Liputan6.com, Jakarta Membangun rumah merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan. Bagi masyarakat Jawa, pemilihan waktu yang tepat untuk memulai pembangunan rumah diyakini dapat membawa keberkahan dan keberuntungan bagi penghuninya kelak. Primbon Jawa telah lama menjadi pedoman dalam menentukan bulan dan hari baik untuk berbagai kegiatan penting, termasuk membangun rumah.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai bulan-bulan yang dianggap baik untuk membangun rumah menurut primbon Jawa, serta berbagai aspek terkait hal lainnya. Berikut ulasan selengkapnya.
Pengertian Primbon Jawa dan Signifikansinya dalam Membangun Rumah
Primbon Jawa merupakan kumpulan pengetahuan tradisional masyarakat Jawa yang diwariskan secara turun-temurun. Primbon berisi berbagai perhitungan dan ramalan terkait kehidupan sehari-hari, termasuk pemilihan waktu yang baik untuk melakukan kegiatan penting seperti membangun rumah. Meskipun banyak yang menganggap primbon sebagai takhayul, namun bagi sebagian masyarakat Jawa, primbon masih dipegang teguh sebagai pedoman hidup.
Dalam konteks membangun rumah, primbon Jawa memiliki signifikansi penting karena:
- Diyakini dapat membawa keberuntungan dan keberkahan bagi penghuni rumah
- Membantu menghindari hal-hal buruk atau kendala selama proses pembangunan
- Memberikan rasa tenang dan percaya diri bagi pemilik rumah
- Melestarikan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Jawa
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa primbon sebaiknya dijadikan sebagai pertimbangan tambahan, bukan satu-satunya acuan dalam membangun rumah. Faktor-faktor praktis seperti kesiapan finansial, kondisi cuaca, dan ketersediaan material tetap harus menjadi prioritas utama.
Advertisement
Bulan-bulan Baik untuk Membangun Rumah Menurut Primbon Jawa
Berdasarkan primbon Jawa, terdapat beberapa bulan yang dianggap baik untuk memulai pembangunan rumah. Berikut adalah penjelasan mengenai bulan-bulan tersebut:
1. Bulan Bakda Mulud (Rabiul Akhir)
Bulan Bakda Mulud atau Rabiul Akhir dianggap sebagai salah satu bulan terbaik untuk membangun rumah. Memulai pembangunan pada bulan ini dipercaya dapat membawa keberkahan berupa:
- Kelancaran rezeki bagi penghuni rumah
- Kedamaian lahir dan batin
- Keharmonisan dalam keluarga
- Perlindungan dari berbagai marabahaya
Masyarakat Jawa meyakini bahwa rumah yang dibangun pada bulan Bakda Mulud akan menjadi tempat tinggal yang nyaman dan penuh ketentraman.
2. Bulan Rejeb (Rajab)
Bulan Rejeb atau Rajab juga dianggap sebagai waktu yang baik untuk memulai pembangunan rumah. Kelebihan membangun rumah pada bulan ini antara lain:
- Mendatangkan keberkahan spiritual
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan penghuni rumah
- Melindungi rumah dari gangguan makhluk halus
- Menciptakan suasana rumah yang tentram dan damai
Banyak yang percaya bahwa rumah yang dibangun pada bulan Rejeb akan menjadi tempat ibadah yang baik bagi penghuninya.
3. Bulan Ruwah (Sya'ban)
Bulan Ruwah atau Sya'ban merupakan bulan yang dipercaya membawa banyak keberkahan. Membangun rumah pada bulan ini diyakini dapat memberikan manfaat seperti:
- Mendatangkan kemakmuran bagi penghuni rumah
- Meningkatkan status sosial dan kehormatan
- Melancarkan rezeki dan usaha
- Memperkuat tali silaturahmi dengan tetangga
Rumah yang dibangun pada bulan Ruwah dipercaya akan menjadi tempat yang selalu ramai dikunjungi tamu dan membawa kebahagiaan bagi penghuninya.
4. Bulan Besar (Dzulhijjah)
Bulan Besar atau Dzulhijjah juga dianggap sebagai waktu yang sangat baik untuk membangun rumah. Keutamaan membangun rumah pada bulan ini meliputi:
- Mendatangkan keberkahan dan kebaikan berlimpah
- Meningkatkan rezeki dan kesejahteraan
- Memberikan perlindungan dari berbagai musibah
- Menciptakan suasana rumah yang penuh berkah
Masyarakat Jawa meyakini bahwa rumah yang dibangun pada bulan Besar akan menjadi tempat tinggal yang selalu diliputi kebahagiaan dan kesuksesan.
Cara Menghitung Hari Baik untuk Membangun Rumah
Selain memilih bulan yang tepat, primbon Jawa juga memberikan panduan untuk menentukan hari baik dalam memulai pembangunan rumah. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung hari baik tersebut:
1. Menentukan Neptu Hari dan Pasaran
Langkah pertama adalah menentukan nilai neptu dari hari dan pasaran yang direncanakan untuk memulai pembangunan. Berikut adalah nilai neptu untuk masing-masing hari dan pasaran:
Neptu Hari:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
Neptu Pasaran:
- Kliwon: 8
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
2. Menjumlahkan Neptu Hari dan Pasaran
Setelah mengetahui nilai neptu hari dan pasaran, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kedua nilai tersebut. Misalnya, jika hari yang dipilih adalah Senin Pahing, maka perhitungannya adalah:
Neptu Senin (4) + Neptu Pahing (9) = 13
3. Membagi Hasil Penjumlahan dengan 4
Hasil penjumlahan neptu hari dan pasaran kemudian dibagi 4. Sisa pembagian inilah yang akan menentukan apakah hari tersebut baik atau tidak untuk memulai pembangunan rumah. Menggunakan contoh di atas:
13 : 4 = 3 sisa 1
4. Interpretasi Hasil Perhitungan
Sisa pembagian tersebut memiliki makna sebagai berikut:
- Sisa 1: Sangat baik, membawa rezeki dan ketentraman
- Sisa 2: Baik, mendatangkan keselamatan
- Sisa 3: Kurang baik, bisa mendatangkan masalah
- Sisa 0 (habis dibagi 4): Tidak baik, sebaiknya dihindari
Berdasarkan contoh di atas, Senin Pahing dengan sisa pembagian 1 dianggap sebagai hari yang sangat baik untuk memulai pembangunan rumah.
Advertisement
Tradisi dan Ritual dalam Membangun Rumah Menurut Adat Jawa
Selain memilih waktu yang tepat, masyarakat Jawa juga memiliki berbagai tradisi dan ritual yang dilakukan saat membangun rumah. Beberapa di antaranya adalah:
1. Selamatan Wiwit
Selamatan wiwit adalah upacara yang dilakukan sebelum memulai pembangunan rumah. Tujuannya adalah memohon keselamatan dan kelancaran selama proses pembangunan. Dalam upacara ini, biasanya disajikan berbagai makanan seperti nasi tumpeng, ayam ingkung, dan jajanan pasar.
2. Penanaman Saka Guru
Saka guru adalah empat tiang utama yang menjadi penyangga rumah. Penanaman saka guru dianggap sebagai momen penting dan biasanya dilakukan oleh orang yang dituakan atau dihormati. Sebelum ditanam, saka guru biasanya diberi sesaji dan doa-doa khusus.
3. Memasang Krobongan
Krobongan adalah ruang khusus di dalam rumah yang dianggap sakral. Pemasangan krobongan biasanya dilakukan dengan ritual khusus dan dipimpin oleh sesepuh atau dukun adat.
4. Selamatan Tutup Atap
Setelah atap rumah selesai dipasang, biasanya diadakan selamatan tutup atap. Upacara ini bertujuan untuk mensyukuri tahap penting dalam pembangunan rumah dan memohon keselamatan bagi para pekerja serta calon penghuni rumah.
5. Boyongan atau Pindah Rumah
Sebelum menempati rumah baru, masyarakat Jawa biasanya mengadakan upacara boyongan atau pindah rumah. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi penghuni rumah yang baru.
Meskipun tidak semua orang Jawa masih melakukan seluruh ritual ini, banyak yang tetap mempertahankan beberapa elemen sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur.
Perbandingan dengan Tradisi Membangun Rumah di Daerah Lain
Tradisi memilih waktu yang tepat untuk membangun rumah tidak hanya ditemukan dalam budaya Jawa. Beberapa daerah lain di Indonesia dan bahkan di luar negeri juga memiliki kepercayaan serupa. Berikut adalah perbandingan singkat:
1. Tradisi Bali
Masyarakat Bali juga memiliki perhitungan khusus dalam menentukan hari baik untuk membangun rumah. Mereka menggunakan sistem kalender Pawukon yang terdiri dari 210 hari. Selain itu, posisi dan arah rumah juga sangat diperhatikan sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.
2. Tradisi Tionghoa
Dalam budaya Tionghoa, pemilihan waktu yang tepat untuk membangun rumah didasarkan pada ilmu Feng Shui. Mereka mempertimbangkan unsur-unsur seperti arah, elemen, dan energi chi dalam menentukan waktu dan tata letak rumah yang ideal.
3. Tradisi India
Masyarakat India menggunakan sistem Vastu Shastra dalam membangun rumah. Sistem ini memperhitungkan keselarasan antara alam, manusia, dan bangunan. Pemilihan waktu yang tepat untuk memulai pembangunan juga didasarkan pada perhitungan astrologi Hindu.
4. Tradisi Jepang
Di Jepang, terdapat tradisi Jichinsai atau upacara peletakan batu pertama sebelum membangun rumah. Waktu pelaksanaan upacara ini dipilih berdasarkan perhitungan tradisional Jepang yang disebut Rokuyo.
Meskipun memiliki perbedaan dalam detail dan pelaksanaannya, tradisi-tradisi ini memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan keharmonisan dan membawa keberuntungan bagi penghuni rumah.
Advertisement
Manfaat dan Kontroversi Penggunaan Primbon dalam Membangun Rumah
Penggunaan primbon Jawa dalam menentukan waktu membangun rumah memiliki berbagai manfaat, namun juga tidak lepas dari kontroversi. Berikut adalah beberapa manfaat dan kritik terhadap praktik ini:
Manfaat:
- Memberikan rasa tenang dan percaya diri bagi pemilik rumah
- Melestarikan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Jawa
- Menciptakan momen khusus dan bermakna dalam proses pembangunan rumah
- Memperkuat ikatan sosial melalui pelaksanaan ritual bersama
- Mendorong sikap hati-hati dan persiapan matang sebelum memulai pembangunan
Kontroversi:
- Dianggap tidak ilmiah dan bertentangan dengan ajaran agama tertentu
- Dapat menimbulkan ketergantungan berlebihan pada ramalan
- Berpotensi menunda pembangunan jika terlalu fokus mencari waktu yang "sempurna"
- Bisa menimbulkan kecemasan atau ketakutan jika hasil perhitungan dianggap kurang baik
- Kemungkinan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
Dalam menyikapi hal ini, penting untuk mengambil jalan tengah. Primbon dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan, namun tidak boleh mengabaikan faktor-faktor praktis dan rasional dalam membangun rumah.
Tips Membangun Rumah yang Baik dan Berkah
Selain memperhatikan waktu yang tepat menurut primbon, ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar proses pembangunan rumah berjalan lancar dan hasilnya membawa keberkahan:
1. Persiapkan Dana yang Cukup
Pastikan dana yang disiapkan cukup untuk menyelesaikan pembangunan. Hindari memaksakan diri atau berhutang berlebihan yang bisa menimbulkan stress di kemudian hari.
2. Pilih Kontraktor Terpercaya
Carilah kontraktor yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik. Pastikan ada kontrak kerja yang jelas untuk menghindari masalah di kemudian hari.
3. Gunakan Material Berkualitas
Jangan ragu untuk berinvestasi pada material berkualitas, terutama untuk bagian-bagian penting rumah seperti pondasi, struktur, dan atap.
4. Perhatikan Aspek Lingkungan
Bangunlah rumah yang ramah lingkungan dengan memperhatikan sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan efisiensi energi.
5. Ciptakan Suasana Positif
Selama proses pembangunan, usahakan untuk selalu berpikir positif dan bersyukur. Energi positif ini dipercaya akan memengaruhi suasana rumah nantinya.
6. Hormati Tetangga
Beritahu tetangga sekitar mengenai rencana pembangunan dan minta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul. Jaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar.
7. Lakukan Ibadah dan Sedekah
Bagi yang religius, perbanyak ibadah dan sedekah selama proses pembangunan sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan.
8. Fleksibel dalam Penjadwalan
Meskipun sudah memilih waktu yang dianggap baik, tetaplah fleksibel jika ada hal-hal tak terduga yang mengharuskan perubahan jadwal.
9. Dokumentasikan Proses Pembangunan
Catat dan foto setiap tahap pembangunan. Selain sebagai kenang-kenangan, ini juga berguna untuk referensi jika ada perbaikan di masa depan.
10. Rayakan Setiap Pencapaian
Jangan lupa untuk merayakan setiap tahap penting dalam pembangunan, misalnya dengan mengadakan syukuran sederhana bersama keluarga dan para pekerja.
Advertisement
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Apakah harus selalu mengikuti primbon dalam membangun rumah?
Tidak harus. Primbon bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan, namun faktor-faktor praktis seperti kesiapan finansial dan kondisi cuaca tetap harus menjadi prioritas utama.
2. Bagaimana jika tidak ada bulan atau hari yang dianggap baik dalam waktu dekat?
Jika situasi mendesak, tidak perlu terlalu kaku dalam mengikuti primbon. Yang terpenting adalah niat baik dan persiapan yang matang dalam membangun rumah.
3. Apakah ada doa khusus yang harus dibaca saat memulai pembangunan rumah?
Dalam tradisi Jawa, biasanya ada doa-doa khusus yang dipanjatkan. Namun, yang terpenting adalah berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing untuk memohon keselamatan dan keberkahan.
4. Bagaimana jika terpaksa membangun rumah di bulan yang dianggap kurang baik?
Jika terpaksa, tidak perlu terlalu khawatir. Yang terpenting adalah membangun dengan niat baik dan mengikuti standar keamanan yang berlaku.
5. Apakah primbon Jawa masih relevan di zaman modern?
Bagi sebagian masyarakat, primbon masih dianggap relevan sebagai bentuk pelestarian budaya. Namun, penerapannya sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan masa kini.
Kesimpulan
Pemilihan bulan yang bagus untuk membangun rumah menurut primbon Jawa merupakan tradisi yang masih dipegang oleh sebagian masyarakat. Meskipun tidak mutlak harus diikuti, primbon dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam proses pembangunan rumah. Yang terpenting adalah membangun rumah dengan persiapan matang, niat baik, dan tetap memperhatikan aspek-aspek praktis seperti kesiapan finansial, kondisi lingkungan, dan standar keamanan yang berlaku.
Dalam era modern ini, kita bisa mengambil hikmah dari tradisi primbon Jawa yaitu sikap kehati-hatian dan persiapan yang matang sebelum memulai proyek besar seperti membangun rumah. Dengan memadukan kearifan lokal dan pertimbangan rasional, diharapkan proses pembangunan rumah dapat berjalan lancar dan menghasilkan tempat tinggal yang nyaman, aman, dan membawa kebahagiaan bagi penghuninya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement