Liputan6.com, Jakarta Sholat jenazah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Muslim ketika ada saudara seiman yang meninggal dunia. Ibadah ini memiliki tata cara khusus yang berbeda dengan sholat wajib lima waktu.
Berikut adalah seputar pembahasan secara mendalam mengenai cara sholat jenazah laki-laki, mulai dari hukum, syarat, niat, gerakan, hingga bacaan lengkapnya. Berikut simak ulasan selengkapnya.
Pengertian dan Hukum Sholat Jenazah
Sholat jenazah adalah ibadah yang dilakukan untuk mendoakan orang Muslim yang telah meninggal dunia. Pelaksanaannya berbeda dengan sholat pada umumnya, karena tidak ada gerakan ruku, sujud, maupun duduk di antara dua sujud. Sholat jenazah hanya terdiri dari empat kali takbir yang dilakukan sambil berdiri.
Hukum melaksanakan sholat jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya, kewajiban ini berlaku untuk seluruh umat Muslim di suatu lingkungan tertentu. Jika sudah ada sebagian orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun jika tidak ada seorang pun yang melaksanakan, maka seluruh umat Muslim di lingkungan tersebut berdosa.
Dalil yang menunjukkan kewajiban sholat jenazah terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth. Ada yang bertanya, 'Apa yang dimaksud dua qiroth?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, 'Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.'"
Hadits ini menunjukkan besarnya pahala yang dijanjikan bagi orang yang melaksanakan sholat jenazah dan mengantarkannya hingga pemakaman. Satu qiroth yang disebutkan dalam hadits tersebut nilainya sangat besar, bahkan diumpamakan seperti gunung Uhud.
Advertisement
Syarat Sah Sholat Jenazah
Sebelum melaksanakan sholat jenazah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah. Syarat-syarat tersebut antara lain:
- Orang yang melaksanakan sholat harus beragama Islam
- Sudah baligh (dewasa menurut hukum Islam)
- Berakal sehat
- Suci dari hadats besar dan kecil
- Menutup aurat dengan pakaian yang suci
- Menghadap kiblat
- Jenazah diletakkan di depan orang yang menyolatkan
- Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
- Niat melaksanakan sholat jenazah
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait posisi imam dan makmum saat sholat jenazah:
- Untuk jenazah laki-laki, imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah
- Untuk jenazah perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah jenazah
- Makmum berbaris di belakang imam
- Jika jenazahnya lebih dari satu, maka diutamakan jenazah laki-laki diletakkan paling dekat dengan imam
Memenuhi syarat-syarat di atas sangat penting untuk memastikan keabsahan sholat jenazah yang dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum memulai sholat, pastikan semua persyaratan tersebut telah terpenuhi dengan baik.
Tata Cara Sholat Jenazah Laki-laki
Berikut adalah langkah-langkah detail dalam melaksanakan sholat jenazah untuk mayit laki-laki:
1. Niat Sholat Jenazah
Sebelum memulai sholat, ucapkan niat dalam hati:
أُصَلِّى عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ (إِمَامًا/مَأْمُومًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli 'ala haadzal mayyiti arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati (imaaman/ma'muuman) lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah takbir pertama, bacalah surat Al-Fatihah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim wa ladh dhaalliin.
4. Takbir Kedua
Lakukan takbir kedua dengan mengangkat tangan seperti takbir pertama.
5. Membaca Shalawat
Setelah takbir kedua, bacalah shalawat Nabi:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa shallaita 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima, innaka hamiidum majiid.
6. Takbir Ketiga
Lakukan takbir ketiga dengan mengangkat tangan seperti sebelumnya.
7. Mendoakan Jenazah
Setelah takbir ketiga, bacalah doa untuk jenazah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' madkhalahu waghsilhu bilmaa'i wats tsalji walbaradi wa naqqihi minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadha minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a'idzhu min 'adzaabil qabri wa 'adzaabin naar.
8. Takbir Keempat
Lakukan takbir keempat dengan mengangkat tangan seperti sebelumnya.
9. Membaca Doa Penutup
Setelah takbir keempat, bacalah doa:
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa wa lahu.
10. Salam
Akhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Advertisement
Perbedaan Sholat Jenazah Laki-laki dan Perempuan
Secara umum, tata cara sholat jenazah untuk laki-laki dan perempuan hampir sama. Perbedaan utamanya terletak pada:
- Niat: Untuk jenazah perempuan, kata "هَذَا الْمَيِّتِ" (haadzal mayyiti) diganti menjadi "هَذِهِ الْمَيِّتَةِ" (haadzihil mayyitati).
- Posisi imam: Untuk jenazah laki-laki, imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah. Sedangkan untuk jenazah perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah jenazah.
- Doa: Untuk jenazah perempuan, kata ganti "هُ" (hu) pada doa diganti menjadi "هَا" (haa).
Selain itu, pelaksanaan sholat jenazah untuk laki-laki dan perempuan tetap sama dalam hal jumlah takbir, bacaan surat, dan urutan pelaksanaannya.
Keutamaan Sholat Jenazah
Melaksanakan sholat jenazah memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar. Beberapa di antaranya adalah:
- Mendapatkan pahala satu qiroth jika hanya menyolatkan jenazah, dan dua qiroth jika mengikuti hingga pemakaman.
- Membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
- Menjalin silaturahmi dan memperkuat persaudaraan sesama Muslim.
- Mendoakan kebaikan untuk orang yang telah meninggal.
- Mengingatkan diri sendiri akan kematian dan kehidupan akhirat.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sholat jenazah. Bahkan beliau sendiri selalu menyempatkan diri untuk menyolatkan jenazah umatnya, kecuali jika ada halangan yang tidak memungkinkan.
Advertisement
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Jenazah
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat melaksanakan sholat jenazah antara lain:
- Sholat jenazah sebaiknya dilakukan secara berjamaah, namun boleh juga dilakukan sendiri jika tidak memungkinkan berjamaah.
- Tidak ada batasan jumlah maksimal jamaah dalam sholat jenazah. Semakin banyak yang mengikuti, semakin besar pahala dan manfaatnya bagi si mayit.
- Sholat jenazah boleh dilakukan di masjid, lapangan, atau tempat lain yang suci dan layak.
- Jika ada beberapa jenazah yang akan disholatkan bersamaan, sebaiknya diurutkan: laki-laki dewasa, anak laki-laki, perempuan dewasa, lalu anak perempuan.
- Sholat jenazah tidak memiliki waktu terlarang seperti sholat sunnah lainnya. Artinya, bisa dilakukan kapan saja siang atau malam.
- Jika terlambat mengikuti sholat jenazah (masbuk), maka langsung mengikuti imam dan melanjutkan takbir yang tersisa setelah imam salam.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan pelaksanaan sholat jenazah dapat berjalan dengan khusyuk dan sempurna sesuai tuntunan syariat Islam.
Kesimpulan
Sholat jenazah merupakan ibadah penting yang memiliki nilai pahala besar dalam Islam. Tata cara pelaksanaannya relatif sederhana namun tetap memiliki aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Dengan memahami dan melaksanakan cara sholat jenazah laki-laki sesuai tuntunan yang benar, kita telah menunaikan kewajiban terhadap saudara Muslim yang meninggal dunia sekaligus mendapatkan pahala yang dijanjikan Allah SWT.
Penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari dan memahami tata cara sholat jenazah ini, karena kematian bisa datang kapan saja. Dengan pengetahuan yang baik, kita bisa turut serta dalam menunaikan fardhu kifayah ini ketika ada kerabat atau tetangga yang meninggal dunia. Semoga artikel ini bermanfaat sebagai panduan praktis dalam melaksanakan sholat jenazah dengan benar dan khusyuk.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement