Sukses

Tips Frugal Living: Panduan Lengkap Menjalani Gaya Hidup Hemat dan Bijak

Pelajari tips frugal living untuk mengelola keuangan dengan bijak. Temukan manfaat, cara memulai, dan strategi jitu menjalani gaya hidup hemat tanpa mengorbankan kualitas hidup.

Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pengelolaan keuangan secara bijak dan hemat. Konsep ini berfokus pada penggunaan sumber daya secara efisien, termasuk uang, waktu, dan energi. Orang yang menerapkan frugal living berusaha memaksimalkan nilai dari setiap pengeluaran mereka.

Berbeda dengan anggapan umum, frugal living bukan berarti hidup dalam kekurangan atau pelit. Sebaliknya, gaya hidup ini mendorong seseorang untuk membuat keputusan finansial yang cerdas dan bertanggung jawab. Tujuannya adalah mencapai stabilitas keuangan jangka panjang sambil tetap menikmati hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.

Beberapa prinsip utama frugal living meliputi:

  • Membedakan antara kebutuhan dan keinginan
  • Menghindari pemborosan dan konsumsi berlebihan
  • Mencari alternatif yang lebih hemat namun tetap berkualitas
  • Memanfaatkan sumber daya yang ada secara kreatif
  • Menabung dan berinvestasi untuk masa depan

Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, pelaku frugal living dapat mencapai kebebasan finansial dan menjalani hidup yang lebih bermakna tanpa terbebani masalah keuangan.

2 dari 8 halaman

Manfaat Menerapkan Frugal Living

Menjalani gaya hidup frugal living membawa berbagai manfaat positif, baik dari segi finansial maupun kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama yang bisa Anda dapatkan:

1. Stabilitas Keuangan

Dengan mengelola pengeluaran secara bijak dan menghindari pemborosan, Anda dapat mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik. Hal ini membantu mengurangi stres finansial dan memberikan rasa aman dalam menghadapi tantangan ekonomi.

2. Peningkatan Tabungan

Frugal living mendorong Anda untuk menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung. Dengan memiliki cadangan dana yang cukup, Anda lebih siap menghadapi situasi darurat atau mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah atau dana pensiun.

3. Pengurangan Utang

Gaya hidup hemat membantu Anda menghindari utang yang tidak perlu dan lebih cepat melunasi utang yang sudah ada. Ini memberikan kebebasan finansial yang lebih besar dan mengurangi beban mental akibat tekanan utang.

4. Peningkatan Kreativitas

Frugal living mendorong Anda untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Hal ini dapat mengasah keterampilan problem-solving dan meningkatkan kepuasan pribadi ketika Anda berhasil menemukan solusi hemat untuk berbagai kebutuhan.

5. Dampak Positif pada Lingkungan

Dengan mengurangi konsumsi berlebihan dan lebih bijak dalam menggunakan sumber daya, frugal living secara tidak langsung berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip hidup berkelanjutan yang semakin penting di era modern.

6. Fokus pada Hal yang Benar-benar Penting

Frugal living mengajarkan Anda untuk memilah antara kebutuhan dan keinginan. Dengan demikian, Anda dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan personal, pengembangan diri, dan pencapaian tujuan jangka panjang.

7. Peningkatan Kesadaran Finansial

Menjalani gaya hidup frugal membuat Anda lebih sadar akan pola pengeluaran dan kebiasaan finansial. Kesadaran ini membantu Anda membuat keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan.

Dengan berbagai manfaat tersebut, frugal living terbukti menjadi pilihan gaya hidup yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

3 dari 8 halaman

Tips Praktis Menerapkan Frugal Living

Menjalani gaya hidup frugal living mungkin terdengar menantang, namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat menerapkannya secara efektif tanpa mengorbankan kenyamanan hidup. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk memulai perjalanan frugal living Anda:

1. Buat Anggaran yang Realistis

Langkah pertama dalam frugal living adalah membuat anggaran yang detail dan realistis. Catat semua pemasukan dan pengeluaran Anda, kemudian kategorikan berdasarkan prioritas. Gunakan metode seperti 50/30/20 (50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, 20% untuk tabungan) sebagai panduan awal. Evaluasi anggaran Anda secara berkala dan sesuaikan jika diperlukan.

2. Prioritaskan Kebutuhan di Atas Keinginan

Sebelum melakukan pembelian, tanyakan pada diri sendiri apakah itu kebutuhan atau keinginan. Fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar terlebih dahulu. Untuk keinginan, terapkan aturan menunggu 24 jam atau 30 hari sebelum memutuskan untuk membeli, terutama untuk barang-barang mahal.

3. Cari Alternatif yang Lebih Hemat

Selalu cari alternatif yang lebih hemat untuk setiap pengeluaran. Misalnya, memasak di rumah alih-alih makan di luar, menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi, atau membeli barang bekas berkualitas. Manfaatkan diskon, kupon, dan program loyalitas untuk menghemat biaya belanja.

4. Kurangi Tagihan Bulanan

Evaluasi tagihan bulanan Anda seperti listrik, air, internet, dan langganan streaming. Cari cara untuk menguranginya, misalnya dengan menggunakan peralatan hemat energi, membatasi penggunaan air, atau memilih paket internet yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Pertimbangkan untuk membatalkan langganan yang jarang digunakan.

5. Praktikkan DIY (Do It Yourself)

Belajar keterampilan baru untuk melakukan perbaikan sederhana, membuat dekorasi, atau bahkan membuat hadiah sendiri dapat menghemat banyak uang. Selain itu, aktivitas DIY juga bisa menjadi hobi yang menyenangkan dan bermanfaat.

6. Rencanakan Belanja dengan Bijak

Buat daftar belanja sebelum pergi ke toko dan patuhi daftar tersebut. Hindari belanja impulsif dengan tidak pergi ke toko dalam keadaan lapar atau stres. Pertimbangkan untuk membeli dalam jumlah besar untuk barang-barang yang sering digunakan dan tidak mudah rusak.

7. Maksimalkan Penggunaan Barang yang Sudah Dimiliki

Sebelum membeli barang baru, periksa apakah Anda sudah memiliki sesuatu yang serupa atau bisa digunakan sebagai pengganti. Perbaiki dan rawat barang-barang yang sudah ada agar tahan lama. Pertimbangkan untuk menjual atau menukar barang yang tidak lagi digunakan.

8. Investasikan Waktu dalam Pendidikan Finansial

Pelajari lebih lanjut tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan strategi menghemat uang. Semakin Anda memahami konsep keuangan, semakin baik keputusan finansial yang bisa Anda buat.

9. Cari Hiburan Gratis atau Murah

Temukan cara untuk bersenang-senang tanpa menghabiskan banyak uang. Manfaatkan fasilitas publik seperti taman, perpustakaan, atau museum. Ikuti acara komunitas gratis atau eksplorasi hobi yang tidak memerlukan banyak biaya.

10. Bangun Komunitas Frugal

Bergabung dengan komunitas atau grup online yang memiliki minat serupa dalam frugal living. Berbagi tips, pengalaman, dan dukungan dapat membantu Anda tetap termotivasi dalam menjalani gaya hidup hemat.

Dengan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten, Anda dapat memulai perjalanan frugal living dengan lebih mudah dan efektif. Ingatlah bahwa kunci utama frugal living adalah keseimbangan antara penghematan dan kualitas hidup.

4 dari 8 halaman

Perbedaan Frugal Living dengan Gaya Hidup Minimalis

Meskipun sering dianggap mirip, frugal living dan gaya hidup minimalis memiliki beberapa perbedaan mendasar. Memahami perbedaan ini penting untuk menentukan pendekatan mana yang lebih sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai pribadi Anda. Berikut adalah perbandingan antara kedua gaya hidup tersebut:

Fokus Utama

Frugal Living: Berfokus pada pengelolaan keuangan yang bijak dan efisien. Tujuan utamanya adalah menghemat uang dan memaksimalkan nilai dari setiap pengeluaran.

Gaya Hidup Minimalis: Lebih menekankan pada penyederhanaan hidup secara keseluruhan, termasuk mengurangi kepemilikan barang fisik dan memprioritaskan pengalaman daripada materi.

Pendekatan terhadap Kepemilikan

Frugal Living: Tidak selalu berarti mengurangi jumlah barang yang dimiliki. Pelaku frugal living mungkin memiliki banyak barang, tetapi cenderung mencari cara untuk mendapatkannya dengan harga lebih murah atau memaksimalkan penggunaannya.

Gaya Hidup Minimalis: Secara aktif berusaha mengurangi jumlah barang yang dimiliki, fokus pada barang-barang yang benar-benar esensial dan memberikan nilai tambah dalam hidup.

Motivasi

Frugal Living: Motivasi utamanya adalah finansial, seperti menghemat uang, mengurangi utang, atau mencapai tujuan keuangan tertentu.

Gaya Hidup Minimalis: Motivasinya lebih luas, termasuk mencari kebahagiaan melalui kesederhanaan, mengurangi stres, dan memiliki lebih banyak kebebasan dari kepemilikan materi.

Pendekatan terhadap Konsumsi

Frugal Living: Masih melakukan konsumsi, tetapi dengan lebih bijak dan selektif. Pelaku frugal living akan mencari penawaran terbaik dan mempertimbangkan nilai jangka panjang dari setiap pembelian.

Gaya Hidup Minimalis: Cenderung mengurangi konsumsi secara keseluruhan, fokus pada pengurangan kebutuhan dan keinginan untuk memiliki barang-barang baru.

Fleksibilitas

Frugal Living: Lebih fleksibel dalam penerapannya. Seseorang bisa menerapkan prinsip frugal living dalam aspek-aspek tertentu hidupnya tanpa harus mengubah gaya hidup secara drastis.

Gaya Hidup Minimalis: Seringkali memerlukan perubahan yang lebih menyeluruh dalam cara hidup dan berpikir, yang mungkin lebih menantang bagi sebagian orang.

Dampak pada Lingkungan

Frugal Living: Meskipun bukan fokus utama, frugal living dapat berdampak positif pada lingkungan melalui pengurangan konsumsi dan pemborosan.

Gaya Hidup Minimalis: Secara langsung berdampak positif pada lingkungan melalui pengurangan konsumsi dan penekanan pada kualitas daripada kuantitas.

Meskipun berbeda, frugal living dan gaya hidup minimalis memiliki beberapa kesamaan, seperti penekanan pada kesederhanaan dan pengurangan konsumsi berlebihan. Banyak orang memilih untuk menggabungkan elemen-elemen dari kedua gaya hidup ini untuk menciptakan pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai mereka.

5 dari 8 halaman

Tantangan dalam Menerapkan Frugal Living

Meskipun frugal living menawarkan banyak manfaat, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bukan tanpa tantangan. Memahami dan mengantisipasi tantangan-tantangan ini dapat membantu Anda lebih siap dan sukses dalam menjalani gaya hidup hemat. Berikut adalah beberapa tantangan umum yang mungkin Anda hadapi:

1. Tekanan Sosial dan FOMO (Fear of Missing Out)

Salah satu tantangan terbesar dalam frugal living adalah menghadapi tekanan sosial untuk mengikuti tren atau gaya hidup tertentu. Rasa takut ketinggalan (FOMO) dapat mendorong Anda untuk melakukan pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu. Penting untuk tetap teguh pada prinsip dan tujuan finansial Anda, sambil mencari cara kreatif untuk tetap terhubung dengan lingkungan sosial tanpa harus menghabiskan banyak uang.

2. Mengatasi Kebiasaan Konsumtif

Bagi banyak orang, mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi lebih hemat bisa menjadi proses yang sulit. Kebiasaan berbelanja impulsif atau menggunakan belanja sebagai bentuk pelampiasan emosi perlu diidentifikasi dan diatasi. Diperlukan kesadaran diri dan disiplin untuk mengubah kebiasaan ini secara bertahap.

3. Menyeimbangkan Kualitas dan Harga

Frugal living bukan berarti selalu memilih opsi termurah. Tantangannya adalah menemukan keseimbangan antara kualitas dan harga. Terkadang, membeli barang yang lebih mahal namun tahan lama bisa lebih hemat dalam jangka panjang. Diperlukan penelitian dan pertimbangan matang sebelum melakukan pembelian besar.

4. Mengelola Ekspektasi Keluarga

Jika Anda hidup bersama keluarga atau pasangan, menerapkan frugal living mungkin memerlukan negosiasi dan kompromi. Tidak semua anggota keluarga mungkin setuju dengan perubahan gaya hidup ini. Komunikasi terbuka dan penetapan tujuan bersama sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.

5. Mengatasi Rasa Bosan atau Terbatas

Terkadang, hidup hemat bisa terasa membosankan atau terbatas. Tantangannya adalah menemukan cara untuk tetap menikmati hidup tanpa harus menghabiskan banyak uang. Ini memerlukan kreativitas dan kemauan untuk mencoba hal-hal baru yang tidak selalu melibatkan pengeluaran besar.

6. Konsistensi Jangka Panjang

Menerapkan frugal living bukan hanya tentang perubahan jangka pendek, tetapi komitmen jangka panjang. Mempertahankan motivasi dan disiplin dalam waktu yang lama bisa menjadi tantangan tersendiri. Penting untuk secara teratur mengevaluasi progress dan merayakan pencapaian kecil untuk tetap termotivasi.

7. Menghadapi Situasi Darurat

Meskipun frugal living mendorong penghematan, situasi darurat atau pengeluaran tak terduga tetap bisa terjadi. Tantangannya adalah membangun dana darurat yang cukup tanpa merasa terlalu tertekan untuk menghemat setiap rupiah.

8. Mengatasi Stigma Negatif

Terkadang, frugal living dipandang negatif oleh masyarakat, dianggap sebagai gaya hidup yang terlalu pelit atau miskin. Menghadapi persepsi ini dan tetap percaya diri dengan pilihan gaya hidup Anda bisa menjadi tantangan tersendiri.

Menghadapi tantangan-tantangan ini membutuhkan kesabaran, fleksibilitas, dan komitmen yang kuat. Ingatlah bahwa frugal living adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Seiring waktu, Anda akan menemukan cara yang paling sesuai untuk menerapkan prinsip-prinsip frugal living dalam konteks kehidupan Anda sendiri.

6 dari 8 halaman

Frugal Living dalam Konteks Budaya Indonesia

Frugal living, meskipun istilahnya berasal dari Barat, sebenarnya memiliki akar yang kuat dalam budaya Indonesia. Banyak nilai-nilai dan praktik tradisional Indonesia yang sejalan dengan prinsip-prinsip frugal living. Memahami konteks budaya ini dapat membantu kita menerapkan gaya hidup hemat dengan cara yang lebih sesuai dan bermakna. Berikut adalah beberapa aspek frugal living dalam konteks budaya Indonesia:

1. Nilai Gotong Royong

Gotong royong, sebagai nilai inti masyarakat Indonesia, sangat sejalan dengan frugal living. Praktik saling membantu dan berbagi sumber daya dalam komunitas dapat mengurangi beban finansial individu. Misalnya, sistem arisan yang umum di Indonesia adalah bentuk manajemen keuangan komunal yang dapat membantu anggotanya mencapai tujuan finansial tertentu.

2. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya

Banyak masyarakat tradisional Indonesia memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini, seperti sistem subak di Bali atau sasi di Maluku, mengajarkan pentingnya menggunakan sumber daya secara bijak dan tidak berlebihan, yang sejalan dengan filosofi frugal living.

3. Tradisi Menyimpan dan Menabung

Budaya menabung sudah lama ada di Indonesia, seperti terlihat dari tradisi celengan atau tabungan bambu. Praktik ini mengajarkan pentingnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk masa depan, yang merupakan inti dari frugal living.

4. Konsep "Cukup" dalam Filosofi Jawa

Filosofi Jawa mengenal konsep "nrimo ing pandum" atau menerima apa yang diberikan dengan rasa syukur. Konsep ini mengajarkan untuk hidup sederhana dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, yang sangat selaras dengan prinsip frugal living.

5. Pemanfaatan Bahan Lokal

Tradisi Indonesia kaya akan praktik pemanfaatan bahan-bahan lokal dan alami, baik untuk makanan, obat-obatan, maupun kebutuhan sehari-hari lainnya. Hal ini sejalan dengan prinsip frugal living yang mendorong penggunaan sumber daya yang tersedia secara efisien.

6. Budaya Memperbaiki daripada Membeli Baru

Di banyak daerah di Indonesia, masih ada budaya untuk memperbaiki barang yang rusak daripada langsung membeli yang baru. Praktik ini sangat sesuai dengan prinsip frugal living yang menekankan pada pemanfaatan maksimal dari barang-barang yang dimiliki.

7. Sistem Barter dan Tukar Menukar

Beberapa komunitas di Indonesia masih mempraktikkan sistem barter atau tukar menukar barang dan jasa. Praktik ini dapat menjadi alternatif yang hemat untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus selalu mengeluarkan uang.

8. Perayaan dan Upacara Adat yang Sederhana

Meskipun ada kecenderungan untuk mengadakan perayaan besar-besaran, banyak upacara adat di Indonesia pada dasarnya sederhana dan menekankan pada makna spiritual daripada kemewahan materi. Hal ini sejalan dengan prinsip frugal living yang mengutamakan esensi daripada penampilan luar.

9. Konsep Warisan dan Peninggalan

Budaya Indonesia memiliki tradisi kuat dalam mewariskan harta benda dan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Praktik ini mendorong pengelolaan keuangan yang bijak dan perencanaan jangka panjang, yang merupakan aspek penting dari frugal living.

Dengan memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya Indonesia ke dalam praktik frugal living, kita dapat menerapkan gaya hidup hemat yang tidak hanya efektif secara finansial, tetapi juga kaya akan makna dan sesuai dengan konteks sosial-budaya kita. Hal ini memungkinkan kita untuk menjalani frugal living dengan cara yang lebih alami dan berkelanjutan.

7 dari 8 halaman

Frugal Living di Era Digital

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita hidup, termasuk bagaimana kita mengelola keuangan dan menerapkan prinsip-prinsip frugal living. Teknologi dapat menjadi pedang bermata dua - di satu sisi menawarkan banyak peluang untuk berhemat, namun di sisi lain juga dapat mendorong konsumsi berlebihan. Berikut adalah beberapa aspek frugal living di era digital yang perlu diperhatikan:

1. Pemanfaatan Aplikasi Keuangan

Berbagai aplikasi pengelolaan keuangan kini tersedia untuk membantu melacak pengeluaran, membuat anggaran, dan menganalisis pola belanja. Aplikasi-aplikasi ini dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menerapkan frugal living secara lebih terstruktur dan disiplin.

2. Belanja Online yang Bijak

E-commerce menawarkan kemudahan berbelanja dan sering kali menyediakan harga yang lebih kompetitif. Namun, kemudahan ini juga bisa mendorong pembelian impulsif. Penting untuk tetap disiplin dan memanfaatkan fitur perbandingan harga untuk mendapatkan penawaran terbaik tanpa terjebak dalam konsumsi berlebihan.

3. Peluang Penghasilan Tambahan

Era digital membuka banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui platform freelance, ekonomi gig, atau menjual barang bekas secara online. Ini dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus mengeluarkan modal besar.

4. Pembelajaran Online

Banyak kursus dan materi pembelajaran gratis tersedia online, memungkinkan peningkatan keterampilan tanpa biaya mahal. Ini sejalan dengan prinsip frugal living yang menekankan pada investasi dalam pengembangan diri.

5. Streaming dan Hiburan Digital

Layanan streaming dapat menjadi alternatif yang lebih hemat dibandingkan hiburan tradisional seperti menonton di bioskop atau membeli DVD. Namun, penting untuk mengelola langganan dengan bijak dan tidak terjebak dalam berlangganan terlalu banyak layanan.

6. Komunitas Online Frugal Living

Media sosial dan forum online menyediakan platform untuk berbagi tips dan pengalaman frugal living. Bergabung dengan komunitas-komunitas ini dapat memberikan inspirasi dan dukungan dalam menjalani gaya hidup hemat.

7. Digitalisasi Dokumen dan Penyimpanan

Menyimpan dokumen secara digital dapat menghemat ruang dan biaya penyimpanan fisik. Ini juga memudahkan akses dan pengelolaan informasi penting.

8. Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi Energi

Perangkat pintar dan aplikasi manajemen energi dapat membantu mengoptimalkan penggunaan listrik dan air di rumah, yang berujung pada penghematan biaya utilitas.

9. Perbankan Digital

Layanan perbankan digital sering menawarkan biaya administrasi yang lebih rendah dan bunga tabungan yang lebih tinggi dibandingkan bank tradisional. Memanfaatkan layanan ini dapat membantu mengoptimalkan pengelolaan keuangan.

10. Kesadaran akan Risiko Keamanan Digital

Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, penting untuk tetap waspada terhadap risiko keamanan digital seperti penipuan online atau pencurian data. Melindungi diri dari risiko ini adalah bagian penting dari frugal living di era digital.

Dalam menerapkan frugal living di era digital, kuncinya adalah memanfaatkan teknologi secara bijak untuk mendukung tujuan finansial Anda, sambil tetap menjaga disiplin dan kesadaran akan potensi jebakan konsumerisme digital. Dengan pendekatan yang seimbang, teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendukung gaya hidup hemat dan cerdas secara finansial.

8 dari 8 halaman

Kesimpulan

Frugal living bukanlah tentang menjalani hidup yang serba kekurangan atau menolak segala bentuk kenikmatan. Sebaliknya, ini adalah pendekatan yang bijaksana dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan dan sumber daya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip frugal living, kita dapat mencapai stabilitas finansial, mengurangi stres terkait uang, dan pada akhirnya, meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penting untuk diingat bahwa frugal living adalah perjalanan personal yang unik bagi setiap individu. Tidak ada pendekatan "satu ukuran untuk semua". Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara penghematan dan kenikmatan hidup, serta tetap setia pada nilai-nilai dan tujuan pribadi Anda.

Dalam konteks Indonesia, frugal living dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya lokal yang kaya, menciptakan pendekatan yang tidak hanya efektif secara finansial tetapi juga bermakna secara kultural. Di era digital, kita memiliki lebih banyak alat dan sumber daya untuk mendukung gaya hidup hemat ini, meskipun juga menghadapi tantangan baru.

Akhirnya, frugal living adalah tentang membuat pilihan yang cerdas dan bertanggung jawab dalam cara kita menggunakan uang dan sumber daya. Dengan melakukannya, k

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence