Liputan6.com, Jakarta Freemasonry merupakan salah satu organisasi persaudaraan tertua dan paling misterius di dunia. Dengan sejarah panjang yang penuh kontroversi, Freemasonry telah menarik perhatian dan spekulasi dari berbagai kalangan selama berabad-abad. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu Freemasonry, sejarahnya, filosofi yang dianut, struktur organisasi, ritual dan tradisi, simbol-simbol penting, keanggotaan, serta berbagai kontroversi yang menyelimutinya.
Definisi Freemasonry
Freemasonry adalah adalah organisasi persaudaraan internasional yang bersifat rahasia dan eksklusif. Nama "Freemasonry" berasal dari kata bahasa Inggris "freemason" yang berarti "tukang batu bebas". Hal ini merujuk pada asal-usul organisasi ini yang diklaim berasal dari serikat pekerja tukang batu di Eropa pada abad pertengahan.
Secara resmi, Freemasonry mendefinisikan dirinya sebagai "sistem moral khusus yang diilustrasikan dengan alegori dan disimbolkan dengan lambang". Organisasi ini menekankan pada pengembangan karakter moral dan spiritual para anggotanya melalui ritual, simbol, dan ajaran filosofis tertentu.
Beberapa karakteristik utama Freemasonry adalah:
- Bersifat rahasia dan eksklusif
- Memiliki ritual dan tradisi khusus
- Menggunakan simbol-simbol tertentu
- Menekankan pada nilai-nilai moral dan spiritual
- Memiliki struktur organisasi hierarkis
- Terbuka hanya untuk laki-laki dewasa (dengan beberapa pengecualian)
Meskipun sering dikaitkan dengan berbagai teori konspirasi, Freemasonry menyatakan diri sebagai organisasi non-politik dan non-agama yang bertujuan untuk meningkatkan karakter moral anggotanya dan melakukan kegiatan amal.
Advertisement
Sejarah Singkat Freemasonry
Sejarah pasti asal-usul Freemasonry masih diperdebatkan hingga kini. Namun, sebagian besar sejarawan sepakat bahwa Freemasonry modern berakar dari serikat pekerja tukang batu di Eropa pada abad pertengahan.
Beberapa tonggak penting dalam sejarah Freemasonry:
- Abad ke-14: Munculnya serikat pekerja tukang batu di Eropa
- 1599: Catatan tertua tentang loji Mason di Skotlandia
- 24 Juni 1717: Berdirinya Grand Lodge of England, dianggap sebagai awal Freemasonry modern
- 1723: Terbitnya "Konstitusi Anderson", dokumen dasar Freemasonry
- Abad ke-18: Penyebaran Freemasonry ke seluruh Eropa dan Amerika
- Abad ke-19: Freemasonry menyebar ke Asia dan Afrika
Pada awalnya, Freemasonry hanya terbuka bagi tukang batu profesional. Namun seiring waktu, organisasi ini mulai menerima anggota dari berbagai latar belakang, termasuk bangsawan, intelektual, dan tokoh masyarakat. Hal ini mengubah fokus Freemasonry dari serikat pekerja menjadi organisasi persaudaraan filosofis.
Selama sejarahnya yang panjang, Freemasonry telah mengalami berbagai kontroversi dan larangan di beberapa negara. Namun organisasi ini tetap bertahan dan berkembang hingga saat ini dengan jutaan anggota di seluruh dunia.
Filosofi dan Nilai-nilai Freemasonry
Freemasonry memiliki filosofi dan nilai-nilai inti yang menjadi pedoman bagi para anggotanya. Beberapa prinsip utama dalam ajaran Freemasonry antara lain:
- Kepercayaan pada Tuhan atau "Arsitek Agung Alam Semesta"
- Toleransi beragama dan penghormatan terhadap semua kepercayaan
- Pengembangan karakter moral dan spiritual
- Persaudaraan universal
- Kesetaraan dan keadilan
- Kebebasan berpikir dan berekspresi
- Pencarian kebenaran dan pengetahuan
- Pelayanan kepada masyarakat dan kemanusiaan
Freemasonry mengajarkan nilai-nilai ini melalui alegori, simbol, dan ritual. Organisasi ini menekankan pada pengembangan diri melalui introspeksi, pembelajaran, dan penerapan prinsip-prinsip moral dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu konsep penting dalam filosofi Freemasonry adalah ide tentang "batu kasar" yang harus dipahat menjadi "batu halus". Ini melambangkan proses penyempurnaan diri yang harus dilakukan setiap anggota untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Meskipun Freemasonry memiliki elemen spiritual, organisasi ini menegaskan bahwa mereka bukan agama dan tidak mengajarkan doktrin keagamaan tertentu. Freemasonry justru mendorong anggotanya untuk mendalami keyakinan agama masing-masing.
Advertisement
Struktur Organisasi Freemasonry
Freemasonry memiliki struktur organisasi yang kompleks dan hierarkis. Beberapa elemen utama dalam struktur Freemasonry adalah:
- Loji (Lodge): Unit dasar organisasi Freemasonry
- Grand Lodge: Badan yang mengatur loji-loji di suatu wilayah
- Tingkatan (Degree): Sistem peringkat dalam Freemasonry
- Ritual: Upacara dan tradisi khusus
- Pejabat Loji: Pemimpin dan pengurus loji
Loji merupakan unit dasar Freemasonry di mana para anggota berkumpul dan melakukan kegiatan. Setiap loji memiliki nomor dan nama unik serta harus mendapat izin dari Grand Lodge. Grand Lodge sendiri adalah badan yang mengatur dan mengawasi loji-loji di suatu wilayah tertentu, biasanya setingkat negara bagian atau negara.
Freemasonry mengenal sistem tingkatan atau "degree" yang harus dilalui anggotanya. Tiga tingkatan dasar dalam Freemasonry adalah:
- Entered Apprentice (Murid)
- Fellow Craft (Pekerja)
- Master Mason (Ahli)
Selain tiga tingkatan dasar ini, ada juga berbagai tingkatan lanjutan dalam cabang-cabang Freemasonry seperti Scottish Rite yang memiliki 33 tingkatan.
Setiap loji dipimpin oleh seorang Master dan dibantu oleh berbagai pejabat lainnya seperti Senior Warden, Junior Warden, Sekretaris, dan Bendahara. Pemilihan pejabat loji dilakukan secara berkala, biasanya setiap tahun.
Ritual dan Tradisi Freemasonry
Ritual dan tradisi merupakan bagian integral dari Freemasonry. Beberapa ritual dan tradisi penting dalam Freemasonry antara lain:
- Inisiasi: Upacara penerimaan anggota baru
- Kenaikan tingkat: Ritual untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi
- Pertemuan rutin: Rapat anggota loji
- Agape: Jamuan persaudaraan
- Upacara pemakaman: Ritual khusus untuk anggota yang meninggal
Ritual inisiasi merupakan salah satu aspek paling rahasia dalam Freemasonry. Calon anggota harus melalui serangkaian ujian dan sumpah sebelum diterima sebagai anggota penuh. Ritual ini sarat dengan simbolisme dan ajaran moral.
Pertemuan rutin loji biasanya diadakan sebulan sekali. Dalam pertemuan ini, anggota melakukan berbagai kegiatan seperti pembacaan risalah, diskusi filosofis, dan perencanaan kegiatan amal. Pertemuan selalu diakhiri dengan jamuan persaudaraan atau "agape".
Freemasonry juga memiliki tradisi khusus dalam hal berpakaian. Anggota biasanya mengenakan setelan jas hitam, dasi kupu-kupu, dan sarung tangan putih saat menghadiri pertemuan loji. Mereka juga mengenakan berbagai lencana dan perhiasan yang melambangkan tingkatan dan jabatan mereka.
Meskipun banyak aspek ritual Freemasonry yang dirahasiakan, organisasi ini menegaskan bahwa tidak ada yang "jahat" atau "berbahaya" dalam ritual mereka. Ritual-ritual ini lebih berfungsi sebagai sarana pembelajaran moral dan pengembangan karakter.
Advertisement
Simbol-Simbol Penting dalam Freemasonry
Freemasonry dikenal dengan penggunaan berbagai simbol yang kaya makna. Beberapa simbol penting dalam Freemasonry antara lain:
- Jangka dan Penggaris: Melambangkan moral dan kebajikan
- Huruf G: Bisa berarti God (Tuhan) atau Geometry (Ilmu Ukur)
- All-Seeing Eye: Mata yang melihat segalanya, simbol Tuhan
- Piramida: Melambangkan kekuatan dan stabilitas
- Acacia: Tanaman yang melambangkan keabadian jiwa
- Dua Pilar: Melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan
- Lantai Papan Catur: Melambangkan dualitas kehidupan
Simbol jangka dan penggaris sering disebut sebagai "lambang Masonic" karena sangat identik dengan Freemasonry. Jangka melambangkan batas-batas moral yang harus dipatuhi, sementara penggaris melambangkan kejujuran dan integritas.
Huruf G yang sering muncul di tengah lambang Masonic memiliki berbagai interpretasi. Selain God dan Geometry, ada juga yang menafsirkannya sebagai Gnosis (pengetahuan) atau Generation (penciptaan).
Simbol "All-Seeing Eye" atau Mata yang Melihat Segalanya sering dikaitkan dengan teori konspirasi. Namun bagi Freemason, simbol ini melambangkan Tuhan yang selalu mengawasi tindakan manusia.
Penggunaan simbol-simbol ini dalam ritual dan ajaran Freemasonry bertujuan untuk menyampaikan pelajaran moral dan filosofis secara alegoris. Setiap simbol memiliki makna mendalam yang harus dipelajari dan direnungkan oleh para anggota.
Keanggotaan Freemasonry
Keanggotaan Freemasonry memiliki beberapa karakteristik dan persyaratan khusus:
- Terbuka hanya untuk laki-laki dewasa (dengan beberapa pengecualian)
- Harus percaya pada Tuhan atau "Kekuatan Tertinggi"
- Memiliki reputasi moral yang baik
- Harus direkomendasikan oleh anggota yang sudah ada
- Harus melalui proses seleksi dan inisiasi
- Wajib menjaga kerahasiaan organisasi
Meskipun sebagian besar loji Freemasonry hanya menerima anggota laki-laki, ada beberapa cabang yang menerima perempuan atau bersifat campuran. Contohnya adalah Order of the Eastern Star dan Le Droit Humain.
Proses menjadi anggota Freemasonry cukup selektif. Calon anggota harus direkomendasikan oleh setidaknya dua anggota yang sudah ada. Mereka kemudian akan melalui proses wawancara dan pemeriksaan latar belakang sebelum diterima.
Setelah diterima, calon anggota harus melalui ritual inisiasi untuk menjadi anggota penuh. Dalam ritual ini, mereka harus mengucapkan sumpah untuk menjaga rahasia organisasi dan mematuhi aturan-aturan Freemasonry.
Freemasonry memiliki anggota dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan politik. Beberapa tokoh terkenal yang pernah menjadi anggota Freemasonry antara lain George Washington, Benjamin Franklin, Winston Churchill, dan Wolfgang Amadeus Mozart.
Advertisement
Kontroversi Seputar Freemasonry
Sepanjang sejarahnya, Freemasonry telah menjadi subjek berbagai kontroversi dan teori konspirasi. Beberapa kontroversi utama seputar Freemasonry antara lain:
- Tuduhan sebagai organisasi pemuja setan
- Klaim tentang agenda politik rahasia
- Dugaan pengaruh dalam pemerintahan dan bisnis
- Kritik dari kelompok agama
- Isu diskriminasi gender
- Kerahasiaan yang dianggap mencurigakan
Banyak kelompok agama, terutama Katolik Roma, telah mengkritik dan bahkan melarang Freemasonry. Mereka menganggap ajaran dan ritual Freemasonry bertentangan dengan doktrin agama.
Freemasonry juga sering dikaitkan dengan berbagai teori konspirasi tentang "Tata Dunia Baru" (New World Order). Ada yang percaya bahwa Freemason mengendalikan pemerintahan dan ekonomi dunia secara rahasia.
Isu diskriminasi gender juga menjadi kritik terhadap Freemasonry karena sebagian besar loji hanya menerima anggota laki-laki. Meskipun ada cabang yang menerima perempuan, ini masih menjadi minoritas.
Freemasonry sendiri membantah semua tuduhan ini. Mereka menegaskan bahwa organisasi mereka hanyalah perkumpulan persaudaraan biasa yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kegiatan amal.
Freemasonry di Indonesia
Sejarah Freemasonry di Indonesia dimulai pada masa kolonial Belanda. Beberapa fakta penting tentang Freemasonry di Indonesia:
- Loji pertama didirikan di Batavia (Jakarta) pada 1762
- Pada 1922 terdapat 20 loji di Hindia Belanda
- Beberapa tokoh nasional Indonesia pernah menjadi anggota
- Dilarang oleh Presiden Soekarno pada 1961
- Larangan dicabut oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000
Loji Freemasonry pertama di Indonesia bernama "La Choisie", didirikan di Batavia oleh Jacobus Cornelis Mattheus Radermacher. Pada masa jayanya, terdapat puluhan loji Freemasonry di berbagai kota di Indonesia.
Beberapa tokoh nasional Indonesia yang pernah menjadi anggota Freemasonry antara lain Raden Saleh, Paku Alam V, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat. Namun keanggotaan mereka masih diperdebatkan oleh beberapa sejarawan.
Freemasonry dilarang di Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno. Larangan ini dicabut pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid melalui Keputusan Presiden Nomor 69 Tahun 2000.
Meskipun larangan telah dicabut, keberadaan dan aktivitas Freemasonry di Indonesia saat ini tidak jelas. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih memandang negatif organisasi ini karena berbagai isu kontroversi yang melingkupinya.
Advertisement
FAQ Seputar Freemasonry
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Freemasonry:
-
Apakah Freemasonry adalah agama?
Tidak, Freemasonry bukan agama dan tidak mengajarkan doktrin keagamaan tertentu. Organisasi ini terbuka bagi pria dari berbagai latar belakang agama.
-
Apakah Freemasonry organisasi rahasia?
Freemasonry memiliki aspek-aspek yang dirahasiakan, terutama terkait ritual dan simbol. Namun, keberadaan organisasi ini sendiri tidak rahasia.
-
Apakah ada hubungan antara Freemasonry dan Illuminati?
Tidak ada bukti konkret yang menghubungkan Freemasonry dengan Illuminati. Ini lebih merupakan bagian dari teori konspirasi.
-
Mengapa Freemasonry hanya menerima anggota laki-laki?
Ini merupakan tradisi yang berasal dari sejarah Freemasonry sebagai serikat pekerja tukang batu. Namun, ada beberapa cabang Freemasonry yang menerima perempuan.
-
Apakah Freemasonry memiliki agenda politik?
Secara resmi, Freemasonry melarang diskusi politik dan agama dalam pertemuan loji. Organisasi ini menyatakan diri sebagai non-politik.
Kesimpulan
Freemasonry adalah organisasi persaudaraan yang kompleks dengan sejarah panjang dan penuh kontroversi. Meskipun sering menjadi subjek berbagai teori konspirasi, Freemasonry menegaskan diri sebagai organisasi yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kegiatan amal.
Terlepas dari berbagai pandangan pro dan kontra, Freemasonry tetap menjadi salah satu organisasi persaudaraan terbesar di dunia dengan jutaan anggota. Keberadaannya terus memicu perdebatan dan spekulasi di berbagai kalangan masyarakat.
Bagi mereka yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang Freemasonry, penting untuk melihatnya secara objektif dan kritis. Memahami sejarah, filosofi, dan struktur organisasi ini dapat membantu membedakan antara fakta dan mitos yang beredar luas di masyarakat.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement