Sukses

Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat Sesuai Sunnah, Umat Islam Wajib Tahu

Pelajari tata cara sholat witir 3 rakaat yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW. Panduan lengkap niat, bacaan, dan doa setelah sholat witir.

Liputan6.com, Jakarta Sholat witir merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena menjadi penutup rangkaian ibadah malam, termasuk setelah sholat tarawih di bulan Ramadhan. Witir sendiri berarti ganjil, sehingga jumlah rakaatnya selalu ganjil mulai dari 1 rakaat hingga maksimal 11 rakaat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tata cara sholat witir 3 rakaat yang merupakan jumlah yang umum dikerjakan oleh umat Muslim.

2 dari 10 halaman

Pengertian dan Keutamaan Sholat Witir

Sholat witir adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah sholat Isya hingga sebelum terbit fajar. Ibadah ini memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan sholat witir, bahkan ketika dalam perjalanan.

Beberapa keutamaan sholat witir antara lain:

  • Menjadi penutup ibadah malam yang sempurna
  • Mendatangkan kecintaan Allah SWT
  • Menghapus dosa-dosa kecil
  • Mendapatkan pahala qiyamul lail
  • Menjadi pelindung dari siksa kubur

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai yang ganjil. Maka berwitirlah wahai pengikut Al-Qur'an." (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sholat witir hingga Allah SWT sendiri menyukainya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita sebagai umat Muslim berusaha untuk tidak meninggalkan ibadah sunnah yang mulia ini.

3 dari 10 halaman

Waktu Pelaksanaan Sholat Witir

Waktu pelaksanaan sholat witir cukup fleksibel, namun tetap memiliki batasan tertentu. Para ulama sepakat bahwa sholat witir dapat dikerjakan setelah menunaikan sholat Isya hingga sebelum terbit fajar shadiq (waktu Subuh). Meski demikian, terdapat beberapa pendapat terkait waktu yang paling utama untuk mengerjakannya:

  • Bagi yang yakin dapat bangun di akhir malam, lebih utama mengerjakan sholat witir pada sepertiga malam terakhir
  • Bagi yang khawatir tidak dapat bangun di akhir malam, dianjurkan untuk mengerjakan sholat witir sebelum tidur
  • Pada bulan Ramadhan, umumnya sholat witir dikerjakan setelah sholat tarawih berjamaah di masjid

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (para Malaikat) dan hal itu adalah lebih utama." (HR. Muslim)

Hadits ini memberikan fleksibilitas kepada umat Muslim untuk memilih waktu pelaksanaan sholat witir sesuai dengan kondisi masing-masing. Yang terpenting adalah tidak meninggalkan ibadah sunnah ini sama sekali.

4 dari 10 halaman

Jumlah Rakaat Sholat Witir

Sholat witir memiliki keunikan tersendiri karena jumlah rakaatnya yang selalu ganjil. Para ulama sepakat bahwa jumlah rakaat minimal sholat witir adalah 1 rakaat, sementara jumlah maksimalnya terdapat perbedaan pendapat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa jumlah maksimal rakaat sholat witir adalah 11 rakaat.

Beberapa variasi jumlah rakaat sholat witir yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW:

  • 1 rakaat
  • 3 rakaat
  • 5 rakaat
  • 7 rakaat
  • 9 rakaat
  • 11 rakaat

Dari berbagai jumlah tersebut, 3 rakaat merupakan jumlah yang paling umum dikerjakan oleh umat Muslim, terutama ketika sholat witir berjamaah setelah tarawih di bulan Ramadhan. Meski demikian, kita diberi keleluasaan untuk memilih jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.

Dalam sebuah hadits, Aisyah RA menceritakan:

"Rasulullah SAW pernah sholat witir dengan 7 rakaat, 5 rakaat, 3 rakaat, dan tidak pernah kurang dari 3 rakaat." (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan fleksibilitas dalam jumlah rakaat sholat witir, namun tetap menekankan bahwa minimal 3 rakaat lebih diutamakan daripada 1 rakaat saja.

5 dari 10 halaman

Niat Sholat Witir 3 Rakaat

Seperti ibadah lainnya, sholat witir dimulai dengan niat yang diucapkan dalam hati. Berikut adalah lafaz niat sholat witir 3 rakaat beserta artinya:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Penting untuk diingat bahwa niat cukup diucapkan dalam hati, tidak perlu dilafalkan dengan keras. Yang terpenting adalah adanya kesadaran dan kesengajaan untuk melakukan ibadah sholat witir karena Allah SWT semata.

6 dari 10 halaman

Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat

Berikut adalah panduan lengkap tata cara sholat witir 3 rakaat sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:

  1. Berdiri menghadap kiblat dan membaca niat sholat witir dalam hati
  2. Mengucapkan takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan
  3. Membaca doa iftitah
  4. Membaca ta'awudz dan basmalah
  5. Membaca Surah Al-Fatihah
  6. Membaca surah atau ayat Al-Qur'an (dianjurkan Surah Al-A'la pada rakaat pertama)
  7. Rukuk
  8. I'tidal
  9. Sujud pertama
  10. Duduk di antara dua sujud
  11. Sujud kedua
  12. Berdiri untuk rakaat kedua
  13. Membaca Surah Al-Fatihah
  14. Membaca surah atau ayat Al-Qur'an (dianjurkan Surah Al-Kafirun pada rakaat kedua)
  15. Rukuk
  16. I'tidal
  17. Sujud pertama
  18. Duduk di antara dua sujud
  19. Sujud kedua
  20. Berdiri untuk rakaat ketiga
  21. Membaca Surah Al-Fatihah
  22. Membaca surah atau ayat Al-Qur'an (dianjurkan Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada rakaat ketiga)
  23. Rukuk
  24. I'tidal
  25. Sujud pertama
  26. Duduk di antara dua sujud
  27. Sujud kedua
  28. Duduk tasyahud akhir
  29. Membaca shalawat
  30. Salam

Catatan penting:

  • Pada rakaat ketiga, dianjurkan untuk membaca doa qunut sebelum atau sesudah rukuk
  • Bacaan surah yang disebutkan di atas hanyalah anjuran, boleh membaca surah lain sesuai kemampuan
  • Gerakan dan bacaan lainnya sama seperti sholat wajib pada umumnya
7 dari 10 halaman

Bacaan Surat dalam Sholat Witir 3 Rakaat

Meskipun tidak ada ketentuan khusus mengenai bacaan surah dalam sholat witir, terdapat beberapa anjuran berdasarkan hadits Rasulullah SAW. Berikut adalah susunan bacaan surah yang dianjurkan untuk sholat witir 3 rakaat:

Rakaat Pertama:

Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surah Al-A'la:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى

Sabbihisma rabbikal a'laa

Rakaat Kedua:

Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surah Al-Kafirun:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Qul yaa ayyuhal kaafiruun

Rakaat Ketiga:

Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca tiga surah pendek berikut secara berurutan:

  1. Surah Al-Ikhlas
  2. Surah Al-Falaq
  3. Surah An-Nas

Anjuran bacaan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

"Rasulullah SAW biasa membaca dalam sholat witirnya di rakaat pertama dengan sabbihisma rabbikal a'laa (Al-A'la), di rakaat kedua dengan qul yaa ayyuhal kaafiruun (Al-Kafirun), dan di rakaat ketiga dengan qul huwallahu ahad (Al-Ikhlas) dan al-mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas)." (HR. An-Nasa'i)

Meski demikian, jika seseorang tidak hafal surah-surah tersebut, diperbolehkan membaca surah atau ayat Al-Qur'an lainnya sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah tidak meninggalkan bacaan Al-Fatihah di setiap rakaatnya.

8 dari 10 halaman

Doa Qunut dalam Sholat Witir

Salah satu keistimewaan sholat witir adalah adanya bacaan doa qunut. Meskipun hukumnya sunnah, membaca doa qunut dalam sholat witir sangat dianjurkan, terutama pada paruh kedua bulan Ramadhan. Berikut adalah lafaz doa qunut witir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allaahummahdini fiiman hadait, wa 'aafinii fiiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaik, wa innahuu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pelihara. Berikanlah keberkahan pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang dapat menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau."

Doa qunut ini dapat dibaca sebelum atau sesudah rukuk pada rakaat terakhir sholat witir. Jika dibaca sebelum rukuk, maka setelah selesai membaca doa qunut langsung melakukan rukuk. Sedangkan jika dibaca setelah rukuk, maka setelah i'tidal (bangkit dari rukuk) membaca doa qunut kemudian langsung sujud.

9 dari 10 halaman

Doa Setelah Sholat Witir

Setelah menyelesaikan sholat witir, dianjurkan untuk membaca doa penutup. Berikut adalah doa yang biasa dibaca setelah sholat witir:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ (٣ مرات) رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Subhaanal malikil qudduus (3x) rabbil malaa-ikati war-ruuh

Artinya: "Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Maha Bersih (3x), Tuhan para malaikat dan Jibril."

Doa ini dibaca sebanyak tiga kali, dengan suara yang lebih keras pada pengucapan ketiga. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِينًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِينًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ

Allahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman, wa nas-aluka qalban khaasyi'an, wa nas-aluka 'ilman naafi'an, wa nas-aluka yaqiinan shaadiqan, wa nas-aluka 'amalan shaalihan, wa nas-aluka diinan qayyiman, wa nas-aluka khairan katsiiran, wa nas-alukal 'afwa wal 'aafiyah, wa nas-aluka tamaamal 'aafiyah, wa nas-alukasy syukra 'alal 'aafiyah, wa nas-alukal ghinaa 'anin naas

Artinya: "Ya Allah, kami mohon kepada-Mu iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia."

Membaca doa-doa ini setelah sholat witir merupakan cara yang baik untuk mengakhiri rangkaian ibadah malam dan memohon keberkahan serta perlindungan dari Allah SWT.

10 dari 10 halaman

Kesimpulan

Sholat witir 3 rakaat merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan memahami tata cara pelaksanaannya yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW, kita dapat meraih keutamaan dan keberkahan dari ibadah ini. Mulai dari niat yang benar, bacaan surah yang dianjurkan, hingga doa qunut dan doa penutup setelah sholat, semuanya memiliki nilai ibadah yang tinggi di sisi Allah SWT.

Penting untuk diingat bahwa meskipun terdapat anjuran-anjuran tertentu dalam pelaksanaan sholat witir, yang terpenting adalah konsistensi dalam mengerjakannya. Jika belum mampu mengerjakan dengan sempurna, mulailah dengan apa yang mampu dilakukan secara istiqomah. Semoga dengan mengamalkan sholat witir secara rutin, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah malam dan meraih cinta Allah SWT.

Akhirnya, marilah kita jadikan sholat witir sebagai bagian dari rutinitas ibadah malam kita, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di sepanjang tahun. Dengan demikian, kita dapat meraih keberkahan dan kemuliaan sebagai hamba Allah yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence