Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, setiap Muslim pasti pernah dihadapkan pada situasi yang membingungkan, di mana pilihan-pilihan sulit harus diambil. Di sinilah peran sholat istikharah menjadi sangat penting sebagai sarana memohon petunjuk langsung dari Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai tata cara sholat istikharah yang benar, mulai dari pengertian, niat, bacaan doa, hingga waktu terbaik untuk melaksanakannya.
Pengertian dan Keutamaan Sholat Istikharah
Sholat istikharah merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan ketika seorang Muslim menghadapi kebimbangan dalam mengambil keputusan. Kata "istikharah" berasal dari bahasa Arab yang bermakna "meminta pilihan terbaik". Melalui sholat ini, seorang hamba memohon kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan kemantapan hati dalam menentukan pilihan.
Keutamaan sholat istikharah telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu:
"Rasulullah SAW mengajari kami istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajari kami surat dari Al-Qur'an. Beliau bersabda: 'Jika salah seorang di antara kalian memiliki keinginan untuk suatu urusan, hendaklah ia shalat dua rakaat selain shalat wajib, kemudian berdoalah...'"
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sholat istikharah dalam kehidupan seorang Muslim. Bahkan, Rasulullah SAW menyamakan pengajaran sholat istikharah dengan pengajaran surat Al-Qur'an, yang mengindikasikan urgensi dan nilai ibadah ini.
Advertisement
Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Istikharah
Meskipun sholat istikharah dapat dilakukan kapan saja, terdapat beberapa waktu yang dianggap lebih utama untuk melaksanakannya. Berikut adalah beberapa pilihan waktu terbaik untuk menunaikan sholat istikharah:
- Sepertiga malam terakhir: Waktu ini dianggap sebagai saat yang paling mustajab untuk berdoa. Dimulai sekitar pukul 01.00 hingga menjelang waktu Subuh (sekitar pukul 04.00 waktu setempat).
- Setelah sholat wajib: Melaksanakan sholat istikharah setelah sholat fardhu juga dipandang baik, terutama setelah sholat Maghrib atau Isya.
- Waktu-waktu mustajab lainnya: Seperti setelah sholat Tahajud, saat hujan turun, atau ketika dalam perjalanan.
Penting untuk diingat bahwa sholat istikharah sebaiknya dihindari pada waktu-waktu yang terlarang untuk sholat sunnah, yaitu:
- Saat matahari terbit hingga naik sekitar satu tombak (sekitar 15 menit setelah terbit)
- Ketika matahari tepat berada di tengah langit (waktu istiwa)
- Saat matahari mulai terbenam hingga benar-benar tenggelam
Meski demikian, jika ada kebutuhan mendesak untuk melakukan istikharah, sebagian ulama berpendapat bahwa sholat istikharah boleh dilakukan pada waktu-waktu tersebut mengingat urgensinya.
Tata Cara Sholat Istikharah yang Benar
Berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara melaksanakan sholat istikharah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW:
1. Berwudhu
Sebelum memulai sholat, pastikan untuk bersuci dan berwudhu dengan sempurna.
2. Niat Sholat Istikharah
Ucapkan niat dalam hati atau lisan sebelum takbiratul ihram:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal istikhārati rak'ataini lillāhi ta'ālā
Artinya: "Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala."
3. Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan sejajar telinga dan ucapkan "Allahu Akbar".
4. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Tambahan
Pada rakaat pertama, setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca Surat Al-Kafirun. Sedangkan pada rakaat kedua, setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surat Al-Ikhlas.
5. Ruku', I'tidal, dan Sujud
Lakukan gerakan ruku', i'tidal, dan sujud seperti pada sholat biasa, dengan membaca tasbih dan doa yang sesuai pada setiap posisi.
6. Tasyahud Akhir dan Salam
Setelah menyelesaikan dua rakaat, lakukan tasyahud akhir dan ucapkan salam.
7. Membaca Doa Istikharah
Setelah salam, bacalah doa istikharah dengan khusyuk:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ
Allāhumma innī astakhīruka bi'ilmika, wa astaqdiruka biqudratika, wa as'aluka min fadhlikal-'adhīm, fa innaka taqdiru wa lā aqdiru, wa ta'lamu wa lā a'lamu, wa anta 'allāmul-ghuyūb. Allāhumma in kunta ta'lamu anna hādhal-amra khairun lī fī dīnī wa ma'āsyī wa 'āqibati amrī fa-qdurhu lī wa yassirhu lī tsumma bārik lī fīhi, wa in kunta ta'lamu anna hādhal-amra syarrun lī fī dīnī wa ma'āsyī wa 'āqibati amrī fasrifhu 'annī wasrifnī 'anhu waqdur liyal-khaira haitsu kāna tsumma ardhinī bih
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan masalahnya) lebih baik dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, maka takdirkanlah ia untukku dan mudahkanlah jalannya, kemudian berikanlah berkah-Mu kepadaku. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini lebih berbahaya bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akibatnya terhadap diriku, maka jauhkanlah urusan itu dariku dan jauhkan aku darinya, takdirkanlah kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah keridhaan-Mu kepadaku."
Advertisement
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Istikharah
Untuk memaksimalkan manfaat dari sholat istikharah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
- Keikhlasan niat: Pastikan niat melakukan sholat istikharah murni untuk memohon petunjuk Allah SWT, bukan karena motif lain.
- Pemahaman masalah: Sebelum melakukan sholat istikharah, pahami dengan jelas permasalahan atau pilihan yang dihadapi.
- Konsistensi: Jika belum mendapatkan kejelasan, sholat istikharah dapat diulang beberapa kali.
- Tawakal: Setelah melakukan sholat istikharah, serahkan hasilnya kepada Allah SWT dan yakinlah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik.
- Ikhtiar: Sholat istikharah bukan berarti pasif menunggu petunjuk. Tetap lakukan usaha dan pertimbangan rasional dalam mengambil keputusan.
Tanda-tanda Jawaban Sholat Istikharah
Banyak orang bertanya-tanya bagaimana mengetahui jawaban dari sholat istikharah. Penting untuk dipahami bahwa tidak ada tanda-tanda khusus atau cara pasti untuk mengetahui jawaban istikharah. Namun, beberapa ulama menyebutkan beberapa indikasi yang mungkin menjadi petunjuk, di antaranya:
- Ketenangan hati: Adanya rasa lapang dan tenang ketika memikirkan salah satu pilihan.
- Kemudahan: Terbukanya jalan dan kemudahan dalam menjalani salah satu pilihan.
- Mimpi baik: Meskipun bukan patokan utama, mimpi yang baik setelah sholat istikharah bisa jadi pertanda positif.
- Dukungan lingkungan: Adanya dukungan dari orang-orang terpercaya terhadap salah satu pilihan.
Perlu diingat bahwa tanda-tanda ini bukan merupakan hal yang mutlak. Yang terpenting adalah keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik sesuai dengan doa yang dipanjatkan.
Advertisement
Kesalahpahaman Umum Tentang Sholat Istikharah
Ada beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi terkait sholat istikharah. Mari kita luruskan beberapa di antaranya:
- Mimpi sebagai jawaban pasti: Tidak ada dalil kuat yang menyatakan bahwa jawaban istikharah harus melalui mimpi. Mimpi hanyalah salah satu kemungkinan petunjuk.
- Harus mendapat jawaban segera: Terkadang, jawaban atau petunjuk tidak datang segera. Diperlukan kesabaran dan konsistensi dalam beristikharah.
- Menggantikan ikhtiar: Sholat istikharah bukan pengganti usaha dan pertimbangan rasional. Ia adalah pelengkap dalam proses pengambilan keputusan.
- Hanya untuk masalah besar: Istikharah bisa dilakukan untuk berbagai urusan, baik besar maupun kecil, selama kita merasa butuh petunjuk Allah SWT.
Manfaat Melaksanakan Sholat Istikharah
Sholat istikharah membawa berbagai manfaat bagi kehidupan seorang Muslim, di antaranya:
- Meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT: Dengan beristikharah, seorang hamba menunjukkan ketergantungannya kepada Allah dalam setiap urusan.
- Ketenangan jiwa: Setelah menyerahkan urusan kepada Allah, hati menjadi lebih tenang dalam menghadapi pilihan sulit.
- Menguatkan tawakal: Istikharah melatih diri untuk berserah diri kepada Allah setelah berusaha.
- Menjauhkan dari penyesalan: Dengan memohon petunjuk Allah, seseorang lebih siap menerima hasil akhir dari keputusannya.
- Meningkatkan kualitas keputusan: Istikharah membantu seseorang untuk lebih hati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Advertisement
Kapan Sebaiknya Melakukan Sholat Istikharah?
Sholat istikharah dapat dilakukan dalam berbagai situasi, terutama ketika:
- Menghadapi pilihan penting dalam hidup, seperti memilih pasangan, pekerjaan, atau tempat tinggal.
- Ragu dalam mengambil keputusan bisnis atau investasi.
- Memilih jurusan studi atau institusi pendidikan.
- Menghadapi dilema moral atau etika.
- Merencanakan perjalanan atau perpindahan tempat tinggal.
- Memutuskan untuk memulai atau mengakhiri suatu hubungan.
Intinya, setiap kali seorang Muslim merasa butuh petunjuk Allah dalam mengambil keputusan, sholat istikharah bisa menjadi sarana yang tepat untuk memohon bimbingan-Nya.
Kesimpulan
Sholat istikharah merupakan anugerah besar dari Allah SWT kepada umat Islam sebagai sarana memohon petunjuk dalam mengambil keputusan. Dengan memahami tata cara yang benar, waktu yang tepat, dan esensi dari ibadah ini, seorang Muslim dapat memaksimalkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah bahwa istikharah bukan hanya sekadar ritual, tetapi merupakan bentuk komunikasi intim antara hamba dengan Sang Pencipta. Melalui sholat istikharah, kita diingatkan untuk selalu melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita, menguatkan keyakinan bahwa Dia-lah sebaik-baik Pemberi Petunjuk.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement