Sukses

Cara Mengutip dari Jurnal: Panduan Lengkap untuk Penulisan Akademik

Pelajari cara mengutip dari jurnal dengan benar untuk penulisan akademik. Panduan lengkap mencakup kutipan langsung, tidak langsung, dan format referensi.

Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Mengutip dari jurnal ilmiah merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap penulis akademik. Kutipan yang tepat tidak hanya menunjukkan integritas akademik, tetapi juga memperkuat argumen dan memberikan kredibilitas pada karya tulis. Artikel ini akan membahas secara komprehensif cara mengutip dari jurnal dengan benar, mencakup berbagai aspek dan gaya penulisan yang umum digunakan dalam dunia akademik.

2 dari 17 halaman

Pengertian dan Pentingnya Kutipan dalam Penulisan Akademik

Kutipan adalah pengambilan sebagian atau keseluruhan ide, konsep, atau data dari karya orang lain yang digunakan untuk mendukung argumen atau pernyataan dalam tulisan kita. Dalam konteks akademik, mengutip dari jurnal ilmiah sangat penting karena beberapa alasan:

  • Menghargai karya intelektual penulis lain
  • Menunjukkan bahwa kita telah melakukan penelitian yang mendalam
  • Memperkuat argumen dengan dukungan dari sumber terpercaya
  • Memungkinkan pembaca untuk menelusuri sumber asli
  • Menghindari plagiarisme

Mengutip dengan benar juga menunjukkan kemampuan kita dalam menganalisis dan mensintesis informasi dari berbagai sumber. Hal ini merupakan keterampilan kritis yang sangat dihargai dalam dunia akademik.

3 dari 17 halaman

Jenis-jenis Kutipan dalam Penulisan Akademik

Secara umum, ada dua jenis utama kutipan yang digunakan dalam penulisan akademik:

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah pengambilan kata demi kata dari teks asli. Kutipan ini digunakan ketika kita ingin mempertahankan bahasa asli penulis karena dianggap sangat penting atau sulit untuk diparafrasakan. Ada dua jenis kutipan langsung:

  • Kutipan pendek: Kurang dari 40 kata, ditulis dalam tanda kutip dan diintegrasikan ke dalam teks.
  • Kutipan panjang: Lebih dari 40 kata, ditulis dalam paragraf terpisah tanpa tanda kutip dan diindentasi.

2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase)

Kutipan tidak langsung atau parafrase adalah pengambilan ide atau konsep dari sumber asli yang ditulis ulang dengan kata-kata sendiri. Parafrase lebih sering digunakan karena menunjukkan pemahaman kita terhadap materi dan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi ke dalam tulisan kita sendiri.

Meskipun menggunakan kata-kata sendiri, parafrase tetap memerlukan referensi karena idenya berasal dari sumber lain. Penting untuk memastikan bahwa parafrase tidak terlalu mirip dengan teks asli untuk menghindari plagiarisme.

4 dari 17 halaman

Cara Mengutip dari Jurnal: Langkah-langkah Praktis

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mengutip dari jurnal dengan benar:

1. Identifikasi Informasi Penting

Sebelum mengutip, pastikan Anda memiliki informasi berikut:

  • Nama penulis
  • Tahun publikasi
  • Judul artikel
  • Nama jurnal
  • Volume dan nomor terbitan
  • Nomor halaman
  • DOI (Digital Object Identifier) jika ada

2. Pilih Jenis Kutipan

Tentukan apakah Anda akan menggunakan kutipan langsung atau parafrase. Pertimbangkan pentingnya bahasa asli dan bagaimana kutipan akan mendukung argumen Anda.

3. Integrasikan Kutipan ke dalam Teks

Untuk kutipan langsung pendek, masukkan ke dalam teks dengan tanda kutip. Untuk kutipan panjang, buat paragraf terpisah yang diindentasi. Untuk parafrase, tulis ulang ide dengan kata-kata Anda sendiri.

4. Sertakan Referensi In-text

Setelah kutipan, sertakan referensi in-text sesuai dengan gaya penulisan yang Anda gunakan (APA, MLA, Chicago, dll). Ini biasanya mencakup nama penulis dan tahun publikasi.

5. Buat Daftar Pustaka

Di akhir tulisan, buat daftar pustaka yang mencantumkan semua sumber yang Anda kutip, termasuk informasi lengkap tentang jurnal tersebut.

5 dari 17 halaman

Format Kutipan dari Jurnal dalam Berbagai Gaya Penulisan

Ada beberapa gaya penulisan yang umum digunakan dalam penulisan akademik. Berikut adalah cara mengutip dari jurnal dalam tiga gaya penulisan yang paling populer:

1. APA Style (American Psychological Association)

APA Style sering digunakan dalam ilmu sosial dan perilaku. Format kutipannya adalah sebagai berikut:

Kutipan in-text:(Penulis, Tahun)

Contoh: (Smith, 2020)

Daftar Pustaka:Penulis, A. A., Penulis, B. B., & Penulis, C. C. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI

Contoh:Smith, J. D., Johnson, M. L., & Brown, K. P. (2020). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Jurnal Psikologi Sosial, 15(3), 123-145. https://doi.org/10.1234/jps.2020.15.3.123

2. MLA Style (Modern Language Association)

MLA Style umumnya digunakan dalam bidang humaniora, terutama bahasa dan sastra. Format kutipannya adalah:

Kutipan in-text:(Nama Belakang Penulis Halaman)

Contoh: (Smith 125)

Daftar Pustaka:Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Jurnal, vol. Volume, no. Nomor, Tahun, pp. Halaman. DOI jika ada.

Contoh:Smith, John D. "Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja." Jurnal Psikologi Sosial, vol. 15, no. 3, 2020, pp. 123-145. https://doi.org/10.1234/jps.2020.15.3.123

3. Chicago Style

Chicago Style memiliki dua sistem: catatan kaki (footnote) dan referensi penulis-tahun. Berikut adalah format untuk sistem penulis-tahun:

Kutipan in-text:(Nama Belakang Tahun, Halaman)

Contoh: (Smith 2020, 125)

Daftar Pustaka:Nama Belakang, Nama Depan. Tahun. "Judul Artikel." Nama Jurnal Volume, Nomor (Bulan atau Musim): Halaman. DOI jika ada.

Contoh:Smith, John D. 2020. "Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja." Jurnal Psikologi Sosial 15, no. 3 (September): 123-145. https://doi.org/10.1234/jps.2020.15.3.123

6 dari 17 halaman

Tips Mengutip dari Jurnal Online

Dengan semakin banyaknya jurnal yang tersedia secara online, ada beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan saat mengutip dari jurnal elektronik:

1. Gunakan DOI jika Tersedia

Digital Object Identifier (DOI) adalah kode unik yang diberikan pada artikel jurnal online. Jika tersedia, selalu sertakan DOI dalam referensi Anda karena ini memudahkan pembaca untuk menemukan sumber asli.

2. Periksa Tanggal Akses

Untuk jurnal online yang mungkin berubah isinya, beberapa gaya penulisan mengharuskan Anda mencantumkan tanggal akses. Periksa pedoman gaya penulisan yang Anda gunakan untuk memastikan apakah ini diperlukan.

3. Verifikasi Informasi Halaman

Beberapa jurnal online mungkin tidak memiliki nomor halaman tradisional. Dalam kasus ini, Anda mungkin perlu menggunakan nomor paragraf atau bagian sebagai gantinya.

4. Periksa Versi Artikel

Beberapa jurnal online mempublikasikan artikel "advance online publication" sebelum versi cetak. Pastikan Anda mengutip versi final jika sudah tersedia.

7 dari 17 halaman

Menghindari Plagiarisme saat Mengutip dari Jurnal

Plagiarisme adalah penggunaan ide atau kata-kata orang lain tanpa memberikan kredit yang sesuai. Ini adalah pelanggaran serius dalam dunia akademik. Berikut beberapa tips untuk menghindari plagiarisme saat mengutip dari jurnal:

1. Selalu Berikan Kredit

Setiap kali Anda menggunakan ide atau informasi dari sumber lain, bahkan jika Anda memarafrasakan, selalu berikan kredit kepada penulis asli.

2. Gunakan Tanda Kutip dengan Benar

Untuk kutipan langsung, selalu gunakan tanda kutip dan sertakan referensi yang tepat.

3. Parafrase dengan Hati-hati

Saat memarafrasakan, pastikan Anda benar-benar memahami ide asli dan mengungkapkannya dengan kata-kata Anda sendiri. Jangan hanya mengganti beberapa kata dari teks asli.

4. Catat Sumber dengan Teliti

Selalu catat informasi sumber secara lengkap saat Anda melakukan penelitian. Ini akan memudahkan Anda untuk memberikan referensi yang akurat nanti.

5. Gunakan Alat Pendeteksi Plagiarisme

Sebelum mengirimkan tulisan Anda, pertimbangkan untuk menggunakan alat pendeteksi plagiarisme untuk memastikan tidak ada kesamaan yang tidak disengaja dengan sumber lain.

8 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dalam Berbagai Jenis Karya Ilmiah

Cara mengutip dari jurnal mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis karya ilmiah yang Anda tulis. Berikut adalah beberapa pertimbangan khusus untuk berbagai jenis karya ilmiah:

1. Skripsi dan Tesis

Dalam skripsi dan tesis, Anda diharapkan untuk menunjukkan pemahaman mendalam tentang literatur yang relevan. Gunakan kutipan untuk:

  • Mendukung latar belakang penelitian Anda
  • Menjelaskan metodologi yang Anda pilih
  • Membandingkan temuan Anda dengan penelitian sebelumnya

Pastikan untuk mengikuti pedoman gaya penulisan yang ditentukan oleh institusi Anda.

2. Artikel Jurnal

Ketika menulis artikel untuk jurnal, perhatikan hal-hal berikut:

  • Periksa pedoman penulis jurnal target Anda untuk gaya penulisan yang digunakan
  • Gunakan kutipan secara strategis untuk mendukung argumen Anda
  • Hindari mengutip terlalu banyak; fokus pada sumber-sumber yang paling relevan dan terkini

3. Makalah Konferensi

Untuk makalah konferensi, pertimbangkan:

  • Batasan kata yang ketat; pilih kutipan Anda dengan hati-hati
  • Fokus pada penelitian terbaru dalam bidang Anda
  • Gunakan kutipan untuk menunjukkan kesenjangan dalam literatur yang Anda coba atasi

4. Laporan Penelitian

Dalam laporan penelitian:

  • Gunakan kutipan untuk mendukung metodologi dan interpretasi hasil Anda
  • Bandingkan temuan Anda dengan literatur yang ada
  • Jelaskan bagaimana penelitian Anda berkontribusi pada pengetahuan yang ada
9 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal Berbahasa Asing

Ketika mengutip dari jurnal berbahasa asing, ada beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan:

1. Terjemahan Kutipan

Jika Anda mengutip dari jurnal berbahasa asing dalam tulisan berbahasa Indonesia, Anda perlu menyediakan terjemahan. Ada dua pendekatan umum:

  • Berikan terjemahan dalam teks utama dan kutipan asli dalam catatan kaki
  • Berikan kutipan asli dalam teks utama diikuti dengan terjemahan dalam tanda kurung atau catatan kaki

Pilih pendekatan yang paling sesuai dengan gaya penulisan dan preferensi pembaca Anda.

2. Mencantumkan Bahasa Asli

Dalam daftar pustaka, cantumkan judul artikel dalam bahasa aslinya, diikuti dengan terjemahan dalam tanda kurung siku jika diperlukan. Contoh:

Schmidt, K. (2019). Die Zukunft der Arbeit [Masa Depan Pekerjaan]. Zeitschrift für Arbeitspsychologie, 63(4), 168-179.

3. Konsistensi dalam Transliterasi

Jika Anda mengutip dari bahasa yang menggunakan sistem penulisan non-Latin (misalnya, bahasa Arab atau Mandarin), pastikan Anda konsisten dalam transliterasi nama penulis dan judul ke dalam alfabet Latin.

10 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dengan Banyak Penulis

Cara mengutip dari jurnal dengan banyak penulis sedikit berbeda tergantung pada jumlah penulis dan gaya penulisan yang digunakan. Berikut adalah panduan umum:

1. APA Style

  • 1-2 penulis: Sebutkan semua nama dalam setiap kutipan
  • 3-5 penulis: Sebutkan semua nama pada kutipan pertama, gunakan "et al." untuk kutipan selanjutnya
  • 6+ penulis: Gunakan nama penulis pertama diikuti "et al." untuk semua kutipan

Contoh:(Smith et al., 2020)

2. MLA Style

  • 1-2 penulis: Sebutkan semua nama
  • 3+ penulis: Gunakan nama penulis pertama diikuti "et al."

Contoh:(Smith et al. 125)

3. Chicago Style

  • 1-3 penulis: Sebutkan semua nama
  • 4+ penulis: Gunakan nama penulis pertama diikuti "et al."

Contoh:(Smith et al. 2020, 125)

11 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dengan Edisi Khusus

Terkadang, Anda mungkin perlu mengutip dari edisi khusus jurnal yang memiliki editor tamu. Dalam kasus ini, Anda perlu mencantumkan informasi tambahan dalam referensi Anda:

1. APA Style

Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel. Dalam E. E. Editor (Ed.), Judul edisi khusus [Edisi khusus]. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI

2. MLA Style

Penulis, Nama. "Judul Artikel." Judul Edisi Khusus, diedit oleh Nama Editor, edisi khusus dari Nama Jurnal, vol. Volume, no. Nomor, Tahun, pp. Halaman.

3. Chicago Style

Penulis, Nama. "Judul Artikel." Dalam Judul Edisi Khusus, diedit oleh Nama Editor. Edisi khusus, Nama Jurnal Volume, Nomor (Tahun): Halaman. DOI

12 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal Pre-print atau Advance Online Publication

Dengan semakin banyaknya jurnal yang mempublikasikan artikel secara online sebelum edisi cetak (pre-print atau advance online publication), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Gunakan Tanggal Publikasi Online

Jika artikel belum muncul dalam edisi cetak, gunakan tanggal publikasi online sebagai tahun publikasi.

2. Cantumkan Status Artikel

Beberapa gaya penulisan mengharuskan Anda mencantumkan status artikel, seperti "Advance online publication" atau "Pre-print".

3. Periksa DOI

Artikel pre-print seringkali memiliki DOI. Selalu sertakan ini jika tersedia karena ini akan membantu pembaca menemukan versi final artikel tersebut.

13 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dengan Sistem Penomoran

Beberapa jurnal, terutama dalam bidang sains dan teknik, menggunakan sistem penomoran untuk referensi alih-alih sistem penulis-tahun. Dalam kasus ini:

1. Gunakan Angka untuk Kutipan In-text

Alih-alih nama penulis dan tahun, gunakan angka dalam tanda kurung siku atau superskrip untuk menunjukkan referensi.

Contoh: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa [1]...

2. Daftar Referensi Berurutan

Dalam daftar referensi, urutkan entri sesuai dengan urutan kemunculannya dalam teks, bukan secara alfabetis.

3. Format Referensi

Format referensi tetap sama seperti gaya penulisan yang Anda gunakan, hanya saja diawali dengan nomor referensi.

14 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dalam Bahasa Selain Bahasa Inggris dan Indonesia

Ketika mengutip dari jurnal dalam bahasa selain Bahasa Inggris dan Indonesia, ada beberapa pertimbangan tambahan:

1. Gunakan Judul Asli

Dalam daftar pustaka, gunakan judul artikel dalam bahasa aslinya.

2. Berikan Terjemahan

Setelah judul asli, berikan terjemahan dalam bahasa tulisan Anda (Bahasa Indonesia atau Inggris) dalam tanda kurung siku.

3. Identifikasi Bahasa

Di akhir referensi, identifikasi bahasa artikel dalam tanda kurung.

Contoh:Müller, J. (2019). Die Zukunft der Künstlichen Intelligenz [Masa Depan Kecerdasan Buatan]. Zeitschrift für Technologieforschung, 25(3), 45-60. (dalam bahasa Jerman)

15 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dengan Format Khusus

Beberapa jurnal mungkin memiliki format khusus yang perlu diperhatikan saat mengutip:

1. Jurnal dengan Artikel Pendek (Brief Report)

Beberapa jurnal mempublikasikan artikel pendek atau "brief report". Dalam kasus ini, Anda mungkin perlu mencantumkan jenis artikel ini dalam referensi Anda.

Contoh:Smith, J. (2020). Dampak jangka pendek isolasi sosial [Brief report]. Jurnal Psikologi Sosial, 15(3), 123-128.

2. Jurnal dengan Nomor Artikel Alih-alih Halaman

Beberapa jurnal online menggunakan nomor artikel alih-alih nomor halaman. Dalam kasus ini, gunakan nomor artikel tersebut.

Contoh:Johnson, M. (2021). Analisis big data dalam pemasaran digital. Jurnal Pemasaran Online, 12(4), Article e0123456.

3. Jurnal dengan Bagian (Section)

Jika jurnal dibagi menjadi beberapa bagian, Anda mungkin perlu mencantumkan informasi ini.

Contoh:Brown, K. (2019). Perkembangan terbaru dalam terapi gen. Nature Reviews Genetics, 20(5), Section A, 301-315.

16 dari 17 halaman

Mengutip dari Jurnal dengan Penulis Lembaga atau Organisasi

Terkadang, artikel jurnal mungkin ditulis oleh sebuah lembaga atau organisasi alih-alih individu. Dalam kasus ini:

1. Gunakan Nama Lembaga sebagai Penulis

Tulis nama lengkap lembaga atau organisasi sebagai penulis.

2. Singkatan

Jika lembaga memiliki singkatan yang dikenal luas, Anda dapat menggunakan singkatan tersebut dalam kutipan in-text setelah memperkenalkannya pada penggunaan pertama.

Contoh:

Pertama kali: (World Health Organization [WHO], 2020)

Selanjutnya: (WHO, 2020)

3. Format Referensi

Format referensi tetap sama, hanya saja nama lembaga menggantikan nama penulis individu.

Contoh:

World Health Organization. (2020). Dampak global pandemi COVID-19. Journal of Global Health, 10(2), 020301.

17 dari 17 halaman

Kesimpulan

Mengutip dari jurnal dengan benar adalah keterampilan penting dalam penulisan akademik. Dengan memahami berbagai jenis kutipan, gaya penulisan, dan pertimbangan khusus untuk berbagai situasi, Anda dapat memastikan bahwa karya tulis Anda memenuhi standar akademik tertinggi. Ingatlah bahwa konsistensi dan ketelitian adalah kunci dalam mengutip. Selalu periksa pedoman gaya penulisan yang Anda gunakan dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pembimbing atau editor jika Anda memiliki pertanyaan.

Dengan latihan dan perhatian terhadap detail, Anda akan dapat menguasai seni mengutip dari jurnal, memperkuat argumen Anda, dan berkontribusi pada diskusi akademik dengan cara yang etis dan profesional. Ingatlah bahwa kutipan yang baik tidak hanya tentang menghindari plagiarisme, tetapi juga tentang berpartisipasi dalam percakapan ilmiah yang lebih luas dan memajukan pengetahuan dalam bidang Anda.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence