Sukses

Tata Cara Sholat Sunnah: Panduan Lengkap Menjalankan Ibadah Tambahan

Pelajari tata cara sholat sunnah lengkap dengan niat, bacaan, dan keutamaannya. Panduan praktis menjalankan ibadah tambahan untuk meraih pahala berlipat.

Liputan6.com, Jakarta Sholat sunnah merupakan ibadah tambahan yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk meningkatkan kualitas spiritual seorang muslim. Meski tidak wajib, sholat sunnah memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang mengerjakannya secara rutin. Artikel ini akan membahas secara lengkap tata cara sholat sunnah beserta niat, bacaan, dan keutamaannya agar Anda dapat menjalankannya dengan benar.

2 dari 12 halaman

Pengertian dan Jenis-Jenis Sholat Sunnah

Sholat sunnah adalah ibadah sholat tambahan di luar sholat wajib 5 waktu yang dianjurkan untuk dikerjakan. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala tambahan. Beberapa jenis sholat sunnah yang umum dikerjakan antara lain:

  • Sholat sunnah rawatib (qabliyah dan ba'diyah)
  • Sholat tahajud
  • Sholat dhuha
  • Sholat witir
  • Sholat tarawih
  • Sholat istikharah
  • Sholat hajat
  • Sholat taubat

Masing-masing sholat sunnah tersebut memiliki waktu, jumlah rakaat, dan tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Namun secara umum, tata cara pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan sholat wajib.

3 dari 12 halaman

Keutamaan Mengerjakan Sholat Sunnah

Mengerjakan sholat sunnah secara rutin memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya:

  • Menambah pahala dan menghapus dosa
  • Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT
  • Menyempurnakan kekurangan pada sholat wajib
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Melatih keistiqomahan dalam beribadah
  • Mendapatkan ketenangan jiwa
  • Dijauhkan dari api neraka
  • Dibangunkan rumah di surga

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk rajin mengerjakan sholat sunnah, terutama sholat sunnah rawatib yang mengiringi sholat wajib. Beliau bersabda:

"Barangsiapa yang selalu mengerjakan sholat sunnah dua belas rakaat (dalam sehari semalam), maka kelak Allah SWT akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Kedua belas rakaat itu adalah empat rakaat sebelum sholat Dzuhur, dua rakaat sesudah sholat Dzuhur, dua rakaat sesudah sholat Maghrib, dua rakaat sesudah sholat Isya, dan dua rakaat sebelum sholat Subuh." (HR Tirmidzi & Ibnu Majah)

4 dari 12 halaman

Tata Cara Sholat Sunnah Rawatib

Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudahnya (ba'diyah). Jumlah rakaatnya bervariasi tergantung waktu sholat, namun yang paling utama adalah 12 rakaat sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat sunnah rawatib:

  1. Berwudhu dengan sempurna
  2. Menghadap kiblat
  3. Niat sholat sunnah rawatib sesuai waktunya
  4. Takbiratul ihram
  5. Membaca doa iftitah
  6. Membaca surat Al-Fatihah
  7. Membaca surat pendek (dianjurkan Al-Kafirun dan Al-Ikhlas)
  8. Rukuk
  9. I'tidal
  10. Sujud
  11. Duduk di antara dua sujud
  12. Sujud kedua
  13. Berdiri untuk rakaat kedua
  14. Tasyahud akhir
  15. Salam

Untuk sholat sunnah rawatib 2 rakaat, cukup lakukan sampai salam. Untuk yang 4 rakaat, lakukan 2 kali salam setiap 2 rakaat.

5 dari 12 halaman

Niat Sholat Sunnah Rawatib

Niat sholat sunnah rawatib dibedakan berdasarkan waktunya, apakah qabliyah (sebelum sholat wajib) atau ba'diyah (sesudah sholat wajib). Berikut adalah contoh lafadz niat sholat sunnah rawatib:

1. Niat Sholat Sunnah Qabliyah Subuh

أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatash shubhi rak'ataini qabliyyatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Subuh dua rakaat qabliyah karena Allah Ta'ala"

2. Niat Sholat Sunnah Ba'diyah Dzuhur

أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadz dzuhri rak'ataini ba'diyyatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dzuhur dua rakaat ba'diyah karena Allah Ta'ala"

Lafadz niat untuk sholat sunnah rawatib lainnya dapat disesuaikan dengan mengganti nama sholatnya.

6 dari 12 halaman

Tata Cara Sholat Tahajud

Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan di malam hari setelah bangun tidur. Sholat ini memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Wa minal laili fatahajjad bihi naafilatal laka 'asaa ay yab'asaka rabbuka maqaamam mahmuudaa

Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat tahajud:

  1. Bangun di malam hari setelah tidur
  2. Berwudhu dengan sempurna
  3. Niat sholat tahajud
  4. Takbiratul ihram
  5. Membaca doa iftitah
  6. Membaca surat Al-Fatihah
  7. Membaca surat atau ayat Al-Quran
  8. Rukuk
  9. I'tidal
  10. Sujud
  11. Duduk di antara dua sujud
  12. Sujud kedua
  13. Berdiri untuk rakaat kedua
  14. Tasyahud akhir
  15. Salam

Jumlah rakaat sholat tahajud minimal 2 rakaat dan tidak ada batas maksimalnya. Dianjurkan untuk mengerjakan minimal 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir.

7 dari 12 halaman

Niat dan Doa Sholat Tahajud

Lafadz niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnata tahajjudi rak'ataini lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Setelah selesai sholat tahajud, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ قَيِّمُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ. وَوَعْدُكَ الْحَقُّ. وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ. وَقَوْلُكَ حَقٌّ. وَالْجَنَّةُ حَقٌّ. وَالنَّارُ حَقٌّ. وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ. وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ. وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ. وَبِكَ آمَنْتُ. وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ. وَبِكَ خَاصَمْتُ. وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ، وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ.

Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fihinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fihinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fihinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqa'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan naru haqq. Wan nabiyyuna haqq. Wa Muhammadun shallallahu 'alaihi wasallama haqq. Was sa'atu haqq. Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Faghfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a'lantu, wa ma anta a'lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

8 dari 12 halaman

Tata Cara Sholat Dhuha

Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu ketika matahari mulai naik kira-kira setinggi tombak (sekitar pukul 7 pagi) hingga menjelang waktu dzuhur. Sholat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya membuka pintu rezeki dan mendapatkan pahala setara dengan sedekah untuk seluruh persendian tubuh.

Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat dhuha:

  1. Berwudhu dengan sempurna
  2. Niat sholat dhuha
  3. Takbiratul ihram
  4. Membaca doa iftitah
  5. Membaca surat Al-Fatihah
  6. Membaca surat atau ayat Al-Quran (dianjurkan Asy-Syams dan Ad-Dhuha)
  7. Rukuk
  8. I'tidal
  9. Sujud
  10. Duduk di antara dua sujud
  11. Sujud kedua
  12. Berdiri untuk rakaat kedua
  13. Tasyahud akhir
  14. Salam

Jumlah rakaat sholat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Dianjurkan untuk mengerjakan 4 atau 8 rakaat.

9 dari 12 halaman

Niat dan Doa Sholat Dhuha

Lafadz niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnata dhuha rak'ataini lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Setelah selesai sholat dhuha, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ، آتِنِى مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad dhuha'a dhuha'uka, wal baha'a baha'uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama'i fa anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu'assaran fa yassirhu, wa in kana haraman fa thahhirhu, wa in kana ba'idan fa qarribhu bihaqqi dhuha'ika wa baha'ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika, atini ma ataita 'ibadakash shalihin

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu, keagungan-Mu, dan kekuatan-Mu. Berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih."

10 dari 12 halaman

Tata Cara Sholat Witir

Sholat witir adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah sholat isya hingga menjelang subuh. Sholat ini sangat dianjurkan dan memiliki kedudukan yang istimewa, bahkan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya baik ketika mukim maupun safar.

Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat witir:

  1. Berwudhu dengan sempurna
  2. Niat sholat witir
  3. Takbiratul ihram
  4. Membaca doa iftitah
  5. Membaca surat Al-Fatihah
  6. Membaca surat atau ayat Al-Quran (dianjurkan Al-A'la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas)
  7. Rukuk
  8. I'tidal
  9. Sujud
  10. Duduk di antara dua sujud
  11. Sujud kedua
  12. Berdiri untuk rakaat berikutnya (jika lebih dari 1 rakaat)
  13. Tasyahud akhir
  14. Membaca doa qunut (pada rakaat terakhir setelah i'tidal)
  15. Salam

Jumlah rakaat sholat witir minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Dianjurkan untuk mengerjakan 3, 5, atau 7 rakaat.

11 dari 12 halaman

Niat dan Doa Qunut Sholat Witir

Lafadz niat sholat witir adalah sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً وَاحِدَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri rak'atan wahidatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Ta'ala"

Pada rakaat terakhir sholat witir, dianjurkan untuk membaca doa qunut setelah i'tidal. Berikut adalah lafadz doa qunut witir:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِىْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِىْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِىْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، إِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdini fiman hadaita, wa 'afini fiman 'afaita, wa tawallani fiman tawallaita, wa barik li fima a'thaita, wa qini syarra ma qadhaita, fa innaka taqdhi wa la yuqdha 'alaika, innahu la yadzillu man walaita, wa la ya'izzu man 'adaita, tabarakta rabbana wa ta'alaita, fa lakal hamdu 'ala ma qadhaita, astaghfiruka wa atubu ilaika, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah aku perlindungan seperti orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan pada apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Hindarkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tidak ada yang memutuskan atas-Mu. Sesungguhnya tidaklah hina orang yang Engkau lindungi dan tidaklah mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau putuskan. Aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad yang ummi, keluarganya dan para sahabatnya."

12 dari 12 halaman

Kesimpulan

Sholat sunnah merupakan ibadah tambahan yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk meningkatkan kualitas spiritual seorang muslim. Meskipun tidak wajib, sholat sunnah memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang mengerjakannya secara rutin. Beberapa jenis sholat sunnah yang umum dikerjakan antara lain sholat rawatib, tahajud, dhuha, dan witir.

Tata cara pelaksanaan sholat sunnah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sholat wajib. Perbedaan utamanya terletak pada niat, jumlah rakaat, dan waktu pelaksanaannya. Setiap jenis sholat sunnah memiliki keutamaan dan manfaat tersendiri, seperti menambah pahala, menghapus dosa, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan mendapatkan berbagai kebaikan dunia dan akhirat.

Dengan memahami dan mengamalkan tata cara sholat sunnah yang telah dibahas dalam artikel ini, diharapkan kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjalankan ibadah wajib maupun sunnah, dan mendapatkan ridho-Nya. Aamiin.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence