Liputan6.com, Jakarta Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak ditangani dengan tepat. Salah satu solusi efektif untuk mengatasi dehidrasi akibat diare adalah dengan mengonsumsi oralit. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara buat oralit 1 gelas dan berbagai informasi penting terkait penggunaannya.
Pengertian Oralit dan Manfaatnya
Oralit merupakan larutan elektrolit yang dirancang khusus untuk menggantikan cairan dan mineral penting yang hilang dari tubuh akibat diare, muntah, atau kondisi lain yang menyebabkan dehidrasi. Dalam bahasa Inggris, oralit dikenal sebagai Oral Rehydration Salts (ORS), sementara di Indonesia sering disebut juga sebagai Larutan Gula Garam (LGG).
Manfaat utama oralit adalah:
- Menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cepat
- Menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh
- Mencegah komplikasi akibat dehidrasi
- Membantu pemulihan lebih cepat dari diare
Kementerian Kesehatan RI bahkan menyatakan bahwa oralit merupakan cairan terbaik untuk menangani penderita diare. Efektivitasnya setara dengan pemberian cairan intravena (infus) dalam merawat pasien yang mengalami dehidrasi.
Komposisi oralit telah dirancang secara khusus untuk memaksimalkan penyerapan air dan elektrolit oleh tubuh. Kandungan glukosa dalam oralit membantu usus menyerap cairan dan garam dengan lebih efisien, sehingga proses rehidrasi berlangsung lebih cepat.
Advertisement
Bahan-bahan untuk Membuat Oralit
Untuk membuat oralit 1 gelas di rumah, Anda hanya memerlukan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan. Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Air matang (hangat atau suhu ruang): 1 gelas (200 ml)
- Gula pasir: 1 sendok teh
- Garam dapur: 1 sendok teh
Penting untuk menggunakan takaran yang tepat agar larutan oralit efektif dan aman dikonsumsi. Penggunaan air matang juga sangat penting untuk menghindari kontaminasi bakteri yang dapat memperparah kondisi diare.
Selain bahan-bahan di atas, Anda juga memerlukan peralatan bersih seperti:
- Gelas atau wadah bersih
- Sendok untuk mengaduk
- Alat pengukur (jika ada) untuk memastikan takaran yang akurat
Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan steril untuk menghindari risiko kontaminasi. Jika ragu dengan kebersihan peralatan, Anda dapat mencucinya kembali dengan air panas sebelum digunakan.
Cara Buat Oralit 1 Gelas untuk Dewasa
Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk membuat oralit 1 gelas yang dapat Anda praktikkan di rumah:
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir hingga bersih. Ini penting untuk menghindari kontaminasi bakteri pada larutan oralit.
- Siapkan gelas atau wadah bersih. Jika perlu, bilas kembali dengan air panas untuk memastikan kebersihannya.
- Tuangkan 1 gelas (200 ml) air matang ke dalam wadah. Pastikan air sudah dimasak hingga matang dan didinginkan hingga suhu ruang atau hangat.
- Tambahkan 1 sendok teh gula pasir ke dalam air.
- Masukkan sendok 1 teh garam dapur ke dalam campuran air dan gula.
- Aduk larutan dengan sendok bersih hingga gula dan garam benar-benar larut. Pastikan tidak ada endapan yang tersisa di dasar gelas.
- Oralit siap untuk diminum.
Penting untuk diingat bahwa larutan oralit sebaiknya dibuat segar dan langsung dikonsumsi. Jangan menyimpan sisa larutan oralit untuk digunakan keesokan harinya, karena dapat terkontaminasi bakteri dan menjadi tidak efektif.
Jika Anda perlu membuat oralit dalam jumlah yang lebih banyak, misalnya 1 liter, cukup kalikan takaran bahan-bahan di atas dengan 5. Jadi, untuk 1 liter air matang, gunakan 5 sendok teh gula pasir dan 2 sendok teh garam dapur.
Advertisement
Dosis dan Aturan Minum Oralit yang Tepat
Dosis oralit yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaannya. Berikut adalah panduan dosis oralit berdasarkan usia dan berat badan:
Dosis Oralit untuk Dewasa:
- Dewasa: 200-400 ml setiap kali BAB, atau 2-3 liter per hari
- Remaja (di atas 10 tahun): Sekitar 2 liter per hari
Dosis Oralit untuk Anak-anak:
- Anak 2-10 tahun: 100-200 ml setiap kali BAB, atau sekitar 1 liter per hari
- Bayi dan balita (di bawah 2 tahun): 50-100 ml setiap kali BAB, atau sekitar 500 ml per hari
Aturan minum oralit yang perlu diperhatikan:
- Minum oralit sedikit demi sedikit tapi sering, terutama setelah setiap kali BAB cair.
- Jika muntah, tunggu 10 menit sebelum melanjutkan minum oralit.
- Untuk bayi dan anak kecil, gunakan sendok atau botol steril untuk memberikan oralit.
- Lanjutkan pemberian ASI atau susu formula untuk bayi yang masih menyusui.
- Oralit dapat diberikan bersamaan dengan makanan ringan jika penderita sudah mampu makan.
Penting untuk memantau tanda-tanda dehidrasi selama pemberian oralit. Jika gejala dehidrasi memburuk atau tidak ada perbaikan setelah 24 jam, segera konsultasikan ke dokter.
Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun oralit umumnya aman digunakan, ada beberapa efek samping dan hal yang perlu diperhatikan:
Efek Samping Potensial:
- Mual atau muntah ringan (biasanya akan membaik dengan sendirinya)
- Perut kembung
- Peningkatan kadar natrium dalam darah (jika dikonsumsi berlebihan)
Hal yang Perlu Diperhatikan:
- Jangan menambahkan gula atau garam lebih dari yang dianjurkan, karena dapat memperparah diare.
- Hindari mencampurkan oralit dengan minuman lain seperti jus atau soda.
- Jangan menggunakan oralit yang sudah dibuat lebih dari 24 jam.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan oralit pada bayi di bawah 6 bulan.
- Hati-hati dalam penggunaan oralit jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, penyakit ginjal, atau hipertensi.
Jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang parah setelah mengonsumsi oralit, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Advertisement
Alternatif Oralit dan Pencegahan Diare
Selain oralit buatan sendiri, terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare:
Alternatif Oralit:
- Oralit kemasan yang tersedia di apotek
- Minuman isotonik (untuk kasus ringan pada orang dewasa)
- Air kelapa muda (mengandung elektrolit alami)
- Sup atau kaldu (untuk menambah cairan dan elektrolit)
Namun, perlu diingat bahwa alternatif ini mungkin tidak seefektif oralit dalam menggantikan elektrolit yang hilang. Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan terbaik sesuai kondisi Anda.
Pencegahan Diare:
Untuk mengurangi risiko diare dan kebutuhan akan oralit, perhatikan hal-hal berikut:
- Jaga kebersihan tangan dengan selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah ke toilet
- Konsumsi air dan makanan yang bersih dan aman
- Hindari makanan yang terlalu pedas atau berminyak
- Batasi konsumsi kafein dan alkohol
- Jaga kebersihan lingkungan dan peralatan makan
- Vaksinasi untuk mencegah rotavirus pada bayi dan anak-anak
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena diare dan kebutuhan akan oralit.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun oralit efektif dalam mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang, ada situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala berikut:
- Diare berlangsung lebih dari 3 hari tanpa perbaikan
- Demam tinggi (di atas 39°C)
- Tanda-tanda dehidrasi berat seperti:
- Mulut dan bibir sangat kering
- Kulit yang kehilangan elastisitas
- Pusing atau pingsan
- Urin sangat sedikit atau tidak ada sama sekali
- Darah dalam tinja
- Nyeri perut yang parah
- Muntah terus-menerus yang menghambat konsumsi cairan
- Gejala tidak membaik setelah 24 jam pemberian oralit
Untuk bayi dan anak-anak, perhatikan juga tanda-tanda berikut:
- Rewel berlebihan atau lesu
- Mata cekung
- Tidak ada air mata saat menangis
- Ubun-ubun cekung (pada bayi)
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir tentang kondisi Anda atau anggota keluarga Anda. Penanganan cepat dapat mencegah komplikasi serius akibat dehidrasi.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement