Liputan6.com, Jakarta Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi tanaman dan tanah. Proses pembuatan kompos sebenarnya terjadi secara alami, namun dapat dipercepat dengan bantuan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara membuat kompos sederhana dan cepat dari sampah organik rumah tangga.
Pengertian dan Manfaat Kompos
Kompos adalah hasil penguraian bahan-bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme. Secara sederhana, kompos dapat didefinisikan sebagai sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan dan perubahan bentuk menjadi menyerupai tanah. Proses pengomposan ini terjadi dengan bantuan mikroorganisme aktif seperti bakteri, jamur, dan mikroba lainnya.
Penggunaan kompos sebagai pupuk organik memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Memperbaiki struktur tanah yang padat menjadi lebih gembur
- Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air
- Menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman
- Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan
- Menekan pertumbuhan penyakit tanaman
- Ramah lingkungan dan tidak merusak tanah dalam jangka panjang
- Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah
- Membantu proses pelapukan bahan mineral
Dengan berbagai manfaat tersebut, tidak heran jika banyak orang mulai beralih menggunakan pupuk kompos untuk kebutuhan pertanian atau berkebun di rumah. Selain itu, pembuatan kompos juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi volume sampah organik rumah tangga.
Advertisement
Bahan-bahan untuk Membuat Kompos
Sebelum memulai proses pembuatan kompos, penting untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan. Secara umum, bahan untuk membuat kompos dibagi menjadi dua jenis:
1. Bahan Organik Basah (Green Materials)
Bahan organik basah adalah bahan-bahan yang kaya akan nitrogen dan memiliki kandungan air tinggi. Contohnya:
- Sisa sayuran dan buah-buahan
- Potongan rumput segar
- Daun-daunan hijau
- Ampas kopi
- Kotoran ternak herbivora (sapi, kambing, kelinci)
- Sisa makanan (tanpa daging atau lemak)
2. Bahan Organik Kering (Brown Materials)
Bahan organik kering adalah bahan-bahan yang kaya akan karbon dan memiliki kandungan air rendah. Contohnya:
- Daun kering
- Ranting dan cabang kecil
- Jerami atau sekam
- Serbuk gergaji
- Kertas tanpa tinta
- Kulit kacang
- Kelopak bunga kering
Untuk hasil optimal, sebaiknya gunakan kombinasi bahan organik basah dan kering dengan perbandingan sekitar 1:3. Hal ini akan membantu menjaga keseimbangan nutrisi dan kelembaban dalam tumpukan kompos.
Alat-alat yang Diperlukan
Untuk membuat kompos sederhana dan cepat, Anda tidak memerlukan peralatan yang rumit. Berikut adalah beberapa alat yang umumnya digunakan:
- Wadah pengomposan: Bisa berupa tong plastik bekas, ember besar, atau kotak kayu. Pastikan wadah memiliki lubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara.
- Alat pencacah: Gunakan pisau atau gunting untuk memotong bahan organik menjadi potongan-potongan kecil.
- Sekop atau garpu taman: Untuk mengaduk dan membalik tumpukan kompos.
- Sarung tangan: Untuk melindungi tangan saat bekerja dengan bahan organik.
- Termometer kompos (opsional): Untuk mengukur suhu tumpukan kompos.
- Penyiram air: Untuk menjaga kelembaban tumpukan kompos.
Dengan peralatan sederhana ini, Anda sudah bisa memulai proses pembuatan kompos di rumah.
Advertisement
Langkah-langkah Membuat Kompos Sederhana dan Cepat
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat kompos sederhana dan cepat:
1. Persiapan Bahan
Kumpulkan bahan-bahan organik yang akan dikomposkan. Pastikan untuk memisahkan sampah organik dari sampah anorganik. Potong atau cacah bahan-bahan tersebut menjadi potongan kecil berukuran sekitar 1-2 cm. Semakin kecil ukurannya, semakin cepat proses pengomposannya.
2. Penyusunan Lapisan
Mulailah dengan meletakkan lapisan bahan kering di dasar wadah pengomposan. Ini akan membantu menyerap kelebihan air dan menjaga sirkulasi udara. Kemudian, tambahkan lapisan bahan basah di atasnya. Lanjutkan dengan menambahkan lapisan-lapisan secara bergantian hingga wadah terisi sekitar 2/3 bagian.
3. Penambahan Aktivator
Untuk mempercepat proses pengomposan, Anda bisa menambahkan aktivator mikroba seperti EM4 (Effective Microorganisms 4). Campurkan aktivator dengan air sesuai petunjuk pada kemasan, lalu siramkan secara merata ke tumpukan bahan kompos.
4. Pengaturan Kelembaban
Kelembaban yang ideal untuk proses pengomposan adalah sekitar 50-60%. Cara sederhana untuk mengeceknya adalah dengan menggenggam segenggam bahan kompos. Jika air menetes, berarti terlalu basah. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air. Bahan yang ideal akan terasa lembab seperti spons yang diperas.
5. Pengadukan Rutin
Aduk atau balik tumpukan kompos setidaknya sekali seminggu. Ini akan membantu mencampur bahan-bahan, meratakan kelembaban, dan memastikan semua bagian mendapat oksigen yang cukup. Pengadukan juga membantu mencegah tumpukan menjadi terlalu panas di bagian tengah.
6. Pemantauan Suhu
Selama proses pengomposan, suhu tumpukan akan naik karena aktivitas mikroorganisme. Suhu ideal berkisar antara 55-65°C. Jika suhu terlalu tinggi (di atas 70°C), tambahkan bahan kering dan aduk untuk menurunkan suhu. Jika terlalu rendah, tambahkan bahan basah atau aktivator.
7. Pematangan Kompos
Proses pengomposan biasanya memakan waktu 4-8 minggu, tergantung pada metode dan bahan yang digunakan. Kompos yang sudah matang akan berwarna cokelat kehitaman, berbau seperti tanah, dan memiliki tekstur yang remah. Jika masih ada bahan yang belum terurai sempurna, pisahkan dan kembalikan ke tumpukan kompos yang baru.
Tips Mempercepat Proses Pengomposan
Jika Anda ingin hasil yang lebih cepat, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Gunakan bahan yang sudah dicacah kecil-kecil untuk memperluas permukaan kontak dengan mikroorganisme pengurai.
- Tambahkan aktivator mikroba seperti EM4 atau kompos jadi sebagai starter.
- Jaga kelembaban dan suhu yang optimal dengan pemantauan rutin.
- Aduk tumpukan kompos lebih sering, misalnya 2-3 kali seminggu.
- Gunakan metode pengomposan panas (hot composting) dengan menjaga suhu tumpukan di atas 55°C.
- Tambahkan bahan-bahan kaya nitrogen seperti potongan rumput segar atau kotoran ternak untuk meningkatkan aktivitas mikroba.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda bisa memperoleh kompos matang dalam waktu 2-4 minggu.
Advertisement
Metode Alternatif Pembuatan Kompos
Selain metode konvensional, ada beberapa metode alternatif yang bisa dicoba untuk membuat kompos sederhana dan cepat:
1. Metode Takakura
Metode Takakura adalah teknik pengomposan yang dikembangkan di Jepang, cocok untuk skala rumah tangga. Prinsipnya adalah menggunakan keranjang berlubang yang dilapisi kardus dan sekam untuk menjaga kelembaban dan sirkulasi udara. Bahan organik dimasukkan setiap hari dan diaduk secara rutin. Metode ini bisa menghasilkan kompos dalam waktu 2-3 minggu.
2. Vermikompos
Vermikompos adalah metode pembuatan kompos dengan bantuan cacing tanah. Cacing akan memakan bahan organik dan menghasilkan kascing (kotoran cacing) yang sangat kaya nutrisi. Metode ini menghasilkan kompos berkualitas tinggi dalam waktu relatif singkat, sekitar 1-2 bulan.
3. Bokashi
Bokashi adalah metode pengomposan yang menggunakan campuran mikroorganisme efektif (EM) untuk memfermentasi bahan organik. Proses ini berlangsung dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen) dan menghasilkan kompos dalam waktu 7-14 hari. Bokashi memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan bisa langsung digunakan untuk tanaman.
4. Kompos Daun Kering
Untuk membuat kompos dari daun kering, kumpulkan daun-daun kering dan cacah menjadi potongan kecil. Campurkan dengan sedikit tanah atau kompos jadi sebagai starter. Siram dengan air hingga lembab dan tambahkan larutan gula atau molase untuk mempercepat proses penguraian. Tumpuk bahan dalam wadah berlubang dan aduk secara rutin. Kompos daun kering biasanya siap dalam waktu 1-2 bulan.
Cara Menggunakan Kompos
Setelah kompos matang, ada beberapa cara untuk mengaplikasikannya pada tanaman:
- Sebagai media tanam: Campurkan kompos dengan tanah dalam pot atau bedengan dengan perbandingan 1:3 atau 1:4.
- Sebagai pupuk dasar: Taburkan kompos di sekitar tanaman sebelum penanaman, lalu aduk dengan tanah.
- Sebagai mulsa: Sebarkan lapisan tipis kompos di sekitar tanaman untuk menjaga kelembaban tanah dan menghambat pertumbuhan gulma.
- Sebagai pupuk cair: Rendam kompos dalam air selama beberapa hari, lalu saring dan gunakan air rendaman sebagai pupuk cair.
Untuk tanaman dalam pot, gunakan sekitar 1/4 - 1/3 bagian kompos dari total media tanam. Untuk tanaman di lahan, aplikasikan 2-5 kg kompos per meter persegi, tergantung jenis tanaman dan kondisi tanah.
Advertisement
Troubleshooting: Mengatasi Masalah dalam Pembuatan Kompos
Dalam proses pembuatan kompos, kadang muncul beberapa masalah. Berikut cara mengatasinya:
- Bau tidak sedap: Ini biasanya terjadi karena tumpukan terlalu basah atau kekurangan oksigen. Solusinya, tambahkan bahan kering dan aduk lebih sering.
- Tumpukan tidak panas: Bisa jadi karena kurang nitrogen atau terlalu kering. Tambahkan bahan hijau atau siram dengan air, lalu aduk.
- Tumpukan terlalu panas: Suhu di atas 70°C bisa membunuh mikroorganisme yang menguntungkan. Aduk tumpukan dan tambahkan bahan kering jika perlu.
- Proses terlalu lambat: Pastikan ukuran bahan cukup kecil, tambahkan aktivator, dan jaga kelembaban yang tepat.
- Hama atau serangga: Beberapa serangga seperti tungau sebenarnya membantu proses pengomposan. Namun jika terlalu banyak, tutup tumpukan dengan lapisan tanah atau daun kering.
Dengan memahami dan mengatasi masalah-masalah ini, Anda bisa mengoptimalkan proses pembuatan kompos.
Kesimpulan
Membuat kompos sederhana dan cepat dari sampah organik rumah tangga bukan hanya bermanfaat bagi tanaman dan tanah, tetapi juga membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke lingkungan. Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips yang telah diuraikan, Anda bisa menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi dalam waktu relatif singkat.
Ingatlah bahwa kunci keberhasilan dalam pembuatan kompos adalah konsistensi dan kesabaran. Pantau secara rutin, jaga keseimbangan bahan dan kelembaban, serta lakukan penyesuaian jika diperlukan. Dengan praktik yang benar, Anda akan mendapatkan kompos yang siap menyuburkan tanaman di sekitar rumah atau kebun Anda.
Mulailah membuat kompos hari ini dan rasakan manfaatnya bagi tanaman dan lingkungan sekitar. Selamat mencoba!
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement