- Perhatikan tanda baca: Gunakan tanda baca (titik, koma, titik dua) sesuai aturan yang berlaku dalam format yang Anda gunakan.
- Hindari penggunaan "Anonymous": Jika tidak ada nama penulis, mulailah entri dengan judul karya.
- Periksa tautan: Untuk sumber online, pastikan URL atau DOI yang dicantumkan masih aktif dan dapat diakses.
- Gunakan tools manajemen referensi: Pertimbangkan menggunakan software seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote untuk membantu mengelola dan membuat daftar pustaka secara otomatis.
- Ikuti pedoman institusi: Jika institusi Anda memiliki pedoman khusus untuk penulisan daftar pustaka, pastikan untuk mengikutinya.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membuat daftar pustaka yang rapi, akurat, dan sesuai dengan standar akademik. Daftar pustaka yang baik tidak hanya menunjukkan keluasan referensi yang Anda gunakan, tetapi juga mencerminkan kecermatan dan profesionalisme Anda sebagai penulis karya ilmiah.
Advertisement
Kesalahan Umum dalam Penulisan Daftar Pustaka
Meskipun sudah ada panduan yang jelas, masih sering terjadi kesalahan dalam penulisan daftar pustaka. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
- Inkonsistensi format: Menggunakan format yang berbeda-beda dalam satu daftar pustaka.
- Informasi tidak lengkap: Menghilangkan informasi penting seperti tahun terbit atau nama penerbit.
- Salah urutan: Tidak menyusun daftar pustaka berdasarkan urutan alfabetis.
- Penggunaan et al. yang tidak tepat: Menggunakan et al. untuk karya dengan kurang dari tiga penulis.
- Mencantumkan sumber yang tidak dikutip: Memasukkan referensi yang tidak digunakan dalam teks ke dalam daftar pustaka.
- Mengabaikan DOI: Tidak mencantumkan DOI untuk artikel jurnal yang memilikinya.
- Salah format untuk sumber online: Tidak mencantumkan tanggal akses atau URL untuk sumber dari internet.
- Penggunaan tanda baca yang salah: Menggunakan tanda baca yang tidak sesuai dengan format yang dipilih.
- Mencantumkan gelar akademik: Memasukkan gelar seperti Dr. atau Prof. dalam nama penulis.
- Menggunakan singkatan yang tidak standar: Menggunakan singkatan yang tidak umum tanpa penjelasan.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda dapat meningkatkan kualitas dan akurasi daftar pustaka Anda. Ingatlah bahwa daftar pustaka yang baik mencerminkan kecermatan dan integritas akademik Anda sebagai penulis.
Penggunaan Software Manajemen Referensi
Untuk memudahkan pengelolaan referensi dan pembuatan daftar pustaka, banyak peneliti dan penulis akademik menggunakan software manajemen referensi. Berikut beberapa software populer yang dapat membantu Anda:
1. Mendeley
Mendeley adalah software manajemen referensi gratis yang memungkinkan Anda untuk menyimpan, mengelola, dan berbagi referensi. Fitur utamanya meliputi:
- Penyimpanan dan pengorganisasian PDF
- Pembuatan kutipan dan daftar pustaka otomatis
- Sinkronisasi data antar perangkat
- Kolaborasi dengan peneliti lain
2. Zotero
Zotero adalah software open-source yang dapat mengumpulkan, mengelola, dan mengutip sumber penelitian. Kelebihannya antara lain:
- Integrasi dengan browser web untuk mengambil metadata sumber secara otomatis
- Pembuatan bibliografi dalam berbagai gaya sitasi
- Sinkronisasi data online
- Kolaborasi grup
3. EndNote
EndNote adalah software berbayar yang populer di kalangan akademisi. Fiturnya meliputi:
- Manajemen referensi yang komprehensif
- Integrasi dengan Microsoft Word untuk sitasi dan bibliografi
- Pencarian online database akademik
- Penyimpanan file PDF terkait
4. RefWorks
RefWorks adalah software berbasis web yang sering digunakan oleh institusi akademik. Kelebihannya meliputi:
- Akses online dari mana saja
- Kolaborasi mudah antar pengguna
- Integrasi dengan berbagai database online
- Pembuatan bibliografi dalam berbagai format
5. Citavi
Citavi adalah software manajemen referensi yang juga berfungsi sebagai alat perencanaan tugas. Fitur utamanya meliputi:
- Pengorganisasian pengetahuan dan ide
- Manajemen tugas terkait proyek penelitian
- Pembuatan outline dan struktur tulisan
- Integrasi dengan Microsoft Word
Penggunaan software manajemen referensi dapat sangat membantu dalam proses penelitian dan penulisan karya ilmiah. Selain menghemat waktu dalam pembuatan daftar pustaka, software ini juga membantu menjaga konsistensi format dan mengurangi kesalahan dalam penulisan referensi. Pilihlah software yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda untuk memaksimalkan efisiensi dalam pengelolaan referensi dan pembuatan daftar pustaka.
Advertisement
Kesimpulan
Penulisan daftar pustaka merupakan aspek penting dalam penyusunan karya ilmiah yang sering kali diabaikan. Namun, dengan memahami aturan dan format yang benar, Anda dapat membuat daftar pustaka yang akurat dan profesional. Beberapa poin kunci yang perlu diingat:
- Daftar pustaka berfungsi untuk memberikan penghargaan pada penulis asli, menghindari plagiarisme, dan memudahkan pembaca melacak sumber informasi.
- Format penulisan dapat berbeda-beda tergantung jenis sumber (buku, jurnal, website, dll) dan gaya sitasi yang digunakan (APA, MLA, Chicago, dll).
- Konsistensi dan kelengkapan informasi sangat penting dalam penulisan daftar pustaka.
- Penggunaan software manajemen referensi dapat membantu efisiensi dan akurasi dalam pembuatan daftar pustaka.
- Selalu periksa kembali daftar pustaka Anda untuk menghindari kesalahan umum seperti informasi yang tidak lengkap atau format yang tidak konsisten.
Dengan mempraktikkan cara menulis daftar pustaka yang benar, Anda tidak hanya meningkatkan kualitas karya tulis Anda, tetapi juga menunjukkan integritas akademik dan profesionalisme sebagai penulis. Ingatlah bahwa daftar pustaka yang baik adalah cerminan dari penelitian yang teliti dan penulisan yang bertanggung jawab.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence