Liputan6.com, Jakarta Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Meski bukan kewajiban, sholat dhuha memiliki banyak keutamaan dan manfaat luar biasa bagi kehidupan seorang muslim. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tata cara sholat dhuha yang benar, mulai dari pengertian, waktu pelaksanaan, niat, bacaan, hingga doa dan keutamaannya, Senin (11/11/2024).
Pengertian dan Waktu Sholat Dhuha
Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu ketika matahari mulai naik kira-kira setinggi tombak (sekitar 7 hasta) dari permukaan bumi hingga menjelang waktu dzuhur. Dalam hitungan jam, waktu sholat dhuha dimulai sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit (waktu syuruq) hingga sekitar 15 menit sebelum masuk waktu sholat dzuhur.
Para ulama menjelaskan bahwa waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat dhuha adalah ketika panas matahari mulai terasa menyengat, atau sekitar pukul 07.00 hingga 11.00 pagi. Meski demikian, sholat dhuha tetap sah dilakukan selama masih dalam rentang waktu dhuha tersebut.
Jumlah rakaat sholat dhuha yang dianjurkan minimal adalah 2 rakaat. Namun boleh juga dilakukan 4, 6, 8 hingga maksimal 12 rakaat. Semakin banyak jumlah rakaatnya, tentu semakin besar pula pahala yang akan diperoleh. Rasulullah SAW sendiri biasa melakukan sholat dhuha sebanyak 4 atau 8 rakaat.
Perlu diingat bahwa ada tiga waktu yang dilarang untuk melakukan sholat, termasuk sholat dhuha, yaitu:
- Ketika matahari terbit hingga naik setinggi tombak
- Ketika matahari tepat berada di atas kepala (waktu istiwa)
- Ketika matahari mulai terbenam hingga benar-benar tenggelam
Oleh karena itu, pastikan untuk tidak melaksanakan sholat dhuha pada tiga waktu tersebut agar ibadah kita tidak sia-sia.
Advertisement
Niat Sholat Dhuha
Seperti ibadah lainnya, sholat dhuha juga diawali dengan niat. Niat sholat dhuha diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram. Berikut adalah lafaz niat sholat dhuha beserta artinya:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Jika ingin melaksanakan lebih dari 2 rakaat, maka jumlah rakaat dalam niat disesuaikan. Misalnya untuk 4 rakaat:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa arba'a raka'aatin lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha empat rakaat karena Allah Ta'ala"
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha
Secara umum, tata cara pelaksanaan sholat dhuha sama seperti sholat wajib atau sholat sunnah lainnya. Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan dalam sholat dhuha:
- Berdiri menghadap kiblat
- Niat sholat dhuha dalam hati
- Takbiratul ihram (mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar")
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat atau ayat Al-Qur'an (dianjurkan membaca surat Asy-Syams pada rakaat pertama dan surat Ad-Dhuha pada rakaat kedua)
- Rukuk
- I'tidal (bangkit dari rukuk)
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri untuk rakaat kedua (jika sholat 2 rakaat)
- Ulangi langkah 5-11 untuk rakaat kedua
- Tasyahud akhir
- Salam
Jika melaksanakan lebih dari 2 rakaat, maka setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Misalnya untuk 4 rakaat, lakukan 2 rakaat pertama hingga salam, lalu lanjutkan 2 rakaat berikutnya.
Advertisement
Bacaan Surat dalam Sholat Dhuha
Meski tidak ada ketentuan khusus mengenai surat yang harus dibaca dalam sholat dhuha, namun ada beberapa surat yang dianjurkan untuk dibaca. Berikut adalah surat-surat yang disunnahkan untuk dibaca dalam sholat dhuha:
1. Surat Asy-Syams (untuk rakaat pertama)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ﴿١﴾ وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا ﴿٢﴾ وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا ﴿٣﴾ وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا ﴿٤﴾ وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا ﴿٥﴾ وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا ﴿٦﴾ وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ﴿٧﴾ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا ﴿٨﴾ قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا ﴿١٠﴾ كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَاهَا ﴿١١﴾ إِذِ انبَعَثَ أَشْقَاهَا ﴿١٢﴾ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيَاهَا ﴿١٣﴾ فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنبِهِمْ فَسَوَّاهَا ﴿١٤﴾ وَلَا يَخَافُ عُقْبَاهَا ﴿١٥﴾
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wasy-syamsi wa dhuhaahaa. Wal-qamari idzaa talaahaa. Wan-nahaari idzaa jallaahaa. Wal-laili idzaa yaghsyaahaa. Was-samaa'i wa maa banaahaa. Wal-ardhi wa maa thahaahaa. Wa nafsin wa maa sawwaahaa. Fa-alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa. Qad aflaha man zakkaahaa. Wa qad khaaba man dassaahaa. Kadzdzabat tsamuudu bithaghwaahaa. Idzing-ba'atsa asy-qaahaa. Faqaala lahum rasuulullahi naaqatallaahi wa suqyaahaa. Fakadzdzabuuhu fa'aqaruuhaa fadamdama 'alaihim rabbuhum bidzambihim fasawwaahaa. Wa laa yakhaafu 'uqbaahaa.
Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya (gelap gulita), demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan), demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas. Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya." Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah). Dan Dia tidak takut terhadap akibatnya."
2. Surat Ad-Dhuha (untuk rakaat kedua)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَالضُّحَىٰ ﴿١﴾ وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ ﴿٢﴾ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ ﴿٣﴾ وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ ﴿٤﴾ وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ ﴿٥﴾ أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ ﴿٦﴾ وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ ﴿٧﴾ وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ ﴿٨﴾ فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ ﴿٩﴾ وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ ﴿١٠﴾ وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ﴿١١﴾
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wad-dhuhaa. Wal-laili idzaa sajaa. Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa. Wa lal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa. Wa lasaufa yu'thiika rabbuka fatardhaa. Alam yajidka yatiiman fa-aawaa. Wa wajadaka dhaaallan fahadaa. Wa wajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa. Fa-ammal-yatiima falaa taqhar. Wa ammas-saa-ila falaa tanhar. Wa ammaa bini'mati rabbika fahaddits.
Artinya: "Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah), demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu), dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk, dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."
Selain kedua surat di atas, kita juga bisa membaca surat-surat pendek lainnya seperti Al-Kafirun, Al-Ikhlas, atau surat-surat lain yang kita hafal. Yang terpenting adalah kita membaca surat atau ayat Al-Qur'an setelah membaca Al-Fatihah di setiap rakaat.
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah selesai melaksanakan sholat dhuha, dianjurkan untuk membaca doa khusus sholat dhuha. Berikut adalah lafaz doa setelah sholat dhuha beserta artinya:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allaahumma innadh-dhuhaa'a dhuhaa'uka, wal-bahaa'a bahaa'uka, wal-jamaala jamaaluka, wal-quwwata quwwatuka, wal-qudrata qudratuka, wal-'ismata 'ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assaran fa yasssirhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shaalihiin.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Advertisement
Dzikir Seusai Sholat Dhuha
Setelah membaca doa sholat dhuha, kita dianjurkan untuk berdzikir sejenak. Berikut adalah beberapa dzikir yang bisa diamalkan setelah sholat dhuha:
- Membaca Ayat Kursi (1 kali)
- Membaca Surat Al-Ikhlas (3 kali)
- Membaca Tasbih (Subhanallah) 100 kali
- Membaca Surat Al-Falaq (3 kali)
- Membaca Surat An-Nas (3 kali)
- Beristighfar (Astaghfirullah wa atuubu ilaih) 100 kali
- Membaca Subhanallah wa bihamdihi 100 kali
Dzikir-dzikir di atas memiliki keutamaan tersendiri dan dapat menambah pahala serta keberkahan dari ibadah sholat dhuha yang telah kita lakukan.
Keutamaan dan Manfaat Sholat Dhuha
Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan seorang muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan dan manfaat dari sholat dhuha:
1. Pengganti Sedekah untuk Seluruh Persendian Tubuh
Rasulullah SAW bersabda: "Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil maruf adalah sedekah, nahi anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim)
2. Pengampunan Dosa
Orang yang rajin melaksanakan sholat dhuha akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosanya, bahkan jika dosanya sebanyak buih di lautan.
3. Kemudahan Rezeki
Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi: "Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang." (HR. Ahmad)
4. Dibangunkan Istana di Surga
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa sholat dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR. Tirmidzi)
5. Termasuk Golongan Awwabin
Awwabin adalah orang-orang yang taat dan kembali kepada ketaatan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah menjaga sholat Dhuha melainkan awwab, inilah sholat awwabin." (HR. Ibnu Khuzaimah)
6. Mendapat Pahala Setara Haji dan Umrah
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat subuh berjamaah kemudian ia duduk sambil berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, lalu ia mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh." (HR. Tirmidzi)
7. Keberuntungan dan Kemudahan
Orang yang rajin melaksanakan sholat dhuha akan mendapatkan keberuntungan dan kemudahan dalam hidupnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang mengambil wudhu, lalu masuk ke masjid, dan melaksanakan sholat Dhuha, maka dialah yang paling dekat tujuannya, mendapat paling banyak ghanimah, dan paling cepat kembalinya." (HR. Tirmidzi)
Advertisement
Tips Agar Rutin Menjalankan Sholat Dhuha
Untuk bisa konsisten menjalankan sholat dhuha, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Niatkan dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan sholat dhuha secara rutin
- Atur jadwal harian agar ada waktu khusus untuk sholat dhuha
- Lakukan sholat dhuha di awal waktu, misalnya setelah sarapan pagi
- Ajak teman atau keluarga untuk saling mengingatkan dan memotivasi
- Pahami keutamaan dan manfaat sholat dhuha agar selalu bersemangat menjalankannya
- Mulai dari 2 rakaat terlebih dahulu, lalu tingkatkan secara bertahap
- Jika lupa atau terlewat, segera ganti di hari berikutnya
- Jadikan sholat dhuha sebagai kebiasaan dan rutinitas harian
Kesimpulan
Sholat dhuha merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan seorang muslim. Dengan memahami tata cara pelaksanaannya yang benar, mulai dari niat, gerakan, bacaan, hingga doa setelahnya, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sempurna.
Semoga dengan rutin melaksanakan sholat dhuha, kita bisa meraih keberkahan, kemudahan rezeki, pengampunan dosa, serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Mari kita jadikan sholat dhuha sebagai amalan harian untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement