Liputan6.com, Jakarta Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal, ziarah kubur juga dapat mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan akhirat. Namun, ada tata cara dan adab yang perlu diperhatikan saat melakukan ziarah kubur agar sesuai dengan tuntunan syariat. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tata cara ziarah kubur singkat beserta doa-doa yang bisa diamalkan.
Anjuran dan Hukum Ziarah Kubur dalam Islam
Sebelum membahas tata caranya, penting untuk memahami anjuran dan hukum ziarah kubur dalam Islam. Pada awal masa Islam, Rasulullah SAW pernah melarang umatnya untuk berziarah kubur. Namun, larangan tersebut kemudian dicabut dan ziarah kubur justru dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur. Sekarang berziarahlah kalian ke kuburan karena itu akan mengingatkan kalian kepada kematian." (HR. Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, para ulama sepakat bahwa hukum ziarah kubur adalah sunnah bagi laki-laki muslim. Namun untuk wanita, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian berpendapat bahwa ziarah kubur bagi wanita hukumnya makruh, sementara sebagian lain membolehkan dengan syarat tidak menimbulkan fitnah.
Ziarah kubur memiliki beberapa hikmah dan manfaat, di antaranya:
- Mengingatkan akan kematian dan kehidupan akhirat
- Mendoakan orang yang telah meninggal
- Mengambil pelajaran dan ibrah dari orang-orang yang telah mendahului kita
- Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga almarhum
- Melembutkan hati dan menumbuhkan rasa takut kepada Allah SWT
Dengan memahami anjuran dan hikmah ziarah kubur, diharapkan kita dapat melaksanakannya dengan niat yang benar dan sesuai tuntunan syariat.
Advertisement
Persiapan Sebelum Melakukan Ziarah Kubur
Sebelum melakukan ziarah kubur, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar ziarah berjalan dengan baik dan sesuai syariat:
- Niat yang Ikhlas: Niatkan ziarah kubur semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk tujuan lain seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal.
- Bersuci: Dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum berziarah, meskipun hal ini tidak wajib.
- Pilih Waktu yang Tepat: Hindari berziarah pada waktu yang dilarang seperti saat matahari terbit, tepat di atas kepala, dan saat terbenam. Pilihlah waktu yang senggang agar bisa lebih khusyuk.
- Kenakan Pakaian yang Sopan: Gunakan pakaian yang menutup aurat dan sopan sebagai bentuk penghormatan.
- Siapkan Air: Jika memungkinkan, bawalah air untuk menyiram kuburan sebagai bentuk penghormatan.
- Pelajari Doa-doa: Persiapkan doa-doa yang akan dibaca saat berziarah. Jika belum hafal, bisa membawa buku panduan doa.
Dengan persiapan yang baik, diharapkan ziarah kubur dapat berjalan dengan khusyuk dan memberikan manfaat bagi peziarah maupun orang yang diziarahi.
Tata Cara Ziarah Kubur Singkat Sesuai Sunnah
Berikut adalah tata cara ziarah kubur singkat yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
- Mengucapkan Salam: Saat memasuki area pemakaman, ucapkan salam kepada penghuni kubur dengan lafaz:
Â
Assalamu'alakum dara qaumn mu'mnn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa nna nsya-Allahu bkum lahqun.
Artinya: "Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
- Membaca Surat Al-Fatihah: Bacalah surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali atau lebih.
- Membaca Surat-surat Pendek: Bacalah surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing 3 kali.
- Membaca Ayat Kursi: Bacalah Ayat Kursi sebanyak 3 kali.
- Membaca Istighfar: Perbanyak membaca istighfar untuk memohon ampunan bagi orang yang telah meninggal.
- Berdoa: Panjatkan doa untuk orang yang diziarahi dengan menghadap kiblat dan mengangkat tangan.
- Menyiram Kuburan: Jika memungkinkan, siramlah kuburan dengan air sebagai bentuk penghormatan.
Dalam melaksanakan tata cara ini, yang terpenting adalah keikhlasan dan kekhusyukan. Hindari perbuatan yang tidak sesuai syariat seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal atau melakukan ritual-ritual yang tidak ada tuntunannya dalam Islam.
Advertisement
Doa-doa yang Dibaca Saat Ziarah Kubur
Berikut adalah beberapa doa yang bisa dibaca saat melakukan ziarah kubur:
1. Doa Ziarah Kubur Singkat
Â
Assalamu 'alaikum ahlad diyaari minal mu 'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa alloohu bikum laahiquun, nas 'alullooha lanaa wa lakumul 'aafiyah.
Artinya: "Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian semua."
2. Doa Memohon Ampunan
Â
Allahummaghfirlahu war hamhu wafu anhu wa aafhii, wa akrim nuzuulahu wawassi mudkholahu, waghsilhu bimaai wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa adzaban naar.
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka."
3. Doa untuk Orang Tua yang Telah Meninggal
Â
Allhummaghfir lil muslimna wal muslimt, wal mukminna wal mukmint, al-ahy'i minhum wal amwt, min masyriqil ardhi il maghribih, barrih wa bahrih, khushshan il b'in, wa ummahtin, wa ajddin, wa jaddrin, wa astidzatin, wa mu'allimn, wa li man ahsana ilain, wa li ashhbil huquqi 'alayn.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami."
Dalam membaca doa-doa ini, yang terpenting adalah keikhlasan dan pemahaman akan makna doa tersebut. Jika belum hafal, tidak mengapa membaca doa dengan melihat teks atau buku panduan.
Adab dan Larangan Saat Ziarah Kubur
Selain memahami tata cara dan doa ziarah kubur, penting juga untuk mengetahui adab dan larangan saat berziarah. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Adab Ziarah Kubur:
- Berpakaian sopan dan menutup aurat
- Bersikap tenang dan khusyuk
- Menghadap ke arah wajah mayit saat memberi salam
- Mendoakan dengan ikhlas
- Mengambil pelajaran dan renungan dari kematian
- Menjaga kebersihan area pemakaman
Larangan Saat Ziarah Kubur:
- Duduk atau menginjak kuburan
- Meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal
- Melakukan ritual-ritual yang tidak ada tuntunannya dalam Islam
- Menangis dengan suara keras atau meratapi
- Merokok atau makan-minum di area pemakaman
- Berfoto-foto atau melakukan hal-hal yang tidak sopan
Dengan memperhatikan adab dan menghindari larangan-larangan tersebut, diharapkan ziarah kubur dapat memberikan manfaat spiritual dan tidak terjerumus dalam perbuatan syirik atau bid'ah.
Advertisement
Waktu yang Dianjurkan untuk Ziarah Kubur
Meskipun ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja, terdapat beberapa waktu yang dianjurkan untuk melakukannya. Berikut beberapa waktu yang baik untuk berziarah:
- Hari Jumat: Banyak ulama yang menganjurkan ziarah kubur pada hari Jumat, karena hari ini memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam.
- Sebelum atau Sesudah Shalat Id: Ziarah kubur saat Idul Fitri atau Idul Adha merupakan tradisi yang baik untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal.
- Awal Bulan Ramadhan: Banyak umat Islam yang melakukan ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan sebagai bentuk persiapan spiritual.
- Saat Bepergian: Jika sedang bepergian dan melewati pemakaman, dianjurkan untuk mampir sejenak dan berziarah.
- Secara Rutin: Beberapa orang memilih untuk berziarah secara rutin, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
Namun perlu diingat, ziarah kubur tidak boleh dilakukan pada waktu-waktu yang dilarang untuk shalat, yaitu:
- Saat matahari terbit hingga naik sekitar satu tombak
- Saat matahari tepat berada di atas kepala (waktu istiwa)
- Saat matahari mulai terbenam hingga benar-benar tenggelam
Yang terpenting dalam memilih waktu ziarah adalah keikhlasan niat dan kesiapan hati untuk mengambil pelajaran dari ziarah tersebut.
Manfaat dan Hikmah Ziarah Kubur
Ziarah kubur bukan sekadar ritual tanpa makna. Ada banyak manfaat dan hikmah yang bisa dipetik dari kegiatan ini. Berikut beberapa di antaranya:
- Mengingatkan pada Kematian: Ziarah kubur adalah pengingat yang kuat akan kefanaan dunia dan kepastian kematian. Hal ini dapat mendorong kita untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi akhirat.
- Melembutkan Hati: Melihat kuburan dan mengingat orang-orang yang telah meninggal dapat melunakkan hati yang keras dan menumbuhkan rasa empati.
- Introspeksi Diri: Ziarah kubur memberi kesempatan untuk merenung dan mengevaluasi diri, apakah kita sudah cukup berbuat baik selama hidup.
- Mendoakan yang Telah Meninggal: Ziarah adalah kesempatan untuk mendoakan kebaikan bagi orang yang telah meninggal, yang merupakan salah satu bentuk amal jariyah.
- Menghargai Jasa Orang Lain: Terutama saat berziarah ke makam orang tua atau guru, kita diingatkan untuk menghargai jasa-jasa mereka.
- Memperkuat Tali Silaturahmi: Ziarah bersama keluarga atau kerabat dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
- Meningkatkan Kesadaran Spiritual: Mengingat kematian dapat mendorong kita untuk lebih giat beribadah dan berbuat kebaikan.
- Belajar Sejarah: Ziarah ke makam tokoh-tokoh penting dapat menjadi sarana belajar sejarah dan mengambil teladan dari kehidupan mereka.
Dengan memahami manfaat dan hikmah ziarah kubur, diharapkan kita dapat melakukannya dengan penuh kesadaran dan mendapatkan manfaat maksimal dari kegiatan tersebut.
Advertisement
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi Saat Ziarah Kubur
Meskipun ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan, tidak jarang terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
- Meminta Pertolongan kepada Orang yang Telah Meninggal: Ini adalah bentuk syirik yang harus dihindari. Doa dan permintaan hanya boleh ditujukan kepada Allah SWT.
- Meyakini Waktu-waktu Tertentu Lebih Mustajab: Tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa ziarah di waktu tertentu lebih utama, kecuali pada hari Jumat yang memang memiliki keutamaan tersendiri.
- Mengusap atau Mencium Nisan: Hal ini tidak ada tuntunannya dalam Islam dan berpotensi mengarah pada pengkultusan.
- Meletakkan Sesajen atau Bunga di Atas Kuburan: Praktik ini merupakan peninggalan tradisi non-Islam yang tidak memiliki dasar dalam syariat.
- Berbicara Hal-hal yang Tidak Perlu: Ziarah kubur seharusnya menjadi momen untuk introspeksi dan mengingat akhirat, bukan untuk bergosip atau membicarakan hal-hal duniawi.
- Ziarah dengan Tujuan Meminta Berkah: Berkah hanya datang dari Allah SWT, bukan dari kuburan atau orang yang telah meninggal.
- Melakukan Ritual-ritual Tertentu: Seperti mengelilingi kuburan, menyalakan lilin, atau praktik-praktik lain yang tidak ada tuntunannya dalam Islam.
- Berziarah dalam Keadaan Haid atau Junub: Meskipun tidak haram, sebaiknya berziarah dalam keadaan suci.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, diharapkan ziarah kubur dapat dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat dan memberikan manfaat spiritual yang maksimal.
Kesimpulan
Ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam, dengan syarat dilakukan sesuai tuntunan syariat. Tata cara ziarah kubur singkat yang telah dibahas di atas dapat menjadi panduan bagi umat Muslim untuk melaksanakan ziarah dengan benar. Mulai dari persiapan, tata cara, doa-doa yang dibaca, hingga adab dan larangan yang perlu diperhatikan.
Yang terpenting dalam berziarah adalah niat yang ikhlas, kekhusyukan dalam berdoa, dan kesadaran untuk mengambil pelajaran dari kematian. Ziarah kubur bukan sekadar ritual, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat kematian, dan berbuat baik kepada sesama.
Dengan memahami dan mengamalkan tata cara ziarah kubur yang benar, diharapkan kita dapat memperoleh manfaat spiritual yang maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi umat Muslim dalam melaksanakan ziarah kubur sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement