Liputan6.com, Jakarta Tomat merupakan buah yang luar biasa, di mana menawarkan beragam manfaat kesehatan dan fleksibilitas dalam penggunaannya. Dari pencegahan penyakit kronis hingga perawatan kecantikan, tomat membuktikan dirinya sebagai superfood yang patut menjadi bagian dari diet sehari-hari.
Penting untuk diingat bahwa meskipun tomat sangat bermanfaat, ia harus menjadi bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Kombinasikan konsumsi tomat dengan beragam buah dan sayuran lain, serta pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik yang teratur, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Namun, agar dapat memperoleh manfaat optimal dari tomat, kita perlu mengetahui cara mengonsumsinya dengan benar. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara mengonsumsi tomat yang tepat, serta berbagai informasi penting terkait buah yang satu ini.
Advertisement
Â
Manfaat Kesehatan Tomat
Tomat menawarkan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa berkat kandungan nutrisi dan senyawa aktifnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama mengonsumsi tomat secara rutin:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan likopen dalam tomat berperan penting dalam melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tomat secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Likopen juga membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL yang merupakan penyebab utama penumpukan plak di pembuluh darah.
2. Menurunkan Tekanan Darah
Tomat kaya akan kalium, mineral penting yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu melemaskan dinding pembuluh darah dan mengurangi ketegangan, sehingga menurunkan tekanan darah secara alami. Konsumsi tomat secara rutin dapat menjadi salah satu cara alami untuk mengendalikan hipertensi.
3. Mencegah Kanker
Likopen dan antioksidan lain dalam tomat memiliki sifat antikanker yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tomat secara teratur dapat membantu menurunkan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker prostat, paru-paru, dan lambung. Antioksidan dalam tomat membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
4. Meningkatkan Kesehatan Mata
Tomat mengandung vitamin A, vitamin C, dan lutein yang sangat baik untuk kesehatan mata. Nutrisi ini membantu mencegah degenerasi makula, katarak, dan gangguan penglihatan lainnya yang terkait dengan penuaan. Lutein khususnya berperan penting dalam melindungi retina dari kerusakan akibat paparan sinar biru.
5. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam tomat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu mencegah sembelit, melancarkan buang air besar, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Selain itu, serat juga membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mendukung program penurunan berat badan.
Advertisement
Kandungan Nutrisi Tomat
Tomat merupakan sumber nutrisi yang sangat baik dengan kandungan kalori yang rendah. Berikut adalah rincian kandungan nutrisi dalam 100 gram tomat merah segar:
- Energi: 18 kalori
- Air: 94,5 gram
- Protein: 0,88 gram
- Lemak: 0,2 gram
- Karbohidrat: 3,89 gram
- Serat: 1,2 gram
- Gula: 2,63 gram
- Kalsium: 10 mg
- Zat Besi: 0,27 mg
- Magnesium: 11 mg
- Fosfor: 24 mg
- Kalium: 237 mg
- Natrium: 5 mg
- Seng: 0,17 mg
- Vitamin C: 13,7 mg
- Tiamin: 0,037 mg
- Riboflavin: 0,019 mg
- Niasin: 0,594 mg
- Vitamin B6: 0,08 mg
- Folat: 15 mcg
- Vitamin A: 42 mcg
- Vitamin E: 0,54 mg
- Vitamin K: 7,9 mcg
Selain nutrisi di atas, tomat juga kaya akan senyawa fitokimia seperti likopen, beta-karoten, dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan kuat dalam tubuh. Kandungan nutrisi yang beragam ini menjadikan tomat sebagai salah satu superfood yang sangat baik untuk dikonsumsi secara rutin.
Cara Mengonsumsi Tomat yang Benar
Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari tomat, penting untuk mengetahui cara mengonsumsinya dengan benar. Berikut adalah beberapa tips cara mengonsumsi tomat yang tepat:
1. Konsumsi dalam Keadaan Segar
Mengonsumsi tomat dalam keadaan segar merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan manfaat nutrisinya secara maksimal. Tomat segar mengandung kadar vitamin C dan enzim yang lebih tinggi dibandingkan tomat yang telah dimasak. Anda dapat memotong tomat segar dan menambahkannya ke dalam salad atau memakannya langsung sebagai camilan sehat.
2. Kombinasikan dengan Sedikit Minyak
Likopen, senyawa antioksidan utama dalam tomat, bersifat larut dalam lemak. Oleh karena itu, mengonsumsi tomat dengan sedikit minyak sehat seperti minyak zaitun dapat meningkatkan penyerapan likopen oleh tubuh. Anda bisa membuat salad tomat dengan sedikit minyak zaitun atau memasak tomat dengan sedikit minyak untuk meningkatkan bioavailabilitas likopen.
3. Masak Sebentar
Meskipun tomat segar memiliki banyak manfaat, memasak tomat sebentar dapat meningkatkan kadar likopen yang tersedia. Proses pemanasan memecah dinding sel tomat, sehingga melepaskan lebih banyak likopen. Namun, jangan memasak terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan vitamin C. Memasak tomat selama 2-3 menit sudah cukup untuk meningkatkan kadar likopen tanpa mengurangi nutrisi lainnya secara signifikan.
4. Variasikan Cara Pengolahan
Untuk mendapatkan manfaat optimal, variasikan cara mengonsumsi tomat. Selain dimakan segar atau dimasak sebentar, Anda juga bisa mengolah tomat menjadi jus, saus, atau sup. Setiap metode pengolahan dapat mempengaruhi kandungan nutrisi secara berbeda, sehingga dengan memvariasikan cara konsumsi, Anda bisa mendapatkan manfaat yang lebih beragam.
5. Perhatikan Kematangan Tomat
Pilihlah tomat yang sudah matang sempurna untuk dikonsumsi. Tomat yang matang memiliki kandungan likopen dan nutrisi lain yang lebih tinggi dibandingkan tomat yang belum matang. Tomat yang berwarna merah cerah biasanya menandakan kematangan yang optimal.
Advertisement
Aneka Olahan Tomat yang Sehat
Tomat dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan sehat. Berikut beberapa ide olahan tomat yang bisa Anda coba:
1. Jus Tomat Segar
Jus tomat merupakan cara yang praktis dan lezat untuk mengonsumsi tomat. Untuk membuat jus tomat yang sehat, gunakan bahan-bahan berikut:
- 4 buah tomat merah matang
- 1 sdm air jeruk lemon
- 1/4 sdt garam (opsional)
- Es batu secukupnya
Cara membuat:
- Cuci bersih tomat dan potong menjadi beberapa bagian.
- Masukkan potongan tomat ke dalam blender.
- Tambahkan air jeruk lemon dan garam (jika diinginkan).
- Blender hingga halus.
- Saring jus jika ingin tekstur yang lebih halus.
- Sajikan dengan es batu.
2. Salad Tomat Mediterranean
Salad ini menggabungkan tomat dengan bahan-bahan sehat lainnya untuk hidangan yang lezat dan bergizi. Bahan-bahan yang diperlukan:
- 2 buah tomat besar, potong dadu
- 1 buah mentimun, potong dadu
- 1/2 bawang bombay, cincang halus
- 100 gram keju feta, hancurkan
- 50 gram zaitun hitam, potong kasar
- 2 sdm minyak zaitun extra virgin
- 1 sdm cuka balsamic
- Garam dan lada hitam secukupnya
- Daun basil segar untuk hiasan
Cara membuat:
- Campurkan tomat, mentimun, bawang bombay, keju feta, dan zaitun dalam mangkuk besar.
- Dalam mangkuk terpisah, kocok minyak zaitun, cuka balsamic, garam, dan lada hitam untuk membuat dressing.
- Tuangkan dressing ke atas campuran sayuran dan aduk rata.
- Hiasi dengan daun basil segar sebelum disajikan.
3. Sup Tomat Krim
Sup tomat krim merupakan hidangan hangat yang menyehatkan dan cocok dinikmati di segala musim. Bahan-bahan yang diperlukan:
- 500 gram tomat matang, potong kasar
- 1 buah bawang bombay, cincang
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sdm minyak zaitun
- 500 ml kaldu sayuran
- 100 ml krim segar (bisa diganti dengan santan untuk versi vegan)
- 1 sdt gula pasir
- Garam dan lada hitam secukupnya
- Daun basil segar untuk hiasan
Cara membuat:
- Panaskan minyak zaitun dalam panci, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
- Masukkan tomat, kaldu sayuran, dan gula. Masak hingga tomat lembut, sekitar 15 menit.
- Haluskan sup menggunakan blender tangan atau food processor.
- Tambahkan krim segar, garam, dan lada. Masak kembali hingga mendidih.
- Sajikan panas dengan hiasan daun basil segar.
Waktu Terbaik Mengonsumsi Tomat
Meskipun tomat dapat dikonsumsi kapan saja, ada beberapa waktu yang dianggap optimal untuk mengonsumsi tomat guna memaksimalkan manfaat kesehatannya:
1. Pagi Hari
Mengonsumsi tomat di pagi hari, misalnya sebagai bagian dari sarapan, dapat memberikan asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk memulai hari. Kandungan vitamin C dalam tomat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan energi untuk aktivitas sepanjang hari.
2. Sebelum Berolahraga
Mengonsumsi tomat atau jus tomat sekitar 30 menit sebelum berolahraga dapat membantu meningkatkan performa. Kandungan kalium dalam tomat membantu mencegah kram otot, sementara antioksidannya dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat aktivitas fisik intens.
3. Setelah Makan Siang
Mengonsumsi tomat setelah makan siang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Vitamin C dalam tomat membantu meningkatkan penyerapan zat besi non-heme yang umumnya terdapat dalam sumber makanan nabati.
4. Malam Hari
Meskipun tidak disarankan mengonsumsi makanan berat di malam hari, tomat dapat menjadi pilihan camilan sehat sebelum tidur. Kandungan melatonin alami dalam tomat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Advertisement
Jumlah Ideal Konsumsi Tomat
Tidak ada aturan baku mengenai jumlah ideal konsumsi tomat per hari, namun para ahli gizi umumnya merekomendasikan mengonsumsi 1-2 buah tomat ukuran sedang atau sekitar 150-200 gram tomat setiap hari untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Berikut beberapa panduan terkait jumlah konsumsi tomat:
1. Konsumsi Harian
Untuk orang dewasa sehat, mengonsumsi 1-2 buah tomat ukuran sedang setiap hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Jumlah ini setara dengan sekitar 150-200 gram tomat atau satu cangkir tomat potong.
2. Variasi Bentuk Konsumsi
Jumlah konsumsi dapat bervariasi tergantung bentuk olahan tomat. Misalnya:
- Jus tomat: 1 gelas (250 ml) per hari
- Saus tomat: 2-3 sendok makan per hari
- Sup tomat: 1 mangkuk (300-400 ml) per hari
3. Pertimbangan Khusus
Beberapa kelompok mungkin perlu mempertimbangkan jumlah konsumsi tomat mereka:
- Penderita asam lambung: Batasi konsumsi tomat karena kandungan asamnya dapat memperparah gejala.
- Penderita batu ginjal: Konsultasikan dengan dokter karena kandungan oksalat dalam tomat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal pada individu yang rentan.
- Ibu hamil dan menyusui: Dapat mengonsumsi tomat dalam jumlah normal, namun hindari suplemen likopen dosis tinggi tanpa rekomendasi dokter.
4. Keseimbangan dengan Makanan Lain
Penting untuk mengingat bahwa tomat harus menjadi bagian dari diet seimbang. Jangan mengandalkan tomat sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Kombinasikan dengan berbagai buah dan sayuran lain untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas.
Kombinasi Makanan dengan Tomat
Mengombinasikan tomat dengan makanan tertentu dapat meningkatkan penyerapan nutrisinya atau menciptakan kombinasi nutrisi yang lebih optimal. Berikut beberapa kombinasi makanan yang baik dengan tomat:
1. Tomat dan Minyak Zaitun
Kombinasi tomat dengan minyak zaitun tidak hanya lezat tetapi juga sangat bermanfaat. Likopen dalam tomat lebih mudah diserap tubuh ketika dikonsumsi bersama lemak sehat seperti yang terdapat dalam minyak zaitun. Selain itu, kombinasi ini juga kaya akan antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung.
2. Tomat dan Bayam
Mengombinasikan tomat dengan bayam dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C dalam tomat membantu tubuh menyerap zat besi non-heme yang terdapat dalam bayam dengan lebih efektif. Kombinasi ini sangat baik untuk mencegah anemia.
3. Tomat dan Avokad
Kombinasi tomat dan avokad tidak hanya lezat tetapi juga sangat bergizi. Lemak sehat dalam avokad membantu penyerapan likopen dan nutrisi larut lemak lainnya dari tomat. Selain itu, kombinasi ini juga kaya akan serat dan berbagai vitamin.
4. Tomat dan Ikan
Mengonsumsi tomat bersama ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, dapat menciptakan kombinasi nutrisi yang sangat baik. Asam lemak omega-3 dalam ikan berpadu dengan antioksidan dari tomat untuk memberikan manfaat anti-inflamasi dan perlindungan terhadap penyakit jantung.
5. Tomat dan Brokoli
Kombinasi tomat dan brokoli menciptakan sinergi nutrisi yang luar biasa. Kedua sayuran ini kaya akan antioksidan dan senyawa anti-kanker. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ini lebih efektif dalam mencegah pertumbuhan sel kanker prostat dibandingkan jika dikonsumsi secara terpisah.
Advertisement
Efek Samping dan Hal yang Perlu Diwaspadai
Meskipun tomat umumnya aman dikonsumsi dan memberikan banyak manfaat kesehatan, ada beberapa efek samping dan hal yang perlu diwaspadai, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu:
1. Peningkatan Asam Lambung
Tomat mengandung asam yang dapat memicu atau memperparah gejala refluks asam pada individu yang rentan. Bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau asam lambung berlebih, sebaiknya membatasi konsumsi tomat atau menghindarinya sama sekali jika gejala memburuk setelah mengonsumsi tomat.
2. Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami alergi terhadap tomat. Gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, ruam kulit, atau dalam kasus yang lebih serius, kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi tomat, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
3. Interaksi dengan Obat-obatan
Tomat mengandung vitamin K yang dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin. Konsumsi tomat dalam jumlah besar atau perubahan drastis dalam asupan tomat dapat mempengaruhi efektivitas obat ini. Jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah, konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi tomat yang aman.
4. Risiko Batu Ginjal
Tomat mengandung oksalat, senyawa yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal pada individu yang rentan. Bagi mereka yang memiliki riwayat batu ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai jumlah konsumsi tomat yang aman.
5. Efek Laksatif
Konsumsi tomat dalam jumlah besar dapat memiliki efek laksatif ringan karena kandungan seratnya. Meskipun hal ini dapat membantu mencegah sembelit, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang.
6. Peningkatan Kadar Gula Darah
Meskipun tomat memiliki indeks glikemik rendah, konsumsi jus tomat atau saus tomat dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat. Penderita diabetes sebaiknya memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi produk olahan tomat.
Tips Memilih dan Menyimpan Tomat
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari tomat, penting untuk memilih tomat yang berkualitas baik dan menyimpannya dengan benar. Berikut beberapa tips memilih dan menyimpan tomat:
1. Memilih Tomat
- Pilih tomat yang berwarna merah cerah dan merata. Warna yang lebih gelap menandakan kandungan likopen yang lebih tinggi.
- Tomat yang baik memiliki kulit yang halus dan tidak berkerut.
- Tekan tomat dengan lembut. Tomat yang baik akan terasa sedikit lunak tapi tidak terlalu lembek.
- Hindari tomat dengan bintik-bintik hitam, memar, atau tanda kerusakan lainnya.
- Pilih tomat yang berbau segar dan manis.
2. Menyimpan Tomat
- Tomat yang belum matang sempurna sebaiknya disimpan di suhu ruang, jauh dari sinar matahari langsung.
- Tomat yang sudah matang dapat disimpan di lemari es untuk memperpanjang kesegarannya, tapi ini dapat mengurangi sedikit rasanya.
- Jangan menyimpan tomat di dalam plastik tertutup karena dapat mempercepat pembusukan.
- Simpan tomat dengan tangkai menghadap ke atas untuk mencegah memar.
- Tomat yang sudah dipotong harus disimpan dalam wadah tertutup di lemari es dan dikonsumsi dalam 1-2 hari.
3. Mempercepat Pematangan
Jika Anda memiliki tomat yang belum matang sempurna, Anda dapat mempercepat proses pematangannya dengan cara:
- Menyimpannya dalam kantong kertas bersama dengan buah apel atau pisang. Buah-buahan ini melepaskan etilen yang membantu mempercepat pematangan.
- Meletakkannya di tempat yang hangat, tapi tidak terkena sinar matahari langsung.
4. Membekukan Tomat
Jika Anda memiliki tomat dalam jumlah besar, Anda dapat membekukannya untuk penggunaan jangka panjang:
- Cuci dan potong tomat sesuai kebutuhan.
- Blansir tomat dalam air mendidih selama 30 detik, lalu segera dinginkan dalam air es.
- Keringkan tomat dan letakkan di atas nampan, bekukan hingga keras.
- Pindahkan tomat beku ke dalam kantong plastik kedap udara dan simpan di freezer.
Advertisement
Manfaat Tomat untuk Kesehatan Kulit
Selain bermanfaat jika dikonsumsi, tomat juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Berikut adalah beberapa manfaat tomat untuk kulit:
1. Melindungi dari Sinar UV
Kandungan likopen dalam tomat berperan sebagai pelindung alami dari sinar ultraviolet. Mengonsumsi tomat secara rutin atau mengaplikasikannya secara topikal dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Namun, ini tidak berarti tomat dapat menggantikan penggunaan tabir surya.
2. Memperlambat Penuaan Kulit
Antioksidan dalam tomat, terutama vitamin C dan likopen, membantu melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini pada kulit. Konsumsi rutin tomat dapat membantu mengurangi munculnya kerutan dan garis halus, serta menjaga elastisitas kulit.
3. Mencerahkan Kulit
Vitamin C dalam tomat berperan dalam mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Penggunaan masker tomat atau mengonsumsi tomat secara rutin dapat membantu mencerahkan kulit secara alami dan mengurangi noda hitam.
4. Mengontrol Produksi Minyak Berlebih
Tomat memiliki sifat astringen alami yang dapat membantu mengontrol produksi minyak berlebih pada kulit. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit berminyak atau cenderung berjerawat.
5. Meredakan Peradangan Kulit
Sifat anti-inflamasi dari tomat dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, termasuk jerawat dan kemerahan. Aplikasi tomat secara topikal atau konsumsi rutin dapat membantu menenangkan kulit yang iritasi.
6. Meningkatkan Produksi Kolagen
Vitamin C dalam tomat berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang member ikan struktur dan kekenyalan pada kulit. Konsumsi tomat secara teratur dapat membantu meningkatkan produksi kolagen, sehingga menjaga kulit tetap kenyal dan elastis.
7. Menghidrasi Kulit
Tomat memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga dapat membantu menghidrasi kulit dari dalam. Selain itu, penggunaan masker tomat juga dapat memberikan hidrasi tambahan pada kulit, membuatnya terasa lebih lembap dan segar.
8. Mengecilkan Pori-pori
Sifat astringen alami dalam tomat dapat membantu mengecilkan pori-pori yang membesar. Penggunaan jus tomat atau masker tomat secara teratur dapat membantu mengencangkan kulit dan membuat pori-pori tampak lebih kecil.
9. Menyeimbangkan pH Kulit
Tomat memiliki pH yang cenderung asam, yang dapat membantu menyeimbangkan pH alami kulit. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
10. Mengurangi Kerusakan Akibat Sinar Matahari
Selain melindungi dari sinar UV, kandungan antioksidan dalam tomat juga dapat membantu memperbaiki kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Ini termasuk mengurangi kemerahan dan peradangan akibat sengatan matahari.
Cara Menggunakan Tomat untuk Perawatan Kulit
Untuk memanfaatkan khasiat tomat bagi kesehatan kulit, Anda dapat menggunakannya baik secara internal maupun eksternal. Berikut beberapa cara menggunakan tomat untuk perawatan kulit:
1. Masker Tomat Sederhana
Cara membuat dan menggunakan:
- Haluskan satu buah tomat matang.
- Aplikasikan langsung ke wajah yang telah dibersihkan.
- Biarkan selama 15-20 menit, lalu bilas dengan air hangat.
- Lakukan 2-3 kali seminggu untuk hasil optimal.
2. Scrub Tomat dan Gula
Bahan dan cara membuat:
- Campurkan 2 sendok makan jus tomat dengan 1 sendok makan gula pasir.
- Aplikasikan campuran ini ke wajah dengan gerakan melingkar lembut.
- Biarkan selama 5-10 menit, lalu bilas dengan air hangat.
- Gunakan 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati.
3. Toner Tomat
Cara membuat dan menggunakan:
- Blender satu buah tomat dan saring untuk mendapatkan jusnya.
- Campurkan jus tomat dengan air mawar dengan perbandingan 1:1.
- Simpan dalam botol spray di lemari es.
- Semprotkan ke wajah setelah membersihkan wajah dan sebelum menggunakan pelembap.
4. Masker Tomat dan Madu
Bahan dan cara membuat:
- Campurkan 2 sendok makan jus tomat dengan 1 sendok makan madu.
- Aplikasikan ke wajah dan leher yang telah dibersihkan.
- Biarkan selama 15-20 menit, lalu bilas dengan air hangat.
- Gunakan 1-2 kali seminggu untuk mendapatkan kulit yang lembap dan cerah.
5. Kompres Tomat untuk Kulit Berminyak
Cara menggunakan:
- Potong tomat menjadi irisan tipis.
- Tempelkan irisan tomat langsung ke area wajah yang berminyak atau berjerawat.
- Biarkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air dingin.
- Lakukan setiap hari untuk membantu mengontrol produksi minyak berlebih.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Tomat
Seiring dengan popularitas tomat sebagai makanan sehat, beredar pula berbagai mitos seputar buah ini. Mari kita telaah beberapa mitos dan fakta tentang tomat:
Mitos 1: Tomat Hijau Beracun
Fakta: Tomat hijau tidak beracun, meskipun mengandung solanine dalam jumlah kecil. Solanine adalah alkaloid yang juga ditemukan dalam kentang dan terong. Dalam jumlah kecil, solanine tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Tomat hijau sering digunakan dalam masakan, terutama di Amerika Selatan.
Mitos 2: Tomat Harus Selalu Disimpan di Kulkas
Fakta: Tomat yang belum matang sebaiknya disimpan di suhu ruang. Penyimpanan di kulkas dapat menghentikan proses pematangan dan mengurangi rasa serta tekstur tomat. Namun, tomat yang sudah matang sempurna bisa disimpan di kulkas untuk memperpanjang kesegarannya.
Mitos 3: Tomat Kaleng Tidak Sehat
Fakta: Tomat kaleng sebenarnya dapat menjadi alternatif yang baik dan sehat. Proses pengalengan dapat meningkatkan ketersediaan likopen. Namun, pilihlah tomat kaleng tanpa tambahan garam atau gula untuk pilihan yang lebih sehat.
Mitos 4: Semua Tomat Memiliki Kandungan Nutrisi yang Sama
Fakta: Kandungan nutrisi tomat dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Misalnya, tomat cherry cenderung memiliki kandungan gula yang lebih tinggi, sementara tomat Roma memiliki kandungan air yang lebih rendah dan lebih cocok untuk saus.
Mitos 5: Tomat Selalu Aman untuk Semua Orang
Fakta: Meskipun tomat umumnya aman dan sehat, beberapa orang mungkin mengalami alergi atau sensitivitas terhadap tomat. Selain itu, orang dengan kondisi tertentu seperti refluks asam mungkin perlu membatasi konsumsi tomat.
Inovasi dan Penelitian Terbaru Seputar Tomat
Dunia ilmiah terus melakukan penelitian dan inovasi terkait tomat, baik dari segi pertanian, pengolahan, maupun manfaat kesehatannya. Berikut beberapa perkembangan terbaru seputar tomat:
1. Pengembangan Varietas Tomat Tahan Penyakit
Para ilmuwan terus berupaya mengembangkan varietas tomat yang lebih tahan terhadap penyakit dan hama. Melalui teknik pemuliaan tanaman dan rekayasa genetika, diharapkan dapat dihasilkan tomat yang lebih mudah dibudidayakan dan memiliki hasil panen yang lebih tinggi.
2. Tomat Kaya Antosianin
Peneliti telah berhasil mengembangkan tomat ungu yang kaya akan antosianin, antioksidan yang biasanya ditemukan dalam buah beri. Tomat jenis ini diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan, terutama dalam pencegahan penyakit kardiovaskular.
3. Peningkatan Kandungan Likopen
Melalui teknik pemuliaan selektif, ilmuwan berupaya meningkatkan kandungan likopen dalam tomat. Likopen adalah antioksidan kuat yang memberikan warna merah pada tomat dan memiliki berbagai manfaat kesehatan.
4. Tomat sebagai 'Pabrik Vaksin'
Penelitian terbaru menunjukkan potensi penggunaan tomat sebagai 'pabrik' untuk memproduksi vaksin oral. Melalui rekayasa genetika, tomat dapat dimodifikasi untuk menghasilkan antigen tertentu yang dapat memicu respons imun ketika dikonsumsi.
5. Pengembangan Metode Pengolahan Baru
Inovasi dalam metode pengolahan tomat terus dilakukan untuk memaksimalkan retensi nutrisi dan meningkatkan bioavailabilitas senyawa aktifnya. Teknik seperti pengolahan tekanan tinggi dan ekstraksi superkritis sedang diteliti untuk mengoptimalkan manfaat kesehatan tomat.
Advertisement
Tomat dalam Budaya dan Sejarah
Tomat memiliki sejarah yang panjang dan menarik dalam budaya manusia. Mari kita telusuri perjalanan tomat dari tanaman liar hingga menjadi salah satu bahan makanan paling populer di dunia:
1. Asal-usul Tomat
Tomat berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di daerah Andes, meliputi wilayah yang sekarang dikenal sebagai Peru, Bolivia, dan Ekuador. Tanaman ini awalnya tumbuh liar dan dibudidayakan oleh suku Aztec dan Maya di Meksiko. Nama "tomat" berasal dari kata "tomatl" dalam bahasa Nahuatl, bahasa suku Aztec.
2. Perjalanan ke Eropa
Tomat dibawa ke Eropa oleh penjelajah Spanyol pada abad ke-16. Awalnya, tomat dianggap sebagai tanaman hias dan bahkan diyakini beracun di beberapa daerah. Hal ini karena tomat termasuk dalam keluarga Solanaceae, yang juga mencakup beberapa tanaman beracun seperti belladonna.
3. Tomat dalam Seni dan Sastra
Seiring waktu, tomat mulai muncul dalam karya seni dan sastra Eropa. Lukisan-lukisan still life dari abad ke-17 dan 18 sering menampilkan tomat sebagai simbol eksotisme dan kemewahan. Dalam sastra, tomat sering digunakan sebagai metafora untuk passion dan keinginan.
4. Revolusi Kuliner
Pada abad ke-18, tomat mulai diterima secara luas sebagai bahan makanan di Eropa, terutama di Italia. Ini menandai awal revolusi kuliner yang menghasilkan hidangan-hidangan ikonik seperti pasta dengan saus tomat dan pizza. Di Amerika Serikat, popularitas tomat meningkat pesat setelah Perang Saudara.
5. Tomat dalam Budaya Pop
Di era modern, tomat telah menjadi bagian integral dari budaya pop. Festival La Tomatina di Spanyol, di mana peserta saling melempar tomat, telah menjadi acara wisata internasional. Tomat juga sering muncul dalam film, televisi, dan iklan sebagai simbol kesegaran dan kesehatan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence