Sukses

Tips Agar Cumi Tidak Alot: Panduan Lengkap Memasak Cumi Empuk

Pelajari tips agar cumi tidak alot saat dimasak. Panduan lengkap memilih, membersihkan, dan mengolah cumi agar tetap empuk dan lezat.

Liputan6.com, Jakarta Cumi merupakan salah satu hidangan seafood yang sangat populer dan digemari banyak orang. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang gurih membuat cumi menjadi primadona di berbagai hidangan. Namun, tidak jarang kita menemui cumi yang alot dan sulit dikunyah setelah dimasak. Hal ini tentu mengurangi kenikmatan saat menyantapnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai tips dan trik agar cumi tidak alot saat dimasak, sehingga Anda dapat menikmati hidangan cumi yang lezat dan empuk.

2 dari 16 halaman

Definisi Cumi dan Karakteristiknya

Cumi-cumi, atau dalam bahasa Latin disebut Teuthida, adalah jenis moluska laut yang termasuk dalam kelas Cephalopoda. Hewan ini memiliki tubuh lunak dengan tentakel di sekitar mulutnya. Cumi-cumi hidup di berbagai perairan di seluruh dunia, mulai dari perairan dangkal hingga laut dalam.

Karakteristik utama cumi-cumi meliputi:

  • Tubuh berbentuk torpedo dengan kepala yang jelas
  • Memiliki delapan lengan dan dua tentakel yang lebih panjang
  • Dilengkapi kantong tinta untuk pertahanan diri
  • Kulit luar yang halus dan licin
  • Daging berwarna putih keabu-abuan
  • Tekstur daging yang kenyal namun lembut

Cumi-cumi memiliki kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak, menjadikannya pilihan makanan laut yang sehat. Namun, tekstur dagingnya yang unik memerlukan penanganan khusus saat memasak agar tidak menjadi alot.

3 dari 16 halaman

Memilih Cumi Segar Berkualitas

Langkah pertama untuk mendapatkan cumi yang empuk adalah dengan memilih cumi yang segar dan berkualitas. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih cumi yang baik:

  • Perhatikan penampilan: Cumi segar memiliki kulit yang halus, mengkilap, dan berwarna cerah. Hindari cumi yang kulitnya kusam atau berlendir.
  • Cek tekstur: Daging cumi yang segar terasa kenyal dan padat saat ditekan. Jika terasa lembek atau berair, sebaiknya dihindari.
  • Perhatikan aroma: Cumi segar memiliki aroma laut yang segar, bukan bau amis yang menyengat.
  • Periksa mata: Mata cumi yang segar terlihat jernih dan menonjol. Hindari cumi dengan mata yang keruh atau cekung.
  • Perhatikan warna: Cumi segar biasanya berwarna putih keabu-abuan atau sedikit kemerahan. Hindari cumi yang berwarna terlalu gelap atau kekuningan.
  • Cek kesegaran tentakel: Tentakel cumi segar terlihat jelas dan terpisah satu sama lain, bukan menggumpal.

Jika membeli cumi beku, pastikan kemasannya tidak rusak atau terdapat kristal es di dalamnya. Pilih cumi beku yang dikemas secara individual untuk memudahkan penggunaan.

4 dari 16 halaman

Cara Membersihkan Cumi dengan Benar

Membersihkan cumi dengan benar adalah langkah penting untuk mendapatkan hasil masakan yang lezat dan tidak alot. Berikut adalah langkah-langkah membersihkan cumi:

  1. Cuci cumi di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan lendir.
  2. Pisahkan kepala cumi dari tubuhnya dengan cara menarik perlahan.
  3. Keluarkan isi perut cumi, termasuk tulang rawan yang transparan (disebut pena).
  4. Jika ingin, Anda bisa mengupas kulit luar cumi. Namun, ini opsional karena kulit cumi juga bisa dimakan.
  5. Potong tentakel cumi tepat di bawah mata.
  6. Bersihkan kantong tinta jika tidak ingin menggunakannya. Jika ingin menggunakan tinta, pisahkan dengan hati-hati.
  7. Bilas kembali cumi yang sudah dibersihkan dengan air dingin.

Untuk memudahkan proses memasak dan membuat cumi lebih empuk, Anda bisa membuat sayatan berbentuk kotak-kotak atau diagonal pada bagian dalam tubuh cumi. Ini akan membantu cumi matang lebih merata dan mencegah bagian tepi menggulung saat dimasak.

5 dari 16 halaman

Teknik Marinasi Cumi Sebelum Dimasak

Marinasi adalah salah satu kunci untuk mendapatkan cumi yang empuk dan lezat. Proses ini tidak hanya menambah cita rasa, tetapi juga membantu melunakkan tekstur daging cumi. Berikut adalah beberapa teknik marinasi yang efektif:

  • Marinasi dengan air jeruk: Rendam cumi dalam air perasan jeruk nipis atau lemon selama 15-30 menit. Asam sitrat dalam jeruk membantu memecah serat protein cumi, membuatnya lebih empuk.
  • Gunakan enzim alami: Buah-buahan seperti nanas atau pepaya mengandung enzim yang dapat melunakkan daging. Campurkan sedikit jus atau parutan buah-buahan ini dalam marinasi.
  • Marinasi susu: Rendam cumi dalam susu selama 30 menit sebelum dimasak. Enzim dalam susu membantu melunakkan tekstur cumi.
  • Campuran garam dan baking soda: Campurkan 1/2 sendok teh baking soda dan 1/2 sendok teh garam, lalu balurkan ke cumi. Diamkan selama 15-20 menit sebelum dibilas bersih.
  • Marinasi rempah: Gunakan campuran rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, dan merica untuk menambah cita rasa sekaligus melunakkan tekstur cumi.

Setelah marinasi, bilas cumi dengan air bersih (kecuali jika menggunakan marinasi berbumbu yang akan digunakan dalam masakan). Pastikan untuk mengeringkan cumi dengan tisu atau kain bersih sebelum dimasak untuk hasil yang optimal.

6 dari 16 halaman

Teknik Memasak Cumi agar Tidak Alot

Memasak cumi dengan benar adalah kunci utama untuk mendapatkan tekstur yang empuk dan tidak alot. Berikut adalah beberapa teknik memasak yang dapat Anda terapkan:

  1. Memasak cepat dengan suhu tinggi: Ini adalah metode yang paling umum dan efektif. Panaskan wajan atau panggangan hingga benar-benar panas sebelum memasukkan cumi. Masak cumi selama 2-3 menit saja dengan api besar. Cumi akan matang dengan cepat dan tetap empuk.
  2. Memasak lambat dengan suhu rendah: Jika Anda ingin membuat hidangan cumi berkuah atau ragout, masak cumi dengan api kecil selama 30-60 menit. Metode slow cooking ini akan membuat cumi kembali empuk setelah melewati fase alot.
  3. Teknik blanching: Rebus cumi dalam air mendidih selama 30-60 detik, lalu segera pindahkan ke dalam air es. Ini akan menghentikan proses memasak dan membuat cumi tetap empuk. Setelah itu, Anda bisa mengolah cumi sesuai resep yang diinginkan.
  4. Penggunaan pressure cooker: Memasak cumi dengan pressure cooker dapat mempersingkat waktu memasak sambil tetap menjaga keempukan. Masak selama 5-7 menit pada tekanan tinggi.
  5. Teknik sous-vide: Memasak cumi dengan metode sous-vide (memasak dalam kantong vakum di dalam air dengan suhu terkontrol) dapat menghasilkan tekstur yang sangat lembut. Masak pada suhu 59°C selama 30-60 menit.

Ingatlah bahwa kunci utama adalah tidak memasak cumi terlalu lama. Overcooked cumi akan menjadi alot dan sulit dikunyah. Lebih baik memasak cumi sedikit kurang matang daripada terlalu matang, karena panas residual akan terus memasak cumi bahkan setelah diangkat dari api.

7 dari 16 halaman

Durasi Ideal Memasak Cumi

Durasi memasak cumi sangat penting untuk mendapatkan tekstur yang empuk dan tidak alot. Berikut adalah panduan durasi memasak cumi berdasarkan metode yang digunakan:

  • Tumis atau stir-fry: 2-3 menit dengan api besar. Pastikan wajan benar-benar panas sebelum memasukkan cumi.
  • Goreng: 3-5 menit, tergantung ukuran potongan cumi. Goreng dalam minyak panas (180°C) hingga berwarna keemasan.
  • Bakar atau panggang: 2-4 menit per sisi. Pastikan panggangan sudah panas sebelum memasak cumi.
  • Rebus: 30-60 detik dalam air mendidih, lalu segera pindahkan ke air es.
  • Slow cooking: 30-60 menit dengan api kecil untuk hidangan berkuah atau ragout.
  • Pressure cooker: 5-7 menit pada tekanan tinggi.
  • Sous-vide: 30-60 menit pada suhu 59°C.

Perlu diingat bahwa durasi ini bisa bervariasi tergantung pada ukuran dan ketebalan cumi. Cumi yang lebih besar atau tebal mungkin memerlukan waktu memasak sedikit lebih lama. Selalu perhatikan perubahan warna dan tekstur cumi saat memasak. Cumi yang sudah matang akan berubah warna dari transparan menjadi putih susu dan terasa sedikit kenyal saat ditekan.

Tip penting: Lebih baik memasak cumi sedikit kurang matang daripada terlalu matang. Anda selalu bisa menambahkan waktu memasak jika diperlukan, tetapi cumi yang terlalu matang tidak bisa dikembalikan menjadi empuk.

8 dari 16 halaman

Bumbu dan Rempah untuk Cumi Empuk

Pemilihan bumbu dan rempah yang tepat tidak hanya menambah cita rasa pada cumi, tetapi juga dapat membantu mempertahankan keempukan dagingnya. Berikut adalah beberapa bumbu dan rempah yang cocok untuk cumi:

  • Bawang putih: Selain menambah aroma, bawang putih mengandung enzim yang dapat membantu melunakkan daging cumi.
  • Jahe: Memiliki enzim proteolitik yang dapat memecah protein, membantu melunakkan cumi.
  • Jeruk nipis atau lemon: Asam sitrat dalam jeruk membantu memecah serat protein cumi, membuatnya lebih empuk.
  • Anggur putih atau sake: Alkohol dalam minuman ini dapat membantu melunakkan tekstur cumi.
  • Nanas atau pepaya: Mengandung enzim bromelain (nanas) dan papain (pepaya) yang efektif melunakkan daging.
  • Baking soda: Dalam jumlah kecil, baking soda dapat membantu menjaga keempukan cumi saat dimasak.
  • Garam laut: Selain memberi rasa, garam juga membantu mempertahankan kelembaban cumi.
  • Minyak zaitun: Mengandung antioksidan yang dapat membantu menjaga tekstur cumi.
  • Rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, dan jintan: Selain menambah cita rasa, rempah-rempah ini juga memiliki sifat antioksidan yang baik untuk menjaga kualitas daging cumi.

Cara menggunakan bumbu dan rempah:

  1. Buat marinasi dengan mencampurkan bumbu pilihan Anda. Misalnya, campuran bawang putih cincang, jahe parut, perasan jeruk nipis, garam, dan sedikit minyak zaitun.
  2. Rendam cumi dalam marinasi selama 15-30 menit sebelum dimasak. Untuk hasil terbaik, marinasi di dalam kulkas.
  3. Sebelum memasak, keringkan cumi dari marinasi menggunakan tisu dapur untuk menghindari cumi yang terlalu basah saat dimasak.
  4. Saat memasak, tambahkan bumbu segar seperti bawang putih cincang atau jahe iris untuk menambah aroma dan rasa.

Ingatlah untuk tidak menggunakan terlalu banyak bumbu asam jika Anda berencana memasak cumi dalam waktu lama, karena asam dapat membuat tekstur cumi menjadi lebih keras jika terlalu lama terpapar panas.

9 dari 16 halaman

Berbagai Metode Memasak Cumi

Ada berbagai metode memasak cumi yang dapat Anda coba untuk mendapatkan hasil yang empuk dan lezat. Setiap metode memiliki kelebihan dan karakteristik tersendiri. Berikut adalah beberapa metode populer untuk memasak cumi:

  1. Tumis (Stir-fry):
    • Metode cepat dan mudah yang cocok untuk cumi ukuran kecil atau yang dipotong tipis.
    • Gunakan wajan atau wok yang sangat panas dan minyak yang tahan panas tinggi seperti minyak kanola atau minyak sayur.
    • Masak cumi selama 2-3 menit saja, aduk terus menerus.
    • Cocok untuk hidangan seperti cumi saus padang atau cumi cabai hijau.
  2. Goreng:
    • Ideal untuk cumi yang dibalut tepung atau dibuat crispy.
    • Gunakan minyak yang cukup banyak dan panas (sekitar 180°C).
    • Goreng cumi selama 3-5 menit hingga keemasan.
    • Cocok untuk hidangan seperti cumi goreng tepung atau calamari.
  3. Bakar atau Panggang:
    • Memberikan aroma dan rasa yang khas pada cumi.
    • Bisa menggunakan panggangan, oven, atau grill pan.
    • Olesi cumi dengan minyak atau marinasi sebelum dipanggang.
    • Panggang selama 2-4 menit per sisi.
    • Ideal untuk hidangan seperti cumi bakar bumbu rujak.
  4. Rebus:
    • Metode yang sehat dan cocok untuk salad atau hidangan berkuah.
    • Rebus cumi dalam air mendidih selama 30-60 detik saja.
    • Segera pindahkan ke air es untuk menghentikan proses memasak.
    • Bisa digunakan untuk membuat salad cumi atau sebagai bahan tambahan sup.
  5. Slow Cooking:
    • Cocok untuk hidangan berkuah atau ragout.
    • Masak cumi dengan api kecil selama 30-60 menit.
    • Metode ini membuat cumi sangat empuk dan bumbu meresap sempurna.
    • Ideal untuk hidangan seperti cumi kuah hitam atau cumi saus tiram.

Setiap metode memasak memiliki teknik dan waktu yang berbeda. Pilihlah metode yang sesuai dengan resep dan preferensi Anda. Ingatlah bahwa kunci utama dalam memasak cumi adalah tidak memasak terlalu lama untuk menghindari tekstur yang alot.

10 dari 16 halaman

Alat Masak yang Tepat untuk Cumi

Pemilihan alat masak yang tepat dapat membantu Anda mendapatkan hasil terbaik saat memasak cumi. Berikut adalah beberapa alat masak yang direkomendasikan beserta kegunaannya:

  1. Wajan anti lengket atau wok:
    • Ideal untuk menumis atau stir-fry cumi.
    • Permukaan anti lengket membantu mencegah cumi menempel dan memudahkan pengadukan.
    • Bentuk wok yang cekung memungkinkan panas terdistribusi merata.
  2. Panggangan atau grill pan:
    • Sempurna untuk memanggang atau membakar cumi.
    • Memberikan garis-garis panggang yang menarik dan aroma smoky.
    • Grill pan bisa menjadi alternatif jika tidak memiliki panggangan outdoor.
  3. Panci deep fryer atau wajan dalam:
    • Cocok untuk menggoreng cumi, terutama yang dibalut tepung.
    • Memungkinkan cumi terendam sepenuhnya dalam minyak untuk hasil yang crispy merata.
  4. Panci bertekanan (pressure cooker):
    • Efektif untuk memasak cumi dalam waktu singkat namun tetap empuk.
    • Ideal untuk hidangan cumi berkuah atau ragout.
  5. Slow cooker:
    • Cocok untuk memasak cumi dalam waktu lama dengan suhu rendah.
    • Menghasilkan cumi yang sangat empuk dan bumbu yang meresap.
  6. Oven:
    • Bisa digunakan untuk memanggang cumi dalam jumlah besar.
    • Cocok untuk membuat hidangan cumi panggang atau cumi isi.
  7. Termometer makanan:
    • Membantu mengontrol suhu saat memasak cumi untuk hasil yang konsisten.
    • Penting terutama saat menggoreng atau memanggang.
  8. Talenan dan pisau tajam:
    • Penting untuk membersihkan dan memotong cumi dengan benar.
    • Pisau yang tajam membantu membuat potongan yang bersih tanpa merusak tekstur cumi.

Selain alat-alat di atas, pastikan juga Anda memiliki peralatan dapur standar seperti sendok sayur, spatula, dan mangkuk untuk mencampur bumbu. Dengan alat yang tepat, proses memasak cumi akan menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih optimal.

11 dari 16 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Memasak Cumi

Seputar memasak cumi, terdapat beberapa mitos yang beredar di masyarakat. Mari kita bahas mitos-mitos ini beserta fakta sebenarnya:

  1. Mitos: Cumi harus dimasak lama agar empuk.

    Fakta: Cumi sebenarnya hanya membutuhkan waktu singkat untuk matang. Memasak terlalu lama justru membuat cumi alot. Cumi sebaiknya dimasak cepat dengan api tinggi (2-3 menit) atau sangat lama dengan api rendah (30-60 menit).

  2. Mitos: Menambahkan coca-cola saat memasak membuat cumi empuk.

    Fakta: Meskipun beberapa orang mengklaim metode ini efektif, tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Asam dalam coca-cola mungkin membantu melunakkan sedikit, tapi efeknya minimal dan bisa mempengaruhi rasa.

  3. Mitos: Cumi tidak perlu dimarinasi.

    Fakta: Marinasi dapat membantu melunakkan cumi dan menambah cita rasa. Marinasi dengan bahan asam seperti jeruk nipis atau enzim seperti nanas dapat membantu memecah serat protein cumi.

  4. Mitos: Semua bagian cumi bisa dimakan.

    Fakta: Sebagian besar bagian cumi memang bisa dimakan, namun ada beberapa bagian yang sebaiknya dibuang seperti kantong tinta (jika tidak digunakan) dan "pena" atau tulang rawan transparan di dalam tubuh cumi.

  5. Mitos: Cumi beku tidak seenak cumi segar.

    Fakta: Jika dibekukan dan dicairkan dengan benar, cumi beku bisa sama enaknya dengan cumi segar. Bahkan, cumi yang dibekukan segera setelah ditangkap bisa lebih segar daripada "cumi segar" yang sudah beberapa hari di pasar.

  6. Mitos: Cumi selalu berbau amis.

    Fakta: Cumi segar seharusnya tidak berbau amis menyengat. Bau amis yang kuat biasanya menandakan cumi sudah tidak segar. Penggunaan jeruk nipis atau cuka dalam marinasi dapat membantu mengurangi bau amis.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda memasak cumi dengan lebih baik dan menghindari kesalahan umum yang sering terjadi. Selalu ingat bahwa kunci utama memasak cumi yang empuk adalah waktu dan suhu yang tepat, serta penggunaan bahan-bahan segar berkualitas.

12 dari 16 halaman

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Cumi

Cumi tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Berikut adalah kandungan nutrisi dan manfaat mengonsumsi cumi:

Kandungan Nutrisi (per 100 gram cumi mentah):

  • Kalori: 92
  • Protein: 15.8 gram
  • Lemak: 1.4 gram
  • Karbohidrat: 3.1 gram
  • Serat: 0 gram
  • Vitamin B12: 1.3 mcg (54% dari Angka Kecukupan Gizi harian)
  • Selenium: 44.8 mcg (64% dari AKG)
  • Fosfor: 221 mg (22% dari AKG)
  • Tembaga: 1.9 mg (95% dari AKG)
  • Zinc: 1.5 mg (10% dari AKG)

Manfaat Kesehatan:

  1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi: Cumi kaya akan protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial, penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
  2. Rendah Kalori dan Lemak: Cocok untuk diet rendah kalori dan program penurunan berat badan.
  3. Kaya Vitamin B12: Penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang sehat.
  4. Sumber Selenium yang Baik: Selenium berperan sebagai antioksidan dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
  5. Mengandung Asam Lemak Omega-3: Meskipun tidak sebanyak ikan berlemak, cumi tetap menyediakan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.
  6. Sumber Fosfor: Penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
  7. Kaya Tembaga: Berperan dalam pembentukan sel darah merah dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
  8. Mengandung Zinc: Penting untuk sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka.
  9. Rendah Merkuri: Dibandingkan dengan beberapa jenis ikan, cumi memiliki kandungan merkuri yang relatif rendah, menjadikannya pilihan seafood yang aman untuk dikonsumsi secara teratur.

Meskipun memiliki banyak manfaat, penting untuk mengonsumsi cumi dengan bijak. Hindari menggoreng cumi dengan minyak berlebihan atau menambahkan terlalu banyak garam untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya. Metode memasak seperti memanggang, mengukus, atau menumis dengan sedikit minyak adalah cara terbaik untuk menikmati cumi sambil menjaga nilai gizinya.

13 dari 16 halaman

Resep Olahan Cumi yang L ezat

Berikut adalah beberapa resep olahan cumi yang lezat dan mudah dibuat:

1. Cumi Goreng Tepung Crispy

Bahan-bahan:

  • 500 gram cumi, dibersihkan dan dipotong cincin
  • 200 gram tepung terigu
  • 50 gram tepung maizena
  • 1 butir telur, kocok lepas
  • 1 sdt baking powder
  • Garam dan merica secukupnya
  • Minyak untuk menggoreng

Cara membuat:

  1. Campurkan tepung terigu, tepung maizena, baking powder, garam, dan merica dalam mangkuk.
  2. Celupkan cumi ke dalam telur kocok, lalu gulingkan ke dalam campuran tepung hingga terbalut rata.
  3. Panaskan minyak dalam wajan. Goreng cumi hingga keemasan dan crispy, sekitar 2-3 menit.
  4. Angkat dan tiriskan. Sajikan dengan saus sambal atau mayonnaise.

2. Cumi Saus Padang

Bahan-bahan:

  • 500 gram cumi, dibersihkan dan dipotong cincin
  • 3 siung bawang putih, cincang
  • 5 siung bawang merah, iris tipis
  • 3 buah cabai merah besar, iris serong
  • 5 buah cabai rawit (sesuai selera)
  • 1 batang serai, memarkan
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 buah tomat, potong dadu
  • 2 sdm saus tomat
  • 1 sdm saus tiram
  • Garam, gula, dan merica secukupnya
  • Air secukupnya
  • Minyak untuk menumis

Cara membuat:

  1. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
  2. Masukkan cabai, serai, dan daun jeruk. Tumis hingga layu.
  3. Tambahkan tomat, saus tomat, saus tiram, garam, gula, dan merica. Aduk rata.
  4. Masukkan cumi dan sedikit air. Masak dengan api besar selama 2-3 menit.
  5. Koreksi rasa dan sajikan.

3. Cumi Hitam Kuah

Bahan-bahan:

  • 500 gram cumi utuh dengan tintanya
  • 5 siung bawang merah, iris tipis
  • 3 siung bawang putih, cincang
  • 2 cm jahe, memarkan
  • 2 cm lengkuas, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 2 buah cabai hijau besar, iris serong
  • 2 buah cabai merah besar, iris serong
  • 1 sdm air asam jawa
  • Garam dan gula secukupnya
  • Air secukupnya
  • Minyak untuk menumis

Cara membuat:

  1. Bersihkan cumi, jangan buang kantong tintanya. Potong-potong sesuai selera.
  2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
  3. Masukkan jahe, lengkuas, dan daun salam. Tumis sebentar.
  4. Tambahkan cumi beserta tintanya. Aduk rata.
  5. Masukkan cabai, air asam jawa, garam, dan gula. Tambahkan sedikit air.
  6. Masak dengan api sedang hingga kuah mengental dan cumi matang, sekitar 10-15 menit.
  7. Koreksi rasa dan sajikan.

4. Cumi Bakar Bumbu Rujak

Bahan-bahan:

  • 500 gram cumi besar, dibersihkan
  • 3 siung bawang putih
  • 5 siung bawang merah
  • 3 buah cabai merah besar
  • 2 cm jahe
  • 2 cm kunyit
  • 3 butir kemiri, sangrai
  • 1 sdt terasi bakar
  • 2 sdm air asam jawa
  • 2 sdm kecap manis
  • Garam dan gula secukupnya
  • Minyak untuk mengoles

Cara membuat:

  1. Haluskan bawang putih, bawang merah, cabai, jahe, kunyit, kemiri, dan terasi.
  2. Campurkan bumbu halus dengan air asam jawa, kecap manis, garam, dan gula.
  3. Belah cumi, tapi jangan sampai putus. Lumuri dengan bumbu dan diamkan 30 menit.
  4. Panaskan panggangan atau grill pan.
  5. Bakar cumi sambil sesekali diolesi sisa bumbu, sekitar 2-3 menit per sisi.
  6. Angkat dan sajikan dengan sambal dan lalapan.

5. Tumis Cumi Cabai Hijau

Bahan-bahan:

  • 500 gram cumi, dibersihkan dan dipotong cincin
  • 10 buah cabai hijau besar, iris serong
  • 5 siung bawang merah, iris tipis
  • 3 siung bawang putih, cincang
  • 2 cm jahe, memarkan
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 buah tomat hijau, potong dadu
  • 1 sdm saus tiram
  • Garam dan merica secukupnya
  • Minyak untuk menumis

Cara membuat:

  1. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
  2. Masukkan cabai hijau, jahe, dan daun jeruk. Tumis hingga layu.
  3. Tambahkan cumi, saus tiram, garam, dan merica. Masak dengan api besar selama 2-3 menit.
  4. Masukkan tomat hijau, aduk sebentar.
  5. Koreksi rasa dan sajikan.

Resep-resep di atas dapat dimodifikasi sesuai selera. Yang terpenting adalah memperhatikan waktu memasak cumi agar tidak alot. Selamat mencoba!

14 dari 16 halaman

Cara Menyimpan Cumi agar Tetap Segar

Menyimpan cumi dengan benar sangat penting untuk mempertahankan kesegarannya dan mencegah pembusukan. Berikut adalah beberapa metode penyimpanan cumi yang efektif:

1. Penyimpanan di Lemari Es

Untuk penyimpanan jangka pendek (1-2 hari), ikuti langkah-langkah berikut:

  • Bersihkan cumi dari kotoran dan buang bagian yang tidak digunakan.
  • Bilas cumi dengan air dingin dan keringkan dengan tisu dapur.
  • Letakkan cumi dalam wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik wrap.
  • Simpan di bagian paling dingin lemari es (biasanya di bagian bawah).
  • Pastikan suhu lemari es di bawah 4°C.

2. Penyimpanan di Freezer

Untuk penyimpanan jangka panjang (hingga 3 bulan), gunakan metode ini:

  • Bersihkan dan keringkan cumi seperti langkah sebelumnya.
  • Potong cumi sesuai kebutuhan (opsional).
  • Bungkus cumi dengan plastik wrap, lalu masukkan ke dalam kantong zip-lock.
  • Keluarkan udara sebanyak mungkin dari kantong sebelum menutupnya.
  • Beri label tanggal pada kantong.
  • Simpan di freezer dengan suhu -18°C atau lebih rendah.

3. Metode Glazing

Metode ini membantu mencegah freezer burn pada cumi:

  • Bersihkan dan keringkan cumi.
  • Bekukan cumi di atas nampan selama beberapa jam.
  • Celupkan cumi beku ke dalam air es selama beberapa detik.
  • Kembalikan ke freezer hingga lapisan es mengeras.
  • Ulangi proses 2-3 kali untuk membentuk lapisan es yang melindungi cumi.
  • Simpan cumi yang sudah di-glaze dalam kantong freezer.

4. Penyimpanan Cumi Olahan

Untuk cumi yang sudah dimasak:

  • Tunggu hingga cumi mencapai suhu ruang (tidak lebih dari 2 jam).
  • Simpan dalam wadah kedap udara.
  • Letakkan di lemari es dan konsumsi dalam 3-4 hari.
  • Untuk penyimpanan lebih lama, bekukan cumi olahan (dapat bertahan hingga 1 bulan).

5. Tips Tambahan

  • Jangan mencuci cumi sebelum disimpan di freezer, karena air dapat membentuk kristal es yang merusak tekstur.
  • Jika membeli cumi beku, jangan mencairkannya kecuali akan segera digunakan.
  • Untuk mencairkan cumi beku, pindahkan ke lemari es semalaman atau rendam dalam air dingin (jangan air hangat).
  • Jangan membekukan kembali cumi yang sudah dicairkan.

Dengan menyimpan cumi dengan benar, Anda dapat memastikan bahwa cumi tetap segar dan aman dikonsumsi saat akan diolah. Penyimpanan yang tepat juga membantu mempertahankan tekstur dan rasa cumi, sehingga hasil masakan tetap optimal.

15 dari 16 halaman

FAQ Seputar Memasak Cumi

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar memasak cumi beserta jawabannya:

1. Mengapa cumi saya selalu alot setelah dimasak?

Cumi menjadi alot biasanya karena terlalu lama dimasak. Cumi sebaiknya dimasak dengan cepat (2-3 menit) atau sangat lama (30-60 menit). Memasak di antara kedua waktu ini sering menghasilkan cumi yang alot.

2. Bagaimana cara menghilangkan bau amis pada cumi?

Anda bisa merendam cumi dalam air perasan jeruk nipis atau lemon selama 15-30 menit sebelum diolah. Bisa juga menggunakan campuran air dan cuka. Pastikan untuk membilas cumi setelah perendaman.

3. Apakah perlu mengupas kulit luar cumi?

Tidak selalu. Kulit luar cumi bisa dimakan dan seringkali memberikan tekstur yang menarik. Namun, jika Anda tidak menyukai teksturnya, Anda bisa mengupasnya.

4. Bagaimana cara membersihkan cumi dengan benar?

Pertama, tarik kepala dan tentakel dari tubuh cumi. Keluarkan isi perut dan buang "pena" atau tulang rawan transparan. Bersihkan kantong tinta jika tidak ingin menggunakannya. Bilas cumi dengan air dingin.

5. Apakah tinta cumi bisa dimakan?

Ya, tinta cumi bisa dimakan dan sering digunakan dalam masakan seperti pasta hitam atau nasi goreng hitam. Tinta cumi kaya akan rasa umami dan memberikan warna hitam yang unik pada masakan.

6. Berapa lama cumi bisa disimpan di lemari es?

Cumi segar bisa disimpan di lemari es selama 1-2 hari. Untuk penyimpanan lebih lama, sebaiknya cumi dibekukan.

7. Bagaimana cara terbaik mencairkan cumi beku?

Cara terbaik adalah memindahkan cumi beku ke lemari es dan membiarkannya mencair perlahan semalaman. Jika terburu-buru, Anda bisa merendam cumi beku dalam air dingin (bukan air hangat) selama beberapa menit.

8. Apakah cumi cocok untuk diet?

Ya, cumi relatif rendah kalori dan tinggi protein, membuatnya cocok untuk diet. Namun, perhatikan metode memasaknya; hindari menggoreng dengan banyak minyak jika sedang diet.

9. Bagaimana cara memotong cumi agar tidak menggulung saat dimasak?

Anda bisa membuat sayatan berbentuk kotak-kotak atau diagonal pada bagian dalam tubuh cumi. Ini akan membantu cumi tetap rata saat dimasak.

10. Apakah cumi aman dikonsumsi ibu hamil?

Cumi umumnya aman dikonsumsi ibu hamil dalam jumlah moderat. Namun, karena kandungan merkurinya, sebaiknya dibatasi konsumsinya dan pastikan cumi dimasak dengan matang.

Memahami jawaban dari pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu Anda mengatasi berbagai tantangan dalam memasak cumi. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menemukan metode yang paling sesuai dengan selera Anda.

16 dari 16 halaman

Kesimpulan

Memasak cumi agar tidak alot memang membutuhkan sedikit keahlian dan pengetahuan. Namun, dengan memahami karakteristik cumi dan menerapkan teknik-teknik yang tepat, Anda dapat menghasilkan hidangan cumi yang lezat dan empuk. Kunci utamanya adalah memilih cumi segar, membersihkannya dengan benar, dan memasak dengan waktu dan suhu yang tepat.

Ingatlah bahwa cumi adalah bahan makanan yang sensitif terhadap panas. Memasak terlalu lama akan menghasilkan tekstur yang alot, sementara memasak terlalu singkat bisa menyebabkan cumi terasa mentah. Temukan keseimbangan yang tepat dengan bereksperimen menggunakan berbagai metode memasak yang telah dibahas.

Jangan takut untuk mencoba berbagai resep dan teknik. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan memasak Anda. Dengan latihan dan kesabaran, Anda akan segera menjadi ahli dalam memasak cumi yang empuk dan lezat.

Terakhir, ingatlah bahwa cumi bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Dengan mengolahnya secara tepat, Anda tidak hanya menyajikan hidangan yang menggugah selera, tetapi juga memberikan asupan nutrisi yang baik bagi tubuh. Selamat memasak dan menikmati kelezatan cumi yang empuk!

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini