Liputan6.com, Jakarta Keju mozarella merupakan salah satu jenis keju yang paling populer dan disukai di seluruh dunia. Keju khas Italia ini terkenal dengan teksturnya yang lembut, elastis, dan mudah meleleh saat dipanaskan. Namun, tahukah Anda dari apa sebenarnya keju mozarella terbuat? Mari kita pelajari lebih lanjut tentang bahan dasar, proses pembuatan, dan berbagai aspek menarik lainnya dari keju mozarella yang lezat ini.
Definisi dan Asal-usul Keju Mozarella
Keju mozarella adalah jenis keju segar yang berasal dari Italia, tepatnya dari daerah Campania di sekitar Naples. Nama "mozzarella" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Italia "mozzare" yang berarti "memotong". Hal ini merujuk pada proses pembuatan keju ini yang melibatkan pemotongan dan pemelintiran adonan keju.
Awalnya, keju mozarella dibuat menggunakan susu kerbau air Italia (Bubalus bubalis). Penggunaan susu kerbau ini memberikan cita rasa yang khas dan tekstur yang lembut pada keju mozarella. Namun, seiring berjalannya waktu dan meningkatnya permintaan, produsen keju mulai menggunakan susu sapi sebagai alternatif yang lebih mudah didapat dan lebih ekonomis.
Keju mozarella memiliki beberapa karakteristik unik yang membuatnya berbeda dari jenis keju lainnya:
- Tekstur yang lembut dan elastis
- Warna putih susu atau sedikit kekuningan
- Rasa yang ringan dan sedikit asam
- Kemampuan meleleh dengan sempurna saat dipanaskan
- Kadar air yang tinggi, membuat keju ini harus dikonsumsi dalam waktu singkat
Advertisement
Bahan-bahan Utama Pembuatan Keju Mozarella
Untuk memahami lebih dalam tentang keju mozarella terbuat dari apa, mari kita bahas bahan-bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatannya:
- Susu: Bahan dasar utama keju mozarella adalah susu. Seperti disebutkan sebelumnya, susu kerbau adalah pilihan tradisional, namun susu sapi juga sering digunakan. Beberapa produsen bahkan menggunakan campuran kedua jenis susu tersebut.
- Rennet: Enzim ini digunakan untuk menggumpalkan susu dan memisahkan curd (gumpalan padat) dari whey (cairan). Rennet dapat berasal dari hewan (biasanya dari lambung anak sapi) atau alternatif nabati untuk versi vegetarian.
- Kultur bakteri: Bakteri asam laktat ditambahkan ke dalam susu untuk menghasilkan asam laktat, yang membantu dalam proses penggumpalan dan memberikan rasa khas pada keju.
- Garam: Garam ditambahkan untuk memberikan rasa dan membantu dalam proses pengawetan keju.
- Air: Air panas digunakan dalam proses pemelintiran dan pembentukan keju mozarella.
Kombinasi bahan-bahan ini, bersama dengan teknik pembuatan yang tepat, menghasilkan keju mozarella yang lezat dan memiliki tekstur unik yang kita kenal.
Proses Pembuatan Keju Mozarella
Setelah mengetahui bahan-bahan utamanya, mari kita pelajari bagaimana keju mozarella dibuat. Proses pembuatan keju ini melibatkan beberapa tahap penting:
- Pasteurisasi susu: Susu dipanaskan untuk membunuh bakteri berbahaya dan menjamin keamanan produk.
- Penambahan kultur bakteri: Bakteri asam laktat ditambahkan ke dalam susu yang telah dipasteurisasi.
- Penambahan rennet: Enzim rennet ditambahkan untuk memulai proses penggumpalan susu.
- Pemotongan curd: Setelah susu menggumpal, curd dipotong menjadi potongan-potongan kecil untuk memisahkan whey.
- Pemanasan dan pengadukan: Curd dipanaskan sambil diaduk untuk mengeluarkan lebih banyak whey.
- Penirisan: Curd ditiriskan untuk menghilangkan sisa whey.
- Pemelintiran dan peregangan: Curd yang sudah ditiriskan kemudian dipanaskan dengan air panas dan dipelintir serta diregangkan hingga mencapai tekstur yang diinginkan.
- Pembentukan: Keju yang sudah elastis dibentuk menjadi bola atau bentuk lain yang diinginkan.
- Pendinginan: Keju didinginkan dalam air dingin untuk mempertahankan bentuknya.
- Penyimpanan: Keju mozarella disimpan dalam air garam atau whey untuk menjaga kesegarannya.
Proses pembuatan ini memerlukan keterampilan dan pengalaman untuk menghasilkan keju mozarella dengan kualitas terbaik. Setiap tahap memiliki peran penting dalam menentukan tekstur, rasa, dan karakteristik akhir dari keju.
Advertisement
Jenis-jenis Keju Mozarella
Meskipun kita sering menganggap keju mozarella sebagai satu jenis keju, sebenarnya ada beberapa variasi yang perlu diketahui:
- Mozzarella di Bufala Campana: Ini adalah keju mozarella tradisional yang terbuat dari susu kerbau air Italia. Memiliki rasa yang kaya dan tekstur yang sangat lembut.
- Fior di Latte: Keju mozarella yang terbuat dari susu sapi. Memiliki rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan yang terbuat dari susu kerbau.
- Mozzarella Affumicata: Keju mozarella yang diasapi, memberikan aroma dan rasa yang unik.
- Burrata: Variasi keju mozarella yang diisi dengan cream dan potongan mozzarella di dalamnya, menciptakan tekstur yang sangat lembut dan creamy.
- Bocconcini: Keju mozarella dalam bentuk bola-bola kecil, cocok untuk salad atau camilan.
Setiap jenis keju mozarella ini memiliki karakteristik unik dan dapat digunakan dalam berbagai hidangan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan.
Manfaat Kesehatan Keju Mozarella
Selain rasanya yang lezat, keju mozarella juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan:
- Sumber protein berkualitas tinggi: Keju mozarella kaya akan protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
- Kaya kalsium: Membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.
- Mengandung probiotik: Beberapa jenis keju mozarella mengandung bakteri baik yang dapat mendukung kesehatan pencernaan.
- Sumber vitamin B: Terutama vitamin B12 yang penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah.
- Rendah laktosa: Dibandingkan dengan susu cair, keju mozarella memiliki kandungan laktosa yang lebih rendah, sehingga lebih mudah dicerna bagi sebagian orang.
Meskipun memiliki manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsi keju mozarella dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang.
Advertisement
Penggunaan Keju Mozarella dalam Kuliner
Keju mozarella sangat serbaguna dan dapat digunakan dalam berbagai hidangan. Berikut beberapa cara populer untuk menikmati keju ini:
- Pizza: Keju mozarella adalah bahan utama dalam pizza, memberikan lapisan keju yang meleleh sempurna.
- Caprese Salad: Salad klasik Italia yang terdiri dari irisan tomat segar, mozarella, dan daun basil.
- Lasagna: Lapisan keju mozarella memberikan tekstur creamy pada lasagna.
- Panini dan sandwich: Keju mozarella yang meleleh sempurna membuat sandwich menjadi lebih lezat.
- Pasta baked: Berbagai jenis pasta panggang sering menggunakan keju mozarella sebagai topping.
- Camilan: Bocconcini atau stik mozarella yang digoreng menjadi camilan yang populer.
Kreativitas dalam menggunakan keju mozarella sangat luas, dan Anda dapat bereksperimen dengan berbagai resep untuk menemukan kombinasi rasa yang Anda sukai.
Tips Memilih dan Menyimpan Keju Mozarella
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam menikmati keju mozarella, perhatikan tips berikut:
- Pilih keju segar: Jika memungkinkan, pilih keju mozarella segar yang disimpan dalam air atau whey. Keju ini memiliki rasa dan tekstur terbaik.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa: Keju mozarella segar biasanya memiliki masa simpan yang singkat, jadi pastikan untuk memperhatikan tanggal kadaluarsanya.
- Simpan dengan benar: Simpan keju mozarella dalam kulkas pada suhu antara 4-5°C. Jika keju dalam air atau whey, ganti cairannya setiap hari atau dua hari sekali.
- Konsumsi segera: Untuk rasa terbaik, konsumsi keju mozarella segar dalam waktu 2-3 hari setelah dibuka.
- Biarkan mencapai suhu ruang: Sebelum disajikan, biarkan keju mozarella mencapai suhu ruang selama beberapa menit untuk meningkatkan rasanya.
Dengan memperhatikan tips ini, Anda dapat memastikan bahwa keju mozarella yang Anda nikmati selalu dalam kondisi terbaik.
Advertisement
Cara Membuat Keju Mozarella di Rumah
Meskipun membuat keju mozarella di rumah mungkin terdengar menantang, sebenarnya cukup mungkin dilakukan dengan bahan-bahan dan peralatan yang tepat. Berikut adalah panduan singkat untuk membuat keju mozarella di rumah:
-
Siapkan bahan-bahan:
- 4 liter susu sapi segar (pasteurisasi, bukan UHT)
- 1,5 sendok teh asam sitrat
- 1/4 tablet rennet
- Air panas
- Garam
-
Langkah-langkah:
- Larutkan asam sitrat dalam 120 ml air.
- Panaskan susu hingga suhu 32°C, lalu tambahkan larutan asam sitrat. Aduk perlahan.
- Larutkan rennet dalam 60 ml air, lalu tambahkan ke dalam susu. Aduk sebentar, lalu diamkan selama 5-10 menit hingga susu menggumpal.
- Potong gumpalan (curd) menjadi kotak-kotak kecil.
- Panaskan curd hingga suhu 42°C sambil diaduk perlahan.
- Saring curd dan buang whey-nya.
- Panaskan curd dengan air panas (suhu sekitar 80°C) dan mulai meregangkan dan melipat keju hingga halus dan elastis.
- Bentuk keju menjadi bola atau bentuk yang diinginkan.
- Rendam dalam air es selama beberapa menit untuk mempertahankan bentuknya.
Membuat keju mozarella di rumah membutuhkan latihan dan kesabaran, tetapi hasilnya bisa sangat memuaskan. Anda dapat menikmati keju mozarella segar buatan sendiri dan bahkan bereksperimen dengan menambahkan rempah-rempah atau bumbu untuk variasi rasa.
Perbandingan Keju Mozarella dengan Jenis Keju Lainnya
Untuk memahami lebih baik tentang keunikan keju mozarella, mari kita bandingkan dengan beberapa jenis keju populer lainnya:
-
Mozarella vs Cheddar:
- Mozarella: Tekstur lembut, rasa ringan, mudah meleleh
- Cheddar: Tekstur lebih keras, rasa lebih tajam, meleleh tapi tidak seelastis mozarella
-
Mozarella vs Parmesan:
- Mozarella: Keju segar, kadar air tinggi, rasa ringan
- Parmesan: Keju keras, dimatangkan lama, rasa sangat kuat dan asin
-
Mozarella vs Ricotta:
- Mozarella: Tekstur elastis, digunakan sebagai topping atau isian
- Ricotta: Tekstur lembut seperti krim, sering digunakan dalam hidangan manis dan asin
-
Mozarella vs Gouda:
- Mozarella: Keju segar, rasa ringan, ideal untuk meleleh
- Gouda: Keju semi-keras, rasa bervariasi tergantung usia, meleleh tapi tidak seelastis mozarella
Setiap jenis keju memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk penggunaan tertentu dalam memasak. Keju mozarella unggul dalam kemampuannya untuk meleleh dengan sempurna dan memberikan tekstur yang elastis, membuatnya ideal untuk pizza dan hidangan panggang lainnya.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Keju Mozarella
Ada beberapa mitos dan kesalahpahaman umum tentang keju mozarella. Mari kita luruskan beberapa di antaranya:
- Mitos: Semua keju mozarella terbuat dari susu kerbau. Fakta: Meskipun keju mozarella tradisional memang terbuat dari susu kerbau, banyak variasi modern yang menggunakan susu sapi.
- Mitos: Keju mozarella selalu rendah lemak. Fakta: Kandungan lemak dalam keju mozarella bervariasi. Ada versi rendah lemak, tetapi keju mozarella tradisional cukup tinggi lemak.
- Mitos: Keju mozarella tidak bisa disimpan lama. Fakta: Meskipun keju mozarella segar memang harus cepat dikonsumsi, versi yang dikemas dengan baik bisa bertahan beberapa minggu jika disimpan dengan benar.
- Mitos: Keju mozarella hanya cocok untuk pizza. Fakta: Meskipun populer untuk pizza, keju mozarella sangat serbaguna dan dapat digunakan dalam berbagai hidangan, baik panas maupun dingin.
- Mitos: Semua keju mozarella memiliki rasa yang sama. Fakta: Rasa keju mozarella dapat bervariasi tergantung pada jenis susu yang digunakan, proses pembuatan, dan lamanya pematangan.
Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda lebih menghargai keunikan dan keragaman keju mozarella.
Inovasi dan Tren Terkini dalam Dunia Keju Mozarella
Meskipun keju mozarella memiliki sejarah panjang, industri keju terus berinovasi untuk memenuhi permintaan dan preferensi konsumen yang berubah. Beberapa tren dan inovasi terkini meliputi:
- Mozarella vegan: Dibuat dari bahan nabati seperti kacang-kacangan atau minyak kelapa, dirancang untuk meleleh dan memiliki tekstur mirip mozarella tradisional.
- Mozarella beraroma: Variasi keju mozarella dengan tambahan rempah-rempah, bumbu, atau bahkan buah-buahan untuk menciptakan rasa unik.
- Mozarella siap pakai: Produk mozarella yang sudah dipotong atau diparut, dikemas dalam kemasan yang mudah dibuka untuk kenyamanan konsumen.
- Mozarella organik dan bebas GMO: Merespons permintaan konsumen akan produk yang lebih alami dan berkelanjutan.
- Mozarella fungsional: Diperkaya dengan probiotik, vitamin, atau mineral tambahan untuk manfaat kesehatan yang lebih besar.
Inovasi-inovasi ini menunjukkan bahwa meskipun keju mozarella memiliki tradisi yang kuat, industri ini terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar modern.
Advertisement
Kesimpulan
Keju mozarella, dengan sejarahnya yang kaya dan proses pembuatan yang unik, telah menjadi salah satu jenis keju yang paling dicintai di seluruh dunia. Dari bahan dasarnya yang sederhana - susu, rennet, dan kultur bakteri - keju ini telah berkembang menjadi berbagai variasi yang memenuhi berbagai selera dan kebutuhan.
Kita telah mempelajari bahwa keju mozarella terbuat dari apa, bagaimana proses pembuatannya, berbagai jenis dan penggunaannya dalam kuliner, serta manfaat kesehatannya. Keunikan keju mozarella terletak pada teksturnya yang lembut dan elastis, serta kemampuannya untuk meleleh dengan sempurna, membuatnya menjadi bahan yang sangat serbaguna dalam memasak.
Meskipun tetap setia pada tradisi, industri keju mozarella terus berinovasi, menghadirkan variasi baru yang menarik bagi konsumen modern. Dari versi vegan hingga yang diperkaya nutrisi, keju mozarella terus beradaptasi dengan tren dan permintaan pasar.
Terlepas dari bagaimana Anda memilih untuk menikmatinya - apakah dalam pizza klasik, salad segar, atau sebagai camilan sederhana - keju mozarella tetap menjadi favorit yang tak lekang oleh waktu. Dengan memahami lebih dalam tentang keju ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keindahan di balik makanan sederhana namun lezat ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence