Liputan6.com, Jakarta Kremian adalah istilah umum untuk infeksi cacing kremi, suatu kondisi yang disebabkan oleh cacing parasit kecil bernama Enterobius vermicularis. Infeksi ini sangat umum terjadi, terutama pada anak-anak, dan dapat menyebabkan gatal yang intens di area anus.
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang kremian, mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga cara pengobatan dan pencegahannya.
Definisi Kremian: Apa Itu Infeksi Cacing Kremi?
Kremian atau infeksi cacing kremi adalah kondisi di mana cacing parasit kecil bernama Enterobius vermicularis menginfeksi usus besar manusia. Cacing ini berukuran sangat kecil, hanya sekitar 5-13 milimeter, berwarna putih, dan berbentuk seperti benang. Meski ukurannya kecil, cacing kremi dapat menyebabkan gejala yang cukup mengganggu, terutama rasa gatal di sekitar anus.
Infeksi cacing kremi termasuk salah satu infeksi cacing usus yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat misalnya, diperkirakan sekitar 50% anak-anak pernah mengalami infeksi cacing kremi. Meski lebih sering menyerang anak-anak, orang dewasa juga bisa terinfeksi cacing kremi.
Cacing kremi memiliki siklus hidup yang unik. Cacing betina dewasa akan bertelur di lipatan kulit di sekitar anus, biasanya pada malam hari. Telur-telur ini kemudian dapat menempel pada pakaian, sprei, atau benda-benda lain di sekitar penderita. Jika tertelan atau terhirup, telur akan menetas di usus dan berkembang menjadi cacing dewasa dalam waktu sekitar 1-2 bulan.
Advertisement
Gejala Kremian: Tanda-Tanda Infeksi Cacing Kremi
Gejala utama kremian adalah rasa gatal yang intens di sekitar anus, terutama pada malam hari. Namun, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul akibat infeksi cacing kremi, di antaranya:
- Gatal di sekitar anus yang semakin parah pada malam hari
- Kesulitan tidur karena rasa gatal
- Iritasi kulit di sekitar anus akibat sering digaruk
- Gelisah dan mudah tersinggung akibat kurang tidur
- Nyeri perut ringan
- Mual atau muntah
- Nafsu makan berkurang
- Penurunan berat badan
- Pada anak perempuan, bisa terjadi gatal atau iritasi di area vagina
- Terlihatnya cacing kecil berwarna putih di tinja atau di sekitar anus
Penting untuk diingat bahwa beberapa orang yang terinfeksi cacing kremi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, mereka tetap dapat menularkan infeksi ke orang lain. Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga yang terdiagnosis kremian, sebaiknya seluruh anggota keluarga diperiksa dan diobati.
Penyebab Kremian: Bagaimana Infeksi Cacing Kremi Terjadi?
Infeksi cacing kremi terjadi ketika telur cacing masuk ke dalam tubuh manusia. Ada beberapa cara telur cacing kremi dapat masuk ke tubuh:
- Menelan telur cacing yang menempel pada tangan atau kuku yang kotor
- Menyentuh benda yang terkontaminasi telur cacing, lalu memasukkan tangan ke mulut
- Menghirup telur cacing yang beterbangan di udara
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui jabat tangan
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi cacing kremi antara lain:
- Usia anak-anak, terutama 5-10 tahun
- Tinggal di lingkungan padat penduduk atau kumuh
- Kebersihan diri yang buruk
- Kebiasaan menggigit kuku atau mengisap jempol
- Jarang mencuci tangan
- Berbagi penggunaan handuk atau pakaian dengan orang lain
- Tinggal serumah dengan penderita kremian
Penting untuk dipahami bahwa infeksi cacing kremi sangat mudah menular. Telur cacing dapat bertahan hidup di permukaan benda selama 2-3 minggu. Oleh karena itu, jika ada satu anggota keluarga yang terinfeksi, risiko penularan ke anggota keluarga lain sangat tinggi.
Advertisement
Diagnosis Kremian: Bagaimana Dokter Mendeteksi Infeksi Cacing Kremi?
Untuk mendiagnosis kremian, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah:
- Anamnesis: Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan kebiasaan sehari-hari pasien.
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa area anus dan sekitarnya untuk melihat tanda-tanda infeksi atau iritasi.
- Tes selotip (Scotch tape test): Ini adalah metode yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis kremian. Pasien diminta untuk menempelkan selotip bening di sekitar anus pada pagi hari sebelum mandi atau buang air besar. Selotip kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat adanya telur cacing.
- Analisis sampel kuku: Dokter mungkin akan mengambil sampel dari bawah kuku pasien untuk diperiksa di laboratorium.
- Pemeriksaan tinja: Meski jarang dilakukan, pemeriksaan tinja bisa membantu mendeteksi adanya cacing atau telur cacing.
Tes selotip biasanya dilakukan selama tiga hari berturut-turut untuk meningkatkan akurasi diagnosis. Hal ini karena cacing betina tidak selalu bertelur setiap malam.
Pengobatan Kremian: Cara Mengatasi Infeksi Cacing Kremi
Pengobatan kremian bertujuan untuk membunuh cacing dan mencegah infeksi berulang. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Obat-obatan
Dokter biasanya akan meresepkan obat cacing untuk mengatasi infeksi. Beberapa obat yang umum digunakan antara lain:
- Mebendazole: Obat ini bekerja dengan menghambat penyerapan glukosa oleh cacing, sehingga cacing akan mati kelaparan.
- Albendazole: Cara kerja obat ini mirip dengan mebendazole.
- Pyrantel pamoate: Obat ini menyebabkan kelumpuhan pada cacing sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.
Obat-obatan ini biasanya diberikan dalam dosis tunggal, yang kemudian diulang setelah 2 minggu untuk memastikan semua cacing telah mati. Penting untuk diingat bahwa seluruh anggota keluarga sebaiknya diobati secara bersamaan untuk mencegah penularan kembali.
2. Perawatan di Rumah
Selain pengobatan dengan obat-obatan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi kremian:
- Menjaga kebersihan: Rajin mencuci tangan, terutama setelah dari toilet dan sebelum makan.
- Memotong kuku pendek: Ini akan mengurangi risiko telur cacing bersembunyi di bawah kuku.
- Mengganti pakaian dalam dan sprei secara teratur: Sebaiknya ganti setiap hari selama masa pengobatan.
- Mencuci pakaian dan sprei dengan air panas: Suhu tinggi dapat membunuh telur cacing.
- Membersihkan rumah secara menyeluruh: Terutama area kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
- Menghindari menggaruk area anus: Ini dapat mencegah penyebaran telur cacing ke tangan.
3. Pengobatan Gejala
Untuk mengatasi gejala seperti gatal dan iritasi, dokter mungkin akan meresepkan:
- Krim atau salep anti-gatal untuk mengurangi rasa tidak nyaman di sekitar anus.
- Antihistamin untuk membantu mengurangi gatal dan memudahkan tidur di malam hari.
Penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan seksama dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan, meskipun gejala sudah membaik. Ini akan membantu mencegah infeksi berulang.
Advertisement
Pencegahan Kremian: Langkah-Langkah Menghindari Infeksi Cacing Kremi
Mencegah kremian lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi cacing kremi:
1. Menjaga Kebersihan Diri
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah dari toilet, sebelum makan, dan setelah mengganti popok anak.
- Mandi secara teratur, terutama di pagi hari untuk membersihkan telur cacing yang mungkin menempel di kulit.
- Memotong kuku secara teratur dan menjaga kebersihannya.
- Menghindari kebiasaan menggigit kuku atau mengisap jempol.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
- Membersihkan rumah secara teratur, terutama kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
- Mencuci sprei, sarung bantal, dan handuk dengan air panas minimal seminggu sekali.
- Menjemur kasur dan bantal di bawah sinar matahari secara berkala.
- Membersihkan mainan anak secara teratur.
3. Menghindari Kontaminasi
- Tidak berbagi penggunaan handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain.
- Menghindari berjalan tanpa alas kaki di tempat-tempat umum.
- Mencuci buah dan sayur dengan bersih sebelum dikonsumsi.
- Memasak daging dengan matang.
4. Edukasi
- Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersihan diri.
- Mengedukasi seluruh anggota keluarga tentang cara penularan dan pencegahan kremian.
5. Pengobatan Rutin
- Mempertimbangkan untuk melakukan pengobatan cacing secara rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali, terutama untuk anak-anak.
- Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, seluruh anggota keluarga sebaiknya diobati secara bersamaan.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten, risiko terkena infeksi cacing kremi dapat dikurangi secara signifikan.
Mitos dan Fakta Seputar Kremian
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait kremian. Mari kita bahas mitos dan fakta seputar infeksi cacing kremi ini:
Mitos 1: Makan kelapa parut menyebabkan kremian
Fakta: Ini adalah mitos yang tidak benar. Makan kelapa parut tidak menyebabkan kremian. Mitos ini mungkin muncul karena bentuk cacing kremi yang putih dan kecil mirip dengan parutan kelapa. Namun, infeksi cacing kremi disebabkan oleh tertelannya telur cacing, bukan karena makan kelapa.
Mitos 2: Kremian hanya menyerang anak-anak
Fakta: Meski lebih umum pada anak-anak, orang dewasa juga bisa terinfeksi cacing kremi. Siapa pun yang tinggal di lingkungan yang sama dengan penderita kremian berisiko tertular.
Mitos 3: Kremian disebabkan oleh kurangnya kebersihan
Fakta: Meski kebersihan yang buruk meningkatkan risiko infeksi, orang dengan kebersihan baik pun bisa terkena kremian jika terpapar telur cacing.
Mitos 4: Kremian tidak berbahaya dan akan hilang sendiri
Fakta: Meski jarang menyebabkan komplikasi serius, kremian tetap perlu diobati. Jika dibiarkan, infeksi bisa menyebar ke orang lain dan menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
Mitos 5: Cacing kremi bisa ditularkan dari hewan peliharaan
Fakta: Cacing kremi hanya menginfeksi manusia. Hewan peliharaan seperti anjing atau kucing tidak dapat menularkan cacing kremi ke manusia.
Advertisement
Kapan Harus Ke Dokter?
Meski kremian jarang menyebabkan komplikasi serius, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter:
- Jika Anda atau anak Anda mengalami gatal yang intens di sekitar anus, terutama pada malam hari.
- Jika Anda melihat cacing kecil berwarna putih di tinja atau di sekitar anus.
- Jika gejala kremian tidak membaik setelah pengobatan mandiri.
- Jika ada tanda-tanda infeksi sekunder, seperti kemerahan, bengkak, atau nanah di sekitar anus.
- Jika anak mengalami penurunan berat badan atau kehilangan nafsu makan yang signifikan.
- Jika ada gejala tambahan seperti demam, nyeri perut yang parah, atau darah dalam tinja.
Dokter akan melakukan pemeriksaan yang diperlukan dan memberikan pengobatan yang sesuai. Ingat, penanganan dini dapat mencegah penyebaran infeksi dan komplikasi yang mungkin timbul.
Pertanyaan Umum Seputar Kremian
1. Apakah kremian bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan?
Meski beberapa kasus ringan mungkin sembuh sendiri, sebagian besar kasus kremian memerlukan pengobatan. Tanpa pengobatan, infeksi bisa berlangsung lama dan menyebar ke orang lain.
2. Berapa lama pengobatan kremian biasanya berlangsung?
Pengobatan biasanya terdiri dari dosis tunggal obat cacing yang diulang setelah 2 minggu. Namun, gejala seperti gatal mungkin berlanjut selama beberapa hari setelah pengobatan.
3. Apakah kremian bisa kambuh setelah diobati?
Ya, kremian bisa kambuh jika sumber infeksi tidak dihilangkan atau jika terjadi paparan ulang terhadap telur cacing. Oleh karena itu, penting untuk mengobati seluruh anggota keluarga dan melakukan tindakan pencegahan.
4. Apakah kremian berbahaya bagi ibu hamil?
Kremian umumnya tidak berbahaya bagi ibu hamil atau janin. Namun, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat cacing.
5. Bisakah kremian menyebabkan komplikasi serius?
Komplikasi serius jarang terjadi, tetapi dalam kasus yang parah, kremian bisa menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita atau infeksi sekunder di area anus akibat garukan yang berlebihan.
Advertisement
Kesimpulan
Kremian atau infeksi cacing kremi adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada anak-anak. Meski jarang menyebabkan komplikasi serius, kremian dapat sangat mengganggu kenyamanan penderitanya. Pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahan kremian sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi dan penularan.
Ingatlah bahwa kebersihan adalah kunci utama dalam mencegah kremian. Rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya higiene personal dapat sangat membantu dalam mencegah infeksi cacing kremi. Jika Anda atau anggota keluarga Anda mengalami gejala kremian, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, kremian dapat diatasi dengan efektif, memastikan kesehatan dan kenyamanan Anda serta keluarga.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence